Tahun 2019 yang Terburuk Bagi Warga di Gaza dalam Tingkat Kemanusiaan dan Ekonomi

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Anggota Parlemen Palestina Jamal Al-Khodari, ketua Komite Rakyat Melawan Pengepungan di Gaza, mengatakan hari Selasa (7/1/2020) bahwa tahun 2019 adalah tahun terburuk bagi warga Palestina di Gaza sejak dimulainya pengepungan yang diberlakukan Israel 13 tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Al-Khodari mengatakan bahwa tahun lalu adalah yang terburuk pada tingkat kemanusiaan dan ekonomi, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Israel untuk mengakhiri pengepungan.

"Kami akan mengintensifkan upaya kami dan melakukan lebih banyak kontak dengan komunitas internasional dan orang-orang bebas di seluruh dunia," kata Al Khodari.

Dia menekankan pentingnya tekanan bersama oleh negara-negara Arab dan Islam, serta masyarakat internasional untuk mengakhiri pengepungan Israel, yang bertentangan dengan hukum internasional yang mengkriminalisasi penggunaan "hukuman kolektif".

Dia mencatat bahwa 85 persen penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, 250.000 penduduk Gaza menganggur, pabrik-pabrik beroperasi pada 20 persen dari kapasitas produksi mereka dan ada pembatasan parah pada pergerakan impor dan ekspor. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: Kota Sirte Jatuh Ke Tangan Pasukan Haftar Setelah Penghianatan Brigade Madkhali
• Jerman Pulangkan 122 Warga Negaranya yang Bergabung dengan Islamic State
• Saudi Tangkap Teroris Syi'ah Paling Berbahaya dan Diburu di Qatif
• AS Akan Kerahkan 6 Pesawat Pembom B-52 ke Pangkalan Diego Garcia Ditengah Krisis dengan Iran
• Tidak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Penumpang Ukraina Dekat Bandara Teheran Iran
• Inggris Klaim Perang dengan Iran Hanya Akan Menguntungkan Islamic State di Timur Tengah
• AS Peringatkan Kapal-kapal di Perairan Timur Tengah Kemungkinan Aksi Iran
• Laporan: Penguburan Soleimani Ditunda Setelah 35 Pelayat Tewas Akibat Berdesak-desakan