Pemimpin Suku Gaza Dukung Hamas Bersihkan Geng Kriminal yang Didukung Israel

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kepala Komisi Tertinggi Suku Palestina, lembaga adat terbesar di Gaza, mengatakan bahwa gerakan perlawanan Hamas hanya menargetkan geng-geng yang didukung Israel, menepis tuduhan media Barat yang menyebut adanya penindasan terhadap warga sipil tak bersalah.

“Saya tantang siapa pun, di saluran Anda sekarang, sebutkan satu saja orang tak bersalah yang diserang. Satu nama saja,” kata Mukhtar Abu Salman al-Mughni dalam sebuah wawancara seperti dilaporkan hari Jum'at (17/10/2025).

Menanggapi klaim media Barat bahwa Hamas mengeksekusi warga Palestina tak bersalah, ia menegaskan bahwa pasukan keamanan Gaza tidak melukai warga sipil, melainkan “menindak geng-geng bersenjata.”

Al-Mughni menjelaskan bahwa geng-geng tersebut memiliki pos-pos bersenjata di beberapa wilayah Gaza, termasuk Rafah, Khan Younis, Shuja‘iyya, dan wilayah utara, serta menolak menyerahkan diri kepada pihak berwenang bahkan membunuh sejumlah anggota pasukan keamanan.

“Ketika polisi bergerak untuk membersihkan pos-pos itu, geng-geng tersebut melawan dan juga menewaskan petugas polisi,” ujarnya.

Pejabat itu menekankan bahwa kampanye keamanan yang diluncurkan Hamas setelah berakhirnya perang genosida Israel di Gaza telah mencegah pecahnya perang saudara.

“Jika polisi tidak turun tangan, rakyat sendiri akan melakukan balas dendam — dan itu akan berubah menjadi perang saudara. Pasukan keamanan berhasil mencegah hal itu,” tegasnya.

Pada hari Selasa, Pasukan Penangkal (Deterrent Force) yang berafiliasi dengan pasukan keamanan di Gaza menyampaikan pernyataan singkat bahwa anggotanya telah “menguasai markas para milisi bersenjata, menumpas teroris di berbagai lingkungan, dan melakukan operasi untuk memburu pihak-pihak yang terlibat dalam penembakan dan pembunuhan warga pengungsi.”

Pasukan Perlawanan Gaza Tangkap Anggota Geng yang Didukung Israel, Kuasai Pos Militan

Pasukan perlawanan di Gaza telah menangkap banyak militan yang didukung Israel dalam serangkaian operasi pembersihan di berbagai wilayah di daerah pesisir yang terkepung itu.

Hal ini terjadi sehari setelah pasukan keamanan Gaza menewaskan seorang anggota utama geng yang dituduh berafiliasi dengan kelompok Islamic State (IS), yang disebut-sebut berperan dalam mendukung genosida Israel di Jalur Gaza.

Seorang sumber keamanan yang enggan disebut namanya mengatakan kepada Quds News Network pada hari Senin bahwa individu yang menjadi target dikenal dengan inisial “A.T.”, yang berhasil dihadang oleh Aparat Keamanan Perlawanan Gaza dalam “sebuah penyergapan keamanan yang sangat terencana.”

Menurut sumber tersebut, A.T. merekrut militan untuk geng yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab, menambahkan bahwa rezim Israel mulai memasok senjata dan peralatan kepada klan Abu Shabab sejak awal tahun ini, di tengah perang genosida Tel Aviv di Gaza yang dimulai pada Oktober 2023.

Dukungan tersebut memungkinkan geng itu melancarkan aksi kekerasan mematikan di berbagai wilayah Gaza, terutama di kota Rafah bagian selatan.

Pada bulan Juni, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa rezimnya memasok senjata dan memberikan dukungan kepada geng yang berafiliasi dengan Daesh untuk “melawan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.”

Sebelum memimpin geng tersebut, Abu Shabab pernah dipenjara di Gaza karena mengedarkan narkoba. Ia mulai memimpin kelompok itu pada tahun 2024, yang kemudian membuat para tetua dan pemimpin keluarga besar Abu Shabab mengambil jarak dari klannya.

Operasi pembersihan yang dilakukan Hamas ini berlangsung di tengah gencatan senjata rapuh di Gaza, setelah sekitar 70.000 warga Palestina — sebagian besar perempuan dan anak-anak — tewas akibat genosida Israel. (ptv/Ab)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Prajurit Israel yang Dibebaskan Mengaku Diperbolehkan Hamas Beribadah dan Diberi Taurat
• Jenazah Warga Palestina yang Dikembalikan Israel Alami Penyiksaan dan Eksekusi, Media Barat Diam
• Astronom Perkirakan awal Puasa Ramadhan 2026 akan Dimulai pada Kamis 19 Februari
• 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Tutupi Gaza
• Hamas Serahkan Tujuh Tawanan Israel Pertama kepada Palang Merah di Jalur Gaza
• Pertukaran Tahanan Gaza Dimulai Hari Ini, 2000 Warga Palestina Akan Dibebaskan Pada Tahap Awal
• Israel Bunuh 19 Warga Palestina di Gaza Meskipun Gencatan Senjata telah Diumumkan
• PBB Sebut Rekonstruksi Gaza Butuh Lebih dari 860 Trilyun Rupiah