Pejabat NDS Konfirmasi Pemimpin AQIS Gugur dalam Serangan Gabungan AS-Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin cabang Al-Qaidah Asia Selatan gugur dalam serangan bersama pasukan AS-Afghanistan di Afghanistan selatan bulan lalu, pejabat Afghanistan mengkonfirmasi Selasa (8/10/2019).

Asim Umar, yang memimpin Al-Qaidah di anak benua India (AQIS) sejak awal tahun 2014, terbunuh dalam serangan 23 September di kompleks Taliban di distrik Musa Qala di provinsi Helmand.

Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan Umar adalah warga negara Pakistan, meskipun beberapa laporan mengklaim dia lahir di India.

Dia "dibunuh bersama dengan enam anggota AQIS lainnya, kebanyakan dari mereka adalah orang Pakistan", klaim NDS di Twitter, menambahkan bahwa Umar telah "ditanam" dengan Taliban.

Serangan itu merupakan bagian dari operasi semalam yang panjang dan membingungkan dari 22-23 September di mana AS memberikan dukungan udara.

Pihak berwenang mengatakan mereka akan menyelidiki laporan bahwa 40 warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara selama operasi.

NDS mengatakan bahwa di antara enam anggota AQIS lainnya yang tewas dalam serangan itu adalah seorang pria yang diidentifikasi sebagai "Raihan", seorang kurir untuk pemimpin Al-Qaidah Syaikh Ayman al-Zawahiri. (CNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Menteri Pertanian Israel Pimpin Ratusan Pemukim Ilegal Yahudi Serbu Al-Aqsa di Hari Yom Kippur
• Bela Keputusannya Tarik Pasukan dari Suriah, Trump: Terlalu Mahal untuk Tetap Dukung Pasukan Kurdi
• Militer Turki Mulai Bombardir Kelompok Teroris YPG di Kota Al-Malikiyah di Suriah Utara
• 20 Tentara Rusia dan Suriah Tewas dalam Ledakan di Gudang Amunisi di Ha
• Erdogan Sebut Militer AS Mulai Tarik Pasukan dari Suriah Utara
• Presiden Palestina Mahmoud Abbas Akan Bahas Rencana untuk Pemilu Baru dengan Hamas
• Militan SDF yang Didukung AS Culik Para Warga Sipil di Timur Suriah untuk Dijadikan Petempur
• Malaysia Denda Saudara Mantan Perdana Menteri Najib Razak Dalam Kasus 1MBD