
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan pemerintah Irak bahwa mereka berencana untuk menarik diri dari kedutaan Baghdad kecuali Irak mengontrol serangan terhadap personel Amerika, The Washington Post melaporkan.
Menurut laporan itu, langkah tersebut merupakan kejutan bagi warga Irak.
"Kami berharap pemerintah Amerika akan mempertimbangkannya kembali," kata Ahmed Mulla Talal, juru bicara Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, Ahad (27/9/2020), mengomentari laporan niat AS.
"Ada kelompok penjahat yang mencoba untuk menggoyahkan hubungan ini, dan menutup kedutaan akan mengirimkan pesan negatif kepada mereka."
WaPo mengklaim bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi tahu Kadhimi tentang rencana AS untuk menarik diri pada Sabtu malam. Laporan itu juga mengutip seorang pejabat Irak yang mengatakan bahwa pemerintah AS menuntut "tindakan yang lebih keras terhadap milisi", mencatat bahwa penutupan kedutaan dapat dicegah jika tindakan itu diambil.
"Seorang pejabat senior di kantor Kadhimi hari Ahad mengatakan bahwa perdana menteri sedang melobi mitra Eropa untuk mencoba membujuk Amerika Serikat untuk membatalkan keputusannya, mengutip" konsekuensi negatif "yang mungkin ditimbulkan pada stabilitas negara," kata The WaPo.
Menurut Sky News Arabia, berita tentang rencana AS untuk menarik diri dari kedutaan Irak kemungkinan akan diumumkan secara resmi pada hari Senin.
Serangan di Area Kedutaan Besar AS
Kedutaan Besar AS di Irak terletak di tempat yang dikenal sebagai "Zona Hijau" - sebuah area yang menampung beberapa misi diplomatik asing dan kantor pemerintah Irak. Zona tersebut sering menghadapi serangan roket, tetapi biasanya insiden tersebut tidak menimbulkan korban sipil atau kerusakan yang signifikan. Serangan terakhir terjadi pada 16 September.
Meskipun tidak ada kelompok yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, AS mengecam "kehadiran milisi tanpa hukum yang didukung Iran", dengan Departemen Luar Negeri AS mendesak Irak untuk "memenuhi kewajibannya untuk melindungi fasilitas diplomatik kami".
Serangan meningkat setelah pembunuhan jenderal tinggi Iran Qasem Soleimani pada Januari yang dilakukan atas perintah langsung dari Presiden AS Donald Trump.
Menanggapi pembunuhan itu, parlemen Irak memilih untuk mengusir semua pasukan asing, termasuk Amerika, dari negara itu, dengan Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi pada Irak setelah pemungutan suara.
Menurut juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman, saat ini ada sekitar 5.200 tentara AS di Irak. (Sputnik)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com