Ahad, 10 Jumadil Akhir 1446 H / 2 Februari 2020 21:30 wib
7.971 views
HTS Lancarkan 2 Serangan Bom Mobil Jibaku Terhadap Pasukan Pro-Assad di Aleppo
AZAZ, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah melakukan dua serangan bom mobil jibaku dalam serangan terhadap pasukan pro-rezim Assad di Aleppo pada hari Sabtu dan membuka front baru di timur laut kota, sebuah upaya perlawanan setelah keuntungan teritorial untuk Presiden Bashar Assad.
Didukung oleh kekuatan udara Rusia, pasukan pemerintah Suriah telah membuat kemajuan yang signifikan ke barat laut yang dikuasai oposisi minggu ini, merebut kota Maarat Al-Numan, bagian dari serangan untuk mengamankan jalan raya utama antara Damaskus dan Aleppo.
Serangan jibaku tersebut dilakukan oleh kelompok jihadis Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan menargetkan wilayah Jamiyat al Zahraa di tepi barat Aleppo. Bom mobil ketiga diledakkan dengan kendali jarak jauh, kata sebuah sumber dengan kelompok itu.
Sebuah outlet berita yang terkait dengan kelompok itu, Ebaa, menerbitkan sebuah video yang menunjukkan pasukan elit Hay'at Tahrir Al-Sham "berbaiat untuk mati dan jihad" sebelum serangan terhadap Jamiyat Al-Zahraa, yang diikuti pula oleh pemimpin kelompok itu, Abu Mohammad Al- Jaulani, yang saat itu bersama mereka.
Sudut barat laut Suriah termasuk provinsi Idlib dan wilayah Aleppo yang bersebelahan adalah pijakan besar terakhir oposisi di Suriah, tempat Assad mengambil kembali sebagian besar tanah yang pernah dipegang musuh-musuhnya dengan dukungan Rusia dan Iran.
Pasukan tentara Suriah menembaki roket dan artileri di kelompok-kelompok jihadis di front Jamiyat Al-Zahraa, katanya. Militan juga menembakkan roket ke distrik perumahan Aleppo.
Kedua belah pihak memberikan laporan yang saling bertentangan tentang hasil serangan itu.
Sebuah outlet berita yang dikelola oleh Hizbullah Libanon, yang berjuang mendukung Assad, mengatakan tentara Suriah telah menggagalkan "serangan sengit" oleh HTS.
Tetapi outlet berita Ebaa yang terkait dengan jihadis mengatakan bahwa pasukan penyerang telah menangkap sekelompok rumah di sebuah bukit yang menghadap Aleppo.
Kontrol pemerintah
Sumber Hayat Tahrir Al-Sham mengatakan serangan itu menargetkan "milisi pendudukan Iran," sebuah rujukan ke kelompok-kelompok milisi Syi'ah yang dibiayai Iran yang berjuang mendukung Assad.
Kota Aleppo telah berada di bawah kendali penuh pemerintah sejak 2016, ketika pasukan pro-Damaskus memukul mundur oposisi di timur kota.
Sekitar 50 km timur laut Aleppo, pejuang oposisi yang didukung Turki menyerang posisi yang dipegang pemerintah di dekat kota Al-Bab, sumber oposisi dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan. Pasukan Turki tidak ambil bagian, kata pejuang Suriah.
Serangan terbaru pemerintah telah memicu gelombang baru perpindahan sipil, dengan ratusan ribu bergerak menuju perbatasan Turki.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat Turki dapat meluncurkan operasi militer di Idlib kecuali pertempuran di sana dihentikan.
Utusan khusus AS untuk Suriah mengatakan pada hari Kamis pertempuran Idlib mengangkat momok krisis internasional.
Turki, yang telah menampung 3,6 juta pengungsi Suriah, khawatir gelombang migran baru. Negara itu memiliki 12 pos pengamatan militer di sekitar Idlib, yang didirikan berdasarkan perjanjian dengan Rusia dan Iran, dan beberapa di antaranya telah dikepung oleh pasukan pemerintah yang bergerak maju.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!