Menlu Yaman: Iran Picu Krisis Kemanusiaan di Yaman

AL-MUKALLA, YAMAN (voa-islam.com) - Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional sekali lagi mengatakan pemerintah Syi'ah Iran merusak keamanan di Yaman dan negara-negara lain dengan memasok senjata dan dana kepada milisi sekutunya.

Berbicara pada sesi virtual Liga Arab pada hari Rabu (9/9/2020), Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Al-Hadrami mengatakan rezim Syi'ah Iran menimbulkan ancaman besar bagi stabilitas dan keamanan di dunia Arab dan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran memicu krisis kemanusiaan yang memburuk di negaranya.

"Iran telah menyebabkan kerugian besar bagi Yaman dan kawasan itu, karena ia menggunakan kekayaan rakyatnya untuk mempersenjatai dan mendanai milisi di luar wilayahnya untuk secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Arab," kata menteri Yaman tersebut, menambahkan bahwa pemerintahnya telah mencari solusi damai untuk mengakhiri kudeta Syi'ah Houtsi terhadap pemerintah yang diakui secara internasional dan ekspansi militer Houtsi di Yaman.

Pemerintah Yaman telah lama mengatakan Iran mempersenjatai dan mendanai pemberontakan Syi'ah Houtsi di Yaman yang telah merenggut ribuan nyawa.

Menyusul pencegatan pengiriman senjata ke Syi'ah Houtsi, pemerintah Yaman telah meminta komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada rezim Syi'ah Iran untuk mengekang dukungan militernya kepada milisi di wilayah tersebut, termasuk Houtsi.

Sehubungan dengan Perjanjian Stockholm, Al-Hadrami menekankan bahwa pemerintahnya tidak akan mengizinkan pemberontak Syi'ah Houtsi untuk mengambil keuntungan dari gencatan senjata di kota barat Hodeidah di bawah perjanjian untuk meningkatkan operasi militer di bagian lain negara itu, termasuk Marib dan Jouf.

“Karena sikap keras kepala Houtsi yang terus berlanjut, kami menyadari hari ini bahwa perjanjian itu tidak berguna dan tidak menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, itu berubah menjadi fase baru eskalasi, memperburuk konflik, dan meningkatkan penderitaan rakyat Yaman, ”kata menteri itu.

Dia menyoroti ancaman termasuk kapal tanker minyak yang berkarat di Laut Merah dan penjarahan pasokan kemanusiaan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi. (AN)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Hamas Kecam Penolakan Liga Arab Untuk Mengutuk Perjanjian Normalisasi UEA dan Israel
• Laporan: Kelompok Rahasia Tangkap Setidaknya 2 Agen Mossad Israel di Libanon
• Maroko Bongkar Sel Islamic State yang Berencana Lancarkan Serangan Bom Jibaku
• Taliban: Pembicaraan Damai Dengan Pemerintah Afghanistan Akan Dimulai Sabtu Besok
• WHO: Kasus Virus Corona di Timur Tengah yang Lebih Luas Capai 2 Juta
• Militer Myanmar Berusaha Diskreditkan Pengakuan Tentara Terkait Genosida Rohingya
• AS Akan Pangkas Jumlah Pasukannya di Irak Menjadi 3000
• UEA:'Perdamaian Hangat' Dengan Israel Tidak Akan Terpengaruh Meski Tel Aviv Lancarkan Perang di Gaza