Rabu, 16 Syawwal 1445 H / 14 Juli 2021 18:20 wib
2.973 views
Taliban Akan Lawan Pasukan Turki Jika Tetap Berada Di Afghanistan Setelah Tentara Asing Pergi
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Taliban pada hari Selasa (12/7/2021) mengutuk kemungkinan rencana Turki untuk memperluas kehadiran militernya di Afghanistan, menyebut mereka merugikan kedua belah pihak di tengah penarikan pasukan asing dari negara yang dilanda perang tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs propaganda kelompok itu, Taliban memperingatkan mereka akan mengambil sikap melawan pasukan Turki jika mereka tetap berada di Afghanistan melewati September ini.
Jika pasukan Turki “melanjutkan pendudukan negara kita, Imarah Islam (Taliban) dan bangsa Afghanistan – sejalan dengan tugas agama, hati nurani dan patriotik mereka – akan mengambil sikap melawan mereka,” kata pernyataan itu.
Jika "pekerjaan" tidak berakhir, tambahnya, "tanggung jawab atas semua konsekuensi akan berada di pundak mereka yang ikut campur dalam urusan orang lain dan membuat keputusan yang keliru seperti itu."
Sambil menekankan hubungan bersejarah, budaya, dan agama antara Turki dan Afghanistan, Taliban mengatakan bahwa pasukan Turki yang menjaga di negara itu akan “tidak bijaksana, melanggar kedaulatan dan integritas teritorial kami, dan bertentangan dengan kepentingan nasional kami.”
"Kami sangat mendesak para pejabat Turki untuk membatalkan keputusan mereka karena merugikan kedua negara," kata Taliban.
Pada Januari 2021, tentara Turki memimpin Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi NATO, menempatkan ribuan tentara dalam keadaan siaga, siap dikerahkan dalam beberapa hari.
Brigadir Jenderal Tukey Selcuk Yurtsizoglu mengepalai Komando Kereta, Saran, Bantuan di Kabul yang melakukan bantuan pasukan keamanan berbasis fungsional untuk melatih, memberi saran, dan membantu Divisi Ibukota ke-111 di ibu kota Afghanistan.
Kehadiran Turki terlihat bagus
Tidak ada tanggapan segera terhadap pernyataan dari pemerintah Afghanistan, tetapi pembantu dekat Presiden Mohammad Ashraf Ghani Fazal Mehmood Fazli mengklaim kepada penyiar negara RTA bulan lalu bahwa Afghanistan melihat pasukan Turki ditempatkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di ibu kota Kabul dengan bagus.
April ini AS menetapkan batas waktu 11 September bagi semua pasukan Amerika untuk ditarik dari Afghanistan, mengakhiri kehadirannya selama hampir 20 tahun.
Pembicaraan antara AS dan Turki mengenai keamanan di bandara setelah penarikan AS tetap berlangsung.
AS pada hari Senin menyambut bantuan Turki dalam upaya berkelanjutan untuk menarik semua pasukan AS dan NATO dari Afghanistan menjelang tenggat waktu yang semakin dekat.
"Kami tentu menyambut baik peran konstruktif Turki dalam hal penarikan, dan situasi keselamatan dan keamanan yang lebih luas di Afghanistan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan.
Dia lebih lanjut menyambut “dukungan Ankara untuk proses diplomatik” di Afghanistan.
Pengerahan pasukan asing di Afghanistan dimulai pada 7 Oktober 2001 ketika AS dan Inggris meluncurkan Operation Enduring Freedom. Mereka bergabung dengan sekitar 43 sekutu termasuk Turki dan mitra NATO setelah PBB mengesahkan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pada Desember itu.
Pada Februari 2020, AS mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk sepenuhnya menarik diri dari Afghanistan pada 2021. (AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
