Ahad, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 18 Oktober 2020 21:15 wib
3.679 views
Azerbaijan Kembali Tembak Jatuh Sebuah Jet Tempur SU-25 Milik Armenia di Jabrayil
BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Azerbaijan pada hari Ahad (18/10/2020) kembali menembak jatuh sebuah jet tempur Su-25 Armenia, menurut Kementerian Pertahanan negara itu - Su-25 kedua yang jatuh dalam beberapa hari, lapor Anadolu Agency.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan pesawat serang Su-25 mencoba melancarkan serangan udara terhadap posisi Azerbaijan di wilayah Jabrayil ketika ditembak jatuh, seperti pendahulunya pada hari Sabtu.
Jet tersebut dihancurkan oleh pasukan Azerbaijan sekitar pukul 12:30 malam, kata kementerian.
Dalam panggilan telepon, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar memberi selamat kepada Azerbaijan karena telah menembak jatuh jet tersebut, kata Kementerian Pertahanan Turki pada hari Ahad.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan bahwa pasukan Armenia telah "sangat melanggar" gencatan senjata kemanusiaan baru yang baru berlangsung beberapa jam, menggunakan senjata, mortir, dan artileri kaliber besar.
Gencatan senjata - yang kedua sejak permusuhan di sekitar Karabakh Atas (Nagorno-Karabakh) dimulai pada 27 September - hanya berlaku pada 12 tengah malam Sabtu.
Gencatan senjata kedua dicapai antara Baku dan Yerevan setelah gencatan senjata 10 Oktober sebelumnya - dimaksudkan untuk memungkinkan pertukaran tahanan dan penemuan mayat - dilanggar beberapa jam kemudian oleh serangan rudal Armenia di kota Ganja, Azerbaijan. menewaskan 13 orang dan melukai 35.
Hubungan antara kedua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Sekitar 20% wilayah Azerbaijan tetap di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS - dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disetujui pada tahun 1994.
Berbagai resolusi PBB, serta organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia, namun tidak diindahkan oleh Yerevan.
Kekuatan dunia, termasuk Rusia, Prancis, dan AS, telah mendesak gencatan senjata baru. Turki, sementara itu, telah mendukung hak Baku untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!