Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.956 views

Gonta-Ganti Kurikulum Dalam Sorotan

 

Oleh:

Djumriah Lina Johan

Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Sosial Ekonomi Islam

 

 

PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terdapat tiga permasalahan pendidikan yang harus segera diatasi di Indonesia. Ia menyatakan persoalan itu merujuk pada hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional.

Dari hasil survei PISA tahun 2018, skor rata-rata Indonesia menurun di tiga bidang kompetensi yakni di bidang membaca, kemampuan matematika, dan kemampuan sains. “Berdasarkan survei PISA kita bisa mengetahui tiga permasalahan utama yang harus diatasi,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang  'Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam PISA' melalui siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/4).

Mengacu pada survei PISA, kata Jokowi, perlu langkah-langkah perbaikan menyeluruh baik dari aspek peraturan, regulasi, anggaran infrastruktur, manajemen sekolah, kualitas guru, hingga beban administratif guru. “Ini berkali-kali saya tekankan, mengenai beban administratif guru. Guru tidak fokus kegiatan belajar mengajar, tapi lebih banyak dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan administratif. Ini tolong digarisbawahi,” ucap Jokowi. (CNNIndonesia.com, Sabtu, 4/4/2020)

Berdasarkan pemberitaan dari sumber dan waktu yang sama seperti di atas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan bakal mengurangi beban siswa dalam penyederhanaan kurikulum. Ia berpendapat kurikulum saat ini masih membebani siswa. “Kita sudah sepakat akan menyederhanakan kurikulum kita sehingga lebih mudah dimengerti oleh guru dan siswa. Jadi jelas beban konten harus turun,” ujarnya melalui konferensi video seusai rapat terbatas bersama presiden, Jumat (3/4).

Namun ia menyatakan belum ada keputusan konkret dari pihaknya bagaimana modifikasi kurikulum akan dilakukan. Kemendikbud masih membahas konten kurikulum yang akan dipangkas. “Apakah artinya mata pelajaran dikurangi atau konten per mata pelajaran dikecilkan? Ini masih dikaji tim kami. Jadinya saya belum bisa jawab. Tapi yang sudah jelas beban siswa dengan jumlah konten dan bahan yang banyak sekali pasti akan kita tangani,” jelasnya.

Nadiem menilai kurikulum yang diterapkan di sekolah masih membebani siswa. Pada akhirnya Nadiem menilai guru tidak bisa mengajar sesuai kemampuan masing-masing siswa.

Sejatinya gonta-ganti kurikulum yang dilakukan oleh Pemerintah tidak akan memberikan hasil yang berbeda. Sebab, permasalahan output pendidikan negeri ini akibat polemik sistemik. Bangsa dan negara ini tidak hanya butuh manusia yang cerdas tetapi juga shalih, beradab, serta berakhlakul karimah.

Sebab, cerdas dalam hal akademik saja tak akan menjamin peserta didik menjadi insan kamil. Masih fresh diingatan, kasus Pandu, sang predator anak. Mantan Presiden Green Generation, mahasiswa UGM, bahkan mendapat beasiswa untuk lanjut S2 di luar negeri. Prestasinya yang segunung tak sebanding dengan kebejatannya. Begitupula Reynhard Sinaga. Maka, hanya berpatokan kepada hasil survei PISA tentu tak akan menghantarkan negeri ini ke arah yang lebih baik.

Ketika negeri ini menginginkan lahirnya generasi berkarakter Islam, yang tidak hanya pandai di sekolah tetapi juga mampu mengaplikasikan pemahamannya untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan, beriman, bertakwa, serta memiliki budi pekerti yang luhur, sudah sepantasnya Pemerintah melirik sistem Islam. Di mana di dalam sistem Islam tersebut, terdapat sebuah sistem pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi terbaik (Ali ‘Imran:110), shalih (Adz Dzariyat:56, Al A’raf:189), penyenang hati (Al Furqan:74), pemimpin orang-orang bertakwa (Al Furqan:74, Al Baqarah:30), serta cerdas (Ali ‘Imran:190).

Islam memiliki pandangan yang khas terkait pendidikan. Di mana pendidikan dipandang sebagai salah satu jawaban bagi pembentukan dan perbaikan generasi. Oleh karena itu, wajib bagi sebuah negeri yang ingin membangkitkan generasi dari keterpurukan untuk menggantinya dengan sistem pendidikan Islam.

