
Oleh Ivan Kesic
Di jalan-jalan Gaza yang dipenuhi asap, sebuah pesan kuat sedang ditulis dalam bahasa perlawanan dan api oleh kelompok perlawanan bersenjata Palestina.
Saat mesin militer Israel melaju dengan ofensif brutalnya, ia tidak disambut dengan kepasrahan, melainkan dengan perlawanan sengit dan strategis dari pejuang Palestina, yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza.
Dari labirin perkotaan padat di Kota Gaza hingga jalur selatan Khan Younis, setiap jengkal tanah Palestina dipertahankan dalam serangkaian pertempuran dahsyat yang membongkar rapuhnya klaim “tak terkalahkan” pendudukan Israel.
Serangan terbaru rezim Zionis Israel, dengan sandi “Gideon’s Chariots II”, disambut dengan penghinaan dan luka mendalam. Kemarin (Jum'at 29/8/2025), setidaknya tiga “insiden keamanan” diakui secara resmi, yang mengisyaratkan banyak korban jiwa dan mungkin menjadi hari paling mematikan bagi penjajah dalam lebih dari setahun terakhir.
Di lingkungan Al-Zaytoun dan Al-Sabra di Kota Gaza, pejuang perlawanan maju ke tepi kota, menolak bersembunyi di balik barikade dan justru menghadapi penjajah dalam pertempuran jarak dekat yang intens.
Setidaknya empat tentara rezim hilang sejak Jum'at, kemungkinan besar ditangkap pejuang perlawanan atau bahkan dibunuh oleh pasukan pendudukan sendiri untuk mencegah mereka ditawan.
Kemampuan penglihatan malam canggih memungkinkan mereka mendeteksi dan menyergap unit Israel, memicu bentrokan sengit yang memaksa tentara pendudukan mengerahkan bala bantuan dengan panik.
Perlawanan telah memperkuat diri dalam posisi defensif yang tangguh, mengubah seluruh distrik menjadi jebakan mematikan, di mana setiap gang menyimpan ancaman penyergapan terencana.
Efektivitas perlawanan terlihat jelas di timur Kota Hamad, ketika penyergapan cerdas Brigade Al-Qassam menargetkan Brigade Kfir Israel.
Dalam operasi gabungan yang canggih bersama Brigade Al-Quds, pejuang perlawanan menghantam kendaraan lapis baja Eitan dengan rudal berpemandu Kornet, menghasilkan serangan langsung yang memaksa evakuasi awak menggunakan helikopter.
Ini bukan peristiwa tunggal, melainkan bagian dari kampanye perang yang terencana dan berkelanjutan.
Tank Merkava Israel, kebanggaan korps lapis baja mereka, berulang kali dihancurkan oleh peluru Al-Yassin 105 dan ranjau darat kuat di Jabalia, menjadikan kendaraan bernilai jutaan dolar itu monumen hangus bagi kecerdikan dan keteguhan Palestina.
Menghadapi perlawanan gigih ini, rezim Israel menunjukkan wajah aslinya: sebuah entitas putus asa dan kriminal yang melampiaskan amarah dengan kekuatan membabi buta.
Pesawat tempurnya menyerang kamp pengungsi Nuseirat, artilerinya menghantam lingkungan sipil, dan kepemimpinannya memberlakukan kebijakan mengerikan “Hannibal Directive”, yang bahkan mencakup membunuh tentaranya sendiri untuk mencegah mereka ditawan.
Pernyataan Abu Ubaidah
Seperti disampaikan juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, pada Jum'at lalu, Netanyahu dan para menterinya secara efektif telah “memutuskan untuk mengurangi jumlah tawanan hidup hingga separuhnya”, dengan sengaja membahayakan mereka demi menghindari pertukaran tawanan di masa depan.
Sebaliknya, perlawanan Palestina beroperasi dengan transparansi dan kehormatan yang memalukan bagi penindasnya. Janji Abu Obeida untuk mengumumkan nama dan bukti setiap tawanan yang terbunuh akibat serangan Israel menjadi bukti kedudukan moral yang tinggi.
