Bawahi Angkatan yang Ada di TNI, Ka'ban: Bukan Berarti Angkatan Itu Tunduk Melanggar UU

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi PBB mengingatkan Joko Widodo untuk tidak merasa besar akan adanya setiap angkatan TNI AD, AL, dan AU di bawah kepemimpinannya.

“Posisi Presiden Jokowi sebagai Kepala Pemerintahan yang membawahi semua angkatan bukan berarti angkatan-angkatan itu tunduk dengan perintah yang melanggar UU. Itu berbahaya,” MS Ka’ban mengingatkan, di akun Twitter pribadinya, Selasa (3/10/2017).

Apabila, tambahnya, jika soal senjata yang belakangan ini menjadi heboh tidak segera diperhatikan dengan serius, Jokowi seperti mendiamkannya. “Sungguh sangat aneh jika ada selundupan senjata dan pengimpor tapi tidak ada yang ditahan juga diperiksa.

Semoga kasus ini tidak seperti kapal illegal loging? Selundupan senjata dengan catut nama Presiden seharusnya itu diusut agar moral bernegara dijunjung tinggi. Importer ditahan. Jangan kabur begitu, dong. Kan fair.”

Info yang ada dari Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya ditemukan ratusan senjata itupun menurut mestinya diapresiasi. Sebab Gatot sudah mensinyalir sejak awal aka nada senjata yang datang bukan untuk militer.

“Fakta ada senjata tanpa prosedur yang benar masuk bandara Soetta sesuai dengan apa yang dikatakan Jenderal GN harusnya diberi diapresiasi yang tinggi, bukan dibulli.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Soal PT, Yusril: Jangan Ubah Demokrasi menjadi Oligarki!
• CBA Mengaggap Pembelian Ratusan Senjata untuk Polri Tidak Transparan
• Publik Inginkan Capres Lain di 2019, bukan Prabowo dan juga bukan Jokowi
• Daripada Pikirkan Berpasangan dengan Siapa di 2019, Baiknya Jokowi Lakukan Ini
• Selain Dianggap Tidak Lebih Baik dari SBY, Jokowi juga Dianggap Otoriter Soal Kebijakan
• Kebijakan Jokowi Ini Dianggap Tidak Nyambung karena Kebutuhan Hidup Masyarakat justru semakin Mahal
• Survei: Jokowi Dianggap Tidak Bersahabat ke Umat Islam, Ulama, dan Aktivis
• Keributan di dalam Pemerintah, kok malah Tuduh ingin Jatuhkan Presiden? Dahnil: Konyol