PM Hamdok Desak AS Hapus Sudan dalam Daftar Sponsor Terorisme

NEW YORK (voa-islam.com) - Perdana Menteri baru Sudan Abdalla Hamdok mendesak Amerika Serikat untuk menghapus Khartoum dari daftar negara sponsor "terorisme", dengan mengatakan sanksi yang diberlakukan oleh Washington menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Sudan.

Berbicara di Majelis Umum PBB pada Jumat malam, Hamdok mengatakan Sudan berusaha untuk memulai fase baru setelah penggulingan penguasa lama, Omar al-Bashir pada April lalu dalam menghadapi protes massa berbulan-bulan.

"Itu adalah mantan rezim yang mendukung terorisme dan rakyat Sudan memberontak melawannya. Sanksi-sanksi ini telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat kami," kata Hamdok, yang diangkat sebagai perdana menteri pada Agustus.

"Karena itu kami menyerukan Amerika Serikat untuk menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme dan untuk berhenti menghukum rakyat Sudan atas kejahatan yang dilakukan oleh rezim sebelumnya."

AS sendiri menunjuk Sudan sebagai sponsor negara terorisme pada tahun 1993, memotongnya dari pasar keuangan dan mencekik ekonominya atas tuduhan bahwa pemerintah al-Bashir mendukung "terorisme", terutama serangan di Kenya dan Tanzania .

Penunjukan tersebut membuat negara tersebut tidak memenuhi syarat untuk keringanan hutang dan pendanaan yang sangat dibutuhkan dari lembaga-lembaga internasional, dan membatasi potensi investasi asing.[aljz/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: Turki Berencana Bangun Kota-kota untuk Pengungsi Suriah di Zona Aman Senilai 378 Trilyun
• Komite Konstitusi Suriah akan Bertemu 30 Oktober Mendatang
• Israel Tewaskan 1 Warga Gaza dan Lukai Puluhan Lainnya
• Pesawat PM Pakistan Melakukan Pendaratan Darurat di New York
• Bangladesh Mencari Pertanggungjawaban atas Kekejaman Terhadap Muslim Rohingya
• Advokat HAM Somalia Dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian
• Inggris Priharin Terhadap Penggunaan Senjata Kimia oleh Rezim Assad
• Laporan: Cina Bunuh Minoritas Uighur dan Falun Gong Untuk Diambil dan Dijual Organ Mereka