“Rencana kriminal musuh untuk menduduki Gaza akan menjadi bencana bagi kepemimpinan politik dan militernya. Tentara musuh akan membayar harga dengan darahnya, dan peluang penangkapan tentara baru hanya akan meningkat,” tegasnya.
“Para pejuang kami siaga penuh, siap, dan bersemangat tinggi. Mereka akan memperlihatkan contoh heroisme luar biasa, mengajarkan pelajaran pahit kepada penjajah, dengan pertolongan Allah,” tambahnya.
Peringatan bahwa invasi ke Kota Gaza akan menjadi “bencana” bagi Israel bukan sekadar retorika, melainkan janji yang ditopang oleh keberanian dan moral tinggi pejuang Al-Qassam.
Mereka bertempur bukan demi kehancuran, melainkan sebagai penjaga rakyat yang tak punya pilihan lain selain melawan pendudukan genosida.
Dengan keberanian mereka, mereka tidak hanya mempertahankan Gaza, tetapi juga mempermalukan kekuatan militer besar dunia sebagai “macan kertas” serta menulis babak baru dalam perjuangan pembebasan Palestina.
Musim panas yang berdarah
Musim panas 2025 menjadi masa penuh penghinaan dan kegagalan strategis bagi rezim Israel.
Alih-alih hancur, Hamas justru beralih ke perang atrisi yang canggih, memanfaatkan pengetahuan medan serta kecerdikan tanpa tanding untuk menjadikan Gaza kuburan ambisi Israel dan senjata canggihnya.
Operasi “Gideon’s Chariots” yang digembar-gemborkan, dari Mei hingga awal Agustus, ternyata menjadi bencana, meski diklaim berhasil merebut wilayah.
Meskipun rezim mengklaim menguasai 75% Jalur Gaza, “kemenangan” itu kosong. Hamas tetap berfungsi secara politik dan militer, sementara tujuan membebaskan semua tawanan ditinggalkan.
Bahkan lebih parah, menurut mantan Kepala Staf Tentara Israel Moshe Yaalon, hingga Maret 2025 ada 15.000 tentara Israel tewas atau terluka—angka yang terus meningkat sepanjang musim panas berdarah ini.
Sebagai tanggapan, Hamas meluncurkan serangan balasan “Batu-Batu Daud”, mahakarya perang asimetris.
Dengan taktik sel kecil yang gesit, memanfaatkan jaringan terowongan untuk serangan, penyimpanan senjata, dan pergerakan tersembunyi, mereka mengguncang musuh yang kebingungan.
Brigade Al-Quds bahkan mengumumkan penghancuran lebih dari 52 kendaraan militer di timur Kota Gaza, termasuk di Shuja’iyya, Al-Tuffah, dan Al-Zaytoun, dengan kombinasi bom Thaqib dan Zelzal serta bahan peledak rakitan dari amunisi Israel.
Brigade Al-Qassam juga konsisten menargetkan pusat komando dan kendali, termasuk serangan dengan senapan mesin dan roket Rajum di Jalan Mansoura.
Mengulang kesalahan
Diluncurkannya “Gideon’s Chariots II” hanya membuktikan kegagalan operasi pertama.
Memanggil 60.000 cadangan tambahan ke medan pertempuran hanya menunjukkan kepemimpinan tanpa strategi, yang bergantung pada kekuatan brutal semata.
Melalui keberanian dan kecerdikan strategis, perlawanan Palestina membongkar kelemahan mendasar proyek militer Israel.
Mereka telah menjadikan tank Merkava bernilai miliaran dolar sebagai bangkai hangus, dan keunggulan teknologi Israel sebagai omong kosong.
Setiap penyergapan, setiap kendaraan hancur, dan setiap tentara tewas adalah bukti kegagalan pendudukan dan tekad tak terbendung rakyat yang berjuang demi kebebasan.
Perlawanan tidak hanya bertahan—ia menang, mengajarkan rezim Israel dan dunia pelajaran pahit tentang kekuatan perjuangan yang adil. (ptv/Ab)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com