Kamis, 4 Rabiul Akhir 1446 H / 29 Juli 2010 08:51 wib
2.982 views
Pakar Komunikasi: Infotainment Harus Perbaiki Diri
Jika infotaiment ingin diterima masyarakat, harus mengedepankan 5 W + 1 H. Tapi malah 1 G, alias gosip
Hidayatullah.com—Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr Ibnu Hamad, Msi menyambut baik fatwa pengharaman menonton tayangan infotainment yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
“Saya kira itu salah satu cara untuk mencegah dampak negatif dari tayangan infotainment,” kata Ibnu Hamad kepada hidayatullah.com melalui sambungan telepon. Menurutnya, selama ini tayangan infotainment lebih mengutamakan ghibah, daripada aktualita dan realita dalam menyajikan berita. Semua kalangan, kata Ibnu Hamad, tentu bisa menjadi news maker, termasuk kalangan selebriti. Namun, mesti difahami bahwa yang diberitakan harusnya hal-hal yang positif dari selebriti tersebut. Misalnya, berita kelahiran anak pasangan selebriti atau informasi kegiatan sosial yang dilakukan selebriti.
“Kalau infotainment mau disamakan dengan karya jurnalistik dan diterima semua kalangan, maka harus mengedepankan 5 W + 1 H. Malah 1 G (gosip-red) dan hiburannya yang diutamakan,” kata lelaki kelahiran Padeglang, 5 April 1966 ini.
Ibnu Hamad mencontohkan kasus yang menimpa seorang selebriti berinisial SM yang terjadi baru-baru ini. Selebriti tersebut melahirkan anak tanpa diketahui siapa bapaknya. Oleh infotainment kasus ini dipublikasikan secara terus menerus. Bahkan tayangan infotainment berani menduga-duga beberapa selebriti lainnya sebagai ayah dari anak tersebut.
“Pemberitaan yang seperti inilah yang dapat merusak moral bangsa. Kasus kelahiran diluar nikah yang terjadi pada selebriti itu tentu tayangannya banyak ditonton generasi muda. Generasi muda akan menganggap bahwa seks bebas hal yang wajar,” tuturnya.
Selain itu, pribadi glamor para selebriti yang kerap ditayangkan infotainment juga akan mengubah gaya hidup para remaja. Ibnu Hamad meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memantau dan menindak produsen yang masih membandel mengeluarkan tayangan infotainment perusak moral bangsa. [syaf/hidayatullah.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!