Berdasarkan buku Dasar-Dasar Pendidikan Negara Khilafah karya syeikh ‘Atha bin Khalil dengan judul asli kitab Usus at-Ta’lim fi Daulah al-Khilafah, sistem pendidikan Islam disusun dari kumpulan hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan. Hukum-hukum tersebut terpancar dari aqidah Islam.

Berbicara tentang sistem pendidikan, maka hal pertama yang harus dibahas adalah kurikulum. Kurikulum pendidikan Islam wajib berlandaskan aqidah Islam. Sebab, kurikulum merupakan ruh yang dirancang untuk mewujudkan output pendidikan sesuai yang diinginkan. Ketika yang diharapkan generasi emas, maka menanamkan aqidah Islam sebagai dasar pemikiran adalah suatu kewajiban. Dari aqidah Islam inilah akan lahir lifeskill yang mumpuni disertai pemahaman tsaqofah Islam untuk melaksanakan tujuan hidupnya sebagai pemimpin orang-orang yang bertakwa. Kemudian, seluruh materi pelajaran dan metode pengajaran dalam pendidikan disusun agar tidak menyimpang dari landasan aqidah Islam tersebut.

Kedua, strategi pendidikan. Strategi pendidikan Islam adalah membentuk pola pikir Islami (‘aqliyah Islamiyah) dan pola sikap yang Islami (nafsiyah Islamiyah). Seluruh materi pelajaran yang akan diajarkan disusun atas dasar strategi tersebut. Hal ini dilakukan agar tertancap konsekuensi keimanan seorang Muslim. Dimana sebagai seorang Muslim, dia memiliki keteguhan dalam memegang identitas kemuslimannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan Islam ialah membentuk kepribadian Islami (Syakhsiyah Islamiyah) dan membekalinya dengan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kehidupan. Metode pendidikan dirancang untuk merealisasikan tujuan tersebut. Setiap metode yang berorientasi bukan kepada tujuan tersebut dilarang. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan anak-anak kaum Muslimin menjadi ulama-ulama yang ahli di bidangnya, baik ilmu keislaman (ijtihad, fiqih, dan lain-lain) maupun ilmu terapan (kedokteran, teknik, kimia, dan lain-lain). Ulama yang mumpuni akan membawa negara Islam dan umat Islam berada di puncak keemasan dan kejayaannya. Tidak akan ada negara yang berani untuk menjarah apalagi menjajah. Hanya akan ada negara-negara yang ingin ikut tunduk di bawah naungan negara Islam.

Keempat, strategi penyelenggaraan pendidikan. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan berdasarkan apa yang dibutuhkan manusia di dalam kancah kehidupan bagi setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan dalam dua jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh warga negara secara cuma-cuma. Mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan pendidikan secara cuma-cuma.

Negara wajib menyediakan perpustakaan, laboratorium, dan sarana ilmu pengetahuan lainnya, selain gedung-gedung sekolah, kampus, untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan penelitian dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti fiqih, ushul fiqih, hadits, dan tafsir, termasuk di bidang pemikiran, kedokteran, teknik, kimia, serta penemuan, inovasi, dan lain-lain, sehingga di tengah-tengah umat lahir sekelompok mujtahid, penemu, dan inovator.

Pendidikan berkualitas seperti yang diuraikan di atas dijamin bisa dinikmati oleh seluruh warga negara, muslim maupun non muslim, kaya maupun miskin. Seluruh pembiayaan tersebut diambil dari Baitul Mal, yakni pos fa’i dan kharaj serta pos milkiyyah ‘amah, yakni kepemilikan umum yang mencakup hasil-hasil sumber daya alam. Sehingga warga negara tidak akan mengeluarkan sepeser pun uang untuk mengenyam pendidikan berkualitas.

Sehingga wajar dari penerapan sistem pendidikan Islam lahirlah generasi emas yang membuat takjub bahkan hingga masa yang akan datang.  Sebut saja Imam Syafi’i, seorang mujtahid mutlak yang hafal Alquran sejak usia 7 tahun, mampu menghafal kitab Muwattha’ karya Imam Malik hanya dalam waktu 9 malam. Ada pula Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang telah mengarang sekitar 450 kitab tentang pengobatan dan kedokteran.

Semua itu hanya bisa diraih ketika negara ini berkiblat dan kembali kepada sistem Islam. Tak ada kebangkitan yang hakiki tanpa Islam sebagai pondasinya. Tak ada kejayaan tanpa penerapan hukum Allah. Dan tak akan terjawab permasalahan generasi jika tak mau mengambil Islam sebagai problem solver. Wallahu a’lam bi ash shawab.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X