Jum'at, 20 Rabiul Akhir 1447 H / 10 Oktober 2025 14:45 wib
1.649 views
PBB Sebut Rekonstruksi Gaza Butuh Lebih dari 860 Trilyun Rupiah
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa pembangunan kembali Gaza setelah gencatan senjata akan membutuhkan lebih dari 52 miliar dolar AS (-+Rp860 trilyun), karena 80% infrastruktur wilayah itu hancur.
PBB memperkirakan bahwa rekonstruksi Jalur Gaza yang porak-poranda akibat perang akan memerlukan lebih dari 52 miliar dolar AS, menyusul pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas baru-baru ini.
Jorge Moreira da Silva, kepala Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS), pada Kamis (9/10/2025) mengatakan bahwa langkah pertama dalam pemulihan Gaza akan melibatkan pembersihan puing dan reruntuhan dari wilayah yang rusak parah. Ia mencatat bahwa hampir 80% infrastruktur di wilayah itu telah hancur selama konflik, dan menyebut skala pembangunan kembali tersebut sebagai sesuatu yang “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Da Silva menegaskan bahwa dukungan keuangan internasional berskala besar dan koordinasi antar-donor akan sangat penting untuk memulai upaya rekonstruksi. Ia memperingatkan bahwa tanpa pendanaan berkelanjutan, pemulihan Gaza akan mustahil terwujud.
Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Turki itu menyerukan penghentian total permusuhan, penarikan pasukan Israel, serta pertukaran tahanan antara kedua pihak. Gencatan ini menandai terobosan diplomatik besar pertama sejak perang dimulai.
Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa baik Israel maupun Hamas telah sepakat untuk melaksanakan tahap pertama rencana perdamaian Washington, yang dimulai pada Kamis. Media Arab melaporkan bahwa upacara penandatanganan resmi akan diadakan di Kairo, bersamaan dengan dilanjutkannya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa pemulihan layanan dasar seperti listrik, air, dan layanan kesehatan akan menjadi prioritas paling mendesak di Gaza, di mana jutaan orang telah mengungsi dan infrastruktur masih dalam kondisi rata dengan tanah.
Para analis mengatakan bahwa gencatan senjata ini memberikan peluang rapuh untuk stabilitas, tetapi perdamaian jangka panjang akan bergantung pada akses kemanusiaan yang berkelanjutan, pendanaan rekonstruksi, dan komitmen politik dari semua pihak.
Mereka memperingatkan bahwa tanpa menangani akar penyebab konflik — termasuk pembatasan blokade, kemiskinan, dan masalah tata kelola — pemulihan Gaza akan tetap rentan terhadap kekerasan baru dan ketidakstabilan regional. (TL/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!