Jum'at, 2 Jumadil Akhir 1446 H / 18 Oktober 2024 20:33 wib
10.132 views
Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Syahid dalam Pertempuran dengan Pasukan Israel di Gaza
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok Perlawanan Palestina Hamas hari Jum'at (18/10/2024) mengonfirmasi syahidnya Yahya Sinwar dalam pertempuran di Gaza, demikian pernyataan yang dikeluarkan di saluran media sosial kelompok tersebut.
“Pemimpin Hamas Khalil Al-Hayya mengumumkan kesyahidan pemimpin besar, kepala Biro Politik Hamas, pahlawan Badai Al-Aqsa, Yahya Sinwar, yang berusaha mati syahid dan mencapainya setelah bertempur dengan pasukan Zionis bersama pejuang lainnya di Jalur #Gaza,” kata gerakan tersebut.
“Hamas akan tetap bertahan hingga negara Palestina didirikan di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” lanjut Al-Hayya, seraya menambahkan bahwa kesyahidan Sinwar, seperti para pendahulunya termasuk pendiri Hamas Ahmed Yassin dan Abdel Aziz Al-Rantisi, hanya akan “memberdayakan perlawanan” dan “akan menjadi kutukan bagi penjajah”.
Tahanan Israel, lanjutnya, “tidak akan dikembalikan tanpa gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari Jalur tersebut, dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara pendudukan.”
Israel mengumumkan hari Kamis bahwa Sinwar terbunuh setelah baku tembak dengan pasukan pendudukan di wilayah selatan Rafah pada hari Rabu. Israel kemudian merilis rekaman drone saat-saat terakhirnya yang memperlihatkan dia berjuang melawan pendudukan hingga akhir.
Video yang diambil oleh drone militer Israel tersebut memperlihatkan Sinwar yang terluka mengenakan seragam militer dan kaffiyeh Palestina duduk di sofa di gedung yang sebagian hancur.
Saat drone mendekati Sinwar, yang tangan kanannya tampak terluka karena pertempuran dengan pasukan Israel, dalam tindakan perlawanan terakhirnya, ia melemparkan tongkat ke arah kamera.
Menurut pejabat Israel, baku tembak yang menyebabkan kematian Sinwar terjadi setelah tentara Israel menemukan tiga pria bersenjata di daerah Tal El-Sultan di Gaza selatan pada hari Rabu.
Para pejabat itu menambahkan bahwa insiden yang menewaskan Sinwar itu terjadi secara kebetulan, dan bukan berdasarkan informasi intelijen, ketika tentara menargetkan sebuah bangunan di mana Sinwar dan pejuang lainnya berada.
Sinwar diangkat menjadi pemimpin biro politik Hamas pada bulan Agustus, seminggu setelah pembunuhan pendahulunya Ismail Haniyeh dalam "serangan Zionis" saat dia sedang dalam kunjungan resmi ke Iran.
Israel memandang Yahya Sinwar sebagai dalang di balik 'Operasi Badai Al-Aqsa' yang dilakukan oleh faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, terhadap permukiman ilegal Yahudi Israel dan pangkalan militer di dekat Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023. (DBS/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!