Dubes Saudi untuk London Sebut Pembunuhan Khashoggi Sebagai Noda

LONDON (voa-islam.com) - Utusan Arab Saudi untuk London menggambarkan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul musim gugur lalu sebagai "noda" bagi kerajaan.

"Apa yang terjadi di Istanbul hampir setahun yang lalu, adalah noda pada Arab Saudi, noda pada budaya kita, orang-orang kita, pemerintah kita," ujar Duta Besar Saudi untuk London Pangeran Khalid Bin Bandar Al-Saud mengatakan kepada BBC dalam wawancara khusus pada hari Rabu kemarin.

"Saya berharap itu tidak terjadi," katanya.

Pernyataan itu - pertama kali Arab Saudi menyebut pembunuhan brutal itu sebagai "noda" pada kerajaan - datang hanya dua minggu sebelum ulang tahun pertama insiden tersebut.

Khashoggi terbunuh pada 2 Oktober 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul. Arab Saudi awalnya menyangkal mengetahui keberadaannya setelah dia hilang, tetapi kemudian berusaha menyalahkan kematiannya pada tim operasi nakal yang melakukan operasi rendisi yang gagal.

Khashoggi, menurut laporan oleh PBB dan organisasi independen lainnya, dibunuh dan dipotong-potong, sangat mungkin atas perintah Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Bom Bunuh Diri Tewaskan 20 Orang di Afghanistan
• Laporan: Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Indonesia Capai Provinsi Selatan Thailand
• Israel Tahan 23 Warga Palestina dalam Serangan di Tepi Barat
• Prancis: Klaim Syi'ah Houtsi Mereka Penyerang Fasilitas Minyak Saudi 'Tidak Terlalu Kredibel'
• UEA Bergabung dengan Koalisi Pimpinan AS untuk Lindungi Jalur Laut Timur Tengah
• Kandidat Presiden Tunisia Masih Tetap di Penjara
• Menkeu Saudi Sebut Serangan Terhadap Ladang Minyak Aramco Tidak Memiliki Dampak Pada Ekonomi
• Serangan Udara AS Tewaskan 30 Warga Sipil di Nangarhar Afghanistan