Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
22.006 views

Harian Kompas Menentukan Nasib Partai-partai Islam

JAKARTA (voa-islam.com) - Harian Katolik Kompas beberapa hari menjelang kampanye pemilu 2014, membuat  headline (berita utama),  “Pilihan Publik Terhadap Partai Politik”, yang terbit tanggal 9 Januari 2014. Di mana laporan itu, seakan sudah menentukan dan menetapkan hasil pemilu 2014.

Kompas sudah mendahului hasil pemilu 2014, sekalipun pemilu belum berlangsung. Kompas yang selama ini dipandang sebagai media nasional yang berpengaruh,  sejatinya ingin merekayasa hasil pemilu sesuai dengan subjektifitasnya sebagai harian yang berlatar belakang Katolik.

Kompas sudah menentukan dan menetapkan nasib Partai-Partai Islam atau Partai Berbasis Massa Islam, sebelum pemilu 2014. Di mana Partai-Partai Islam dan Partai Berbasis Massa Islam eksistensi akan berakhir di pemilu 2014.

Berdasarkan hasil survei Kompas itu, Partai-Partai Islam dan Berbasis Massa Islam, tidak ada yang mencapai parlemen threshold (PT), berdasarkan undang-undang ditetapkan 3,5 persen.

Survei yang diselenggarakan Litbang Kompas itu, bulan Desember 2012, Juni 2013, dan Desember 2013, menentukan dan menetapkan posisi Partai-Partai Islam atau Partai Berbasis Islam pada posisi sebagai partai “gurem”, dan tidak akan lagi memiliki pengaruh politik apapun, pasca 2014.

Partai Bulan Bintang hanya 1,1 persen, PKS 2,3 persen, PPP 2,4 persen, PAN 3,2 persen, sedangkan PKB yang menjadi warisan Gus Dur, diberikan angka 5,1 persen oleh Litbang Kompas.

Begitulah cara Kompas menentukan dan menetapkan masa depan Partai-Partai Islam dan Partai Berbasis Massa Islam dengan sangat suram, dan tanpa masa depan. Kecuali PKB yang menjadi warisan Gus Dur, dan secara ideologi dekat dengan Kompas.

Di lapisan keduanya atau menengah, di posisikan Partai Hanura 6,6 persen, Nasdem 6,9 persen, dan Demokrat 7,2 persen.

Hanura dan Nasdem hanyalah sempalan Golkar. Orang-orang yang sudah terbuang, dan gagal menguasai Golkar, kemudian mendirikan partai baru. Seperti Hanura yang dipimpin mantan Panglima TNI, Jendral Wiranto dan Hary Tanoe. Hary Tanoe dahulunya di Nasdem, kemudian hengkang ke Hanura, dan sekarang menjadi calon wakil presiden. Hary Tanoe,seorang Kristen Sekte Yehovah, dan menggunakan sarana TV yang dimilikinya berkampanye.

Sementara itu, Nasdem yang dipimpin Surya Paloh, kelompok yang kalah dalam pertarungan menguasai Golkar, di Pekanbaru, dan kemudian mendirikan Nasdem. Pengurusnya sebagian besar para mantan Golkar. Tidak ada yang baru di dalam Nasdem. Dengan Metro TV, Surya Paloh, secara gigih ingin mencitrakan sebagai sosok yang akan membawa Indonesia baru. Semuanya hanyalah isapan jempol belaka.

Demokrat yang oleh Kompas diberi “ponten” 7,2 persen itu, memang harus digembosi dengan dramatis, bersamaan dengan tsunami korupsi yang menimpa partai itu. Partai yang lahir di era reformasi itu, gagal mengubah wajah Indonesia yang lebih bersih, dan justru membuat wajah Indonesia semakin hitam pekat, di bawah Presiden SBY. Tetapi, tidak sampai dimatikan oleh Kompas, tetap diberikan kesempatan hidup dengan “ponten” 7,2 persen.

Kompas memutuskan sebagai the “triangle powers”, yaitu PDIP, Golkar, dan Gerindra. Masing-masing oleh Kompas diberikan angka PDIP 21,8 persen, Golkar 16,5 persen, dan Gerindra 11,5. Menurut survei Kompas itu, implikasinya jagad politik Indonesia, pasca pemilu 2014, sangat ditentukan oleh tiga kekuatan politik itu, PDIP, Golkar,dan Gerindra.

Ketiganya secara ideologi, sekuler, nasionalis, dan anti Islam. Hegemoni tiga kekuatan politik yaitu PDIP, Golkar, dan Gerindra, nantinya akan menjadi pilar politik Indonesia, sesuai dengan subjektifitas politik kalangan Kompas.

Di mana kekuatan sekuler, pluralis, liberal, dan anti Islam yang mendominasi jagad politik Indonesia. Sebuah usaha yang sangat sistematis dijalankan dengan menggunakan opini media.

PDIP, Golkar, dan Gerindra, bisa menjadi representasi politik ideologi bagi kepentingan kelompok Kompas. Dengan obsesi mendongkrak terus suara PDIP, dan sejatinya yang menjadi “goalnya” adalah ingin menjadikan Jokowi sebagai presiden 2014.

PDIP dengan perolehan suara 21,8 sudah dapat mencalonkan calon presiden, tanpa dukungan partai manapun. Maka, sekarang dibuat rekayasa yang mengarahkan agar Mega mau menyerahkan tongkat estafetanya kepada Jokowi. Meskipun Jokowi masih malu-malu atau disetting seperti itu.

Namun, tujuan yang paling pokok Kompas, mengakhiri kekuatan politik Islam, dan mereka yang dipandang masih memiliki ikatan ideologi Islam. Dengan menentukan dan menetapkan angka-angka berdasarkan survei terhadap Partai-Partai Islam dan Partai Berbasis Massa Islam, tujuan utama hanyalah, “hancurkan mereka”, dan jangan diberi kesempatan “hidup mereka”, yaitu kekuatan politik Islam.

Pemilu 2014 ini, ibaratnya seperti  pisau “guilletine” yang akan digunakan memotong leher Partai-Partai Islam yang tidak akan pernah akan bisa hidup dan bangkit lagi di masa depan.

Tinggal yang tersisa partai-partai sekuler, nasionalis, dan liberal yang akan dapat memberikan keleluasaan kepada golongan minoritas, seperti Katolik, melakukan segala sesuatunya dengan topeng pluralisme, dan toleransi, sebelum nantinya mereka menggilas habis orang Islam. af/hh

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 22 Sep 2025 13:08

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

Senin, 22 Sep 2025 12:23

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

Senin, 22 Sep 2025 11:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Selasa, 23/09/2025 21:06

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan