Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.452 views

Bela Islam, Intelektual Muslim Rapatkan Barisan Songsong Perubahan

Oleh: Lukman Noerochim, Ph.D*

Hari ini di seluruh dunia Islam dalam kelam, berjuta-juta umat berjuang mati-matian setiap harinya untuk menyambung hidup. Derita kemiskinan struktural terus diproduksi demokrasi. Umat Islam menjadi korban dari pemerintahan korup inkompeten yang menumpuk kekayaan pribadinya dari negeri-negeri Muslim, serta setia menghamba pada tuan-tuan kapitalis Barat.

Sesungguhnya, sudah banyak kontribusi intelektual muslim untuk menyelesaikan problem umat Islam ini. Namun, mengapa problem umat Islam seperti di bidang ekonomi (kemiskinan), politik (umat islam terpecah belah), sosial (kerusakan akhlak), pendidikan (materialism), teknologi (menjadi konsumen), hukum (tidak ada kepastian), budaya (pembaratan) dan agama (sinkretisme) sampai saat ini belum terselesaikan juga? Sengkarut problem akut telah banyak didiskusikan dan diseminarkan secara akademis, namun pada umumnya hanya secara parsial.  Penyelesaiannya secara fundamental, total, mendasar dan menyeluruh jarang didengar.  Hal ini karena para intelektual di Dunia Islam memang masih belum terbiasa melakukan sesuatu di atas atau di luar lingkup akademisnya. 

Para akademisi dididik untuk fokus hanya pada bidang kajian yang sangat sempit sehingga justru sering kehilangan konteks atau framework yang melingkupi persoalan itu. Bila disimpulkan ternyata, berbagai upaya yang telah diupayakan intelektual muslim saat ini masih belum menyelesaikan masalah umat. Setiap upaya yang dilakukan seperti masuk ke dalam lingkaran setan, yang seakan tak berujung pangkal. Masa kritis ini akan terlahir dari mereka yang memang siap dengan segala risiko sebuah transformasi sosial.  Ia menegaskan, tidak ada transformasi sosial yang langsung dapat dinikmati.  Selalu akan ada masa-masa sulit, masa-masa penuh ketakutan dan ketidakpastian. Di situlah peran dan tanggung jawab yang harus diambil alih para intelektual. Merekalah yang harus menginspirasi para pemimpin politis agar maju, mengambil alih tanggung jawab memimpin masyarakat menghadapi masa-masa yang berat!

Hal ini mengingat potret kehidupan muslim di seluruh dunia hampir semuanya menunjukkan kehinaan, kesengsaraan dan kemunduran di seluruh sendi sendi kehidupan. Dilihat dari  segi politik luar negeri umat muslim terpecah pecah menjadi hampir 54 negara. Menghadapi satu negara yang penduduknya sekitar 5 juta saja yaitu Israel yang telah nyata-nyata melakukan penindasan, perampasan dan penganiayaan pada rakyat Palestina, umat muslim seluruh dunia tidak berdaya. Mereka tersekat-sekat oleh rasa nasionalisme kebangsaan. Para pemimpinnya dikendalikan oleh Negara-negara kafir penjajah.

Di bidang ekonomi hampir bisa dikatakan semua negara muslim adalah negara ketiga tempat kemiskinan merajalela, kesenjangan menganga lebar antara  si kaya dan si miskin, sumber daya alamnya banyak dikuasai oleh para kapitalis global. Di bidang hukum banyak praktek-praktek ketidakadilan dan ketidakpastian hukum khususnya bagi rakyat kecil. Di bidang iptek negara negara muslim hanya sekadar sebagai konsumen produk-produk teknologi Barat. Di bidang pendidikan lahirnya generasi pelajar yang materialistis dan hedonis sedang di bidang akidah banyak kemerosotan, pemurtadan dan penistaan agama dan masih banyak lagi.

Kaum intelektual muslim sudah saatnya menyadari bahwa identitas muslim menunjukkan keyakinan, jalan hidup dan tanggung jawab. Kesadaran yang mendalam akan alam semesta, diri/manusia dan kehidupan alam sebelum dan sesudah dunia telah menjadi jalan keimanan kita, inilah akidah Islam.

Begitu  banyaknya  permasalahan dan kompleksitas yang dihadapi, kadang umat Islam bingung dari mana harus memulai untuk mengubah kondisi umat. Dihadapkan pada masalah-masalah tersebut terutama bagi para intelektual muslim banyak yang berpikir dan memutuskan bahwa jalan satu-satunya untuk memecahkan problematika umat ini adalah dengan cara  mencetak sebanyak-banyaknya doktor atau bahkan profesor yang menguasai sains dan teknologi. Para intelektual beranggapan bahwa negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris bisa menjadi negara adidaya seperti sekarang ini karena mampu  menguasai  ilmu dan teknologi. Dan dengan kemampuan tersebut mereka gunakan untuk menjajah dan menguasai dunia.

Hal ini juga dulu pernah dilakukan oleh Habibie di era pemerintahan Soeharto. Menurut Habibie jika bangsa Indonesia mampu menguasai teknologi tercanggih saat itu yaitu teknologi pembuatan pesawat terbang, maka akan menjadi mudah untuk menguasai teknologi lainnya. Menjadi sangat mudah untuk membuat mobil, menjadi sangat mudah untuk membuat senjata dan lain sebagainya. Disamping itu dengan kemampuan memproduksi sendiri pesawat terbang maka akan mampu meningkatkan pendapatan negara untuk digunakan bagi kesejahteraan rakyat. Karena harga sebuah pesawat terbang sama dengan 3 juta ton beras. Bayangkan saja berapa ratus ribu hektar sawah yang diperlukan untuk menghasilkan padi sebanyak itu. Jadi dengan keberadaan para doktor dengan kemampuan menguasai teknologi canggih harapannya mampu mensejahterakan rakyat Indonesia.

...Mari para tokoh-tokoh intelektual di seluruh Indonesia berkumpul untuk mempresentasikan sistem Islam sebagai satu-satunya model pemerintahan yang mampu mengakhiri kondisi menyedihkan dari beban eksploitasi kapitalisme ini...

Namun kenyataannya meskipun jumlah profesor ataupun doktor sudah begitu banyak  dengan segala penemuannya ternyata sampai sekarang tidak mampu menyelesaikan permasalahan umat. Kenapa hal itu terjadi? Ternyata para intelektual terjebak pada prinsip bahwa mengubah masyarakat cukup dengan mengubah individu-individunya saja agar menjadi lebih baik. Karena menurut anggapan mereka jika individu-individu anggota masyarakat baik maka otomatis masyarakat akan menjadi baik. Dalam hal ini banyak di kalangan kaum muslimin salah paham terkait apa itu sebenarnya sebuah masyarakat.

Menurut Syekh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitab Takattul Hizb menyatakan bahwa sebuah masyarakat tidak hanya terdiri dari individu-individu yang menempati sebuah wilayah saja tetapi juga berkaitan dengan interaksi yang terjadi antar individu-individu anggota masyarakat tersebut yang di ikat dengan persamaan terhadap perasaan, pemikiran, dan aturan yang sama. Namun dari semua faktor tersebut yang terpenting di sini adalah interaksi. Interaksi menjadi hal yang penting karena merupakan tolak ukur sebuah masyarakat. Sedang bagaimana memahami sebuah masyarakat yang memiliki perasaan, pemikiran dan aturan yang sama bisa dilihat dari bagaimana menetapkan standart baik dan buruk terhadap sebuah aktivitas.

Contohnya adalah jika sebuah masyarakat yang individunya-individunya sudah berakhlak mulia tetapi di dalam interaksi pinjam meminjam masih menganggap bunga itu adalah suatu hal yang wajar atau bahkan dianggap baik maka ini adalah contoh dari sebuah masyarakat yang memiliki perasaan, pemikiran, dan aturan yang sama khususnya berkaitan dengan masalah riba.  Interaksi inilah yang sering dilupakan orang ketika ingin merubah masyarakat. Islam secara khusus mengatur interaksi ini dalam syariat-syariatnya terutama berkaitan dengan muamalah. Contohnya tentang sistem pidana Islam, sistem pemerintahan Islam, sistem social Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pendidikan Islam dan politik luar negeri Islam.

Sekarang bagaimana kontribusi yang bisa diberikan oleh para intelektual muslim khususnya dalam merubah masyarakat. Pada umumnya para intelektual ketika menghadapi suatu masalah lebih cenderung menyelesaikannya dengan menawarkan solusi teknis. Cirinya, solusi yang ditawarkan masih bersifat jangka pendek. Maka seharusnya seorang intelektual tidak cukup berfikir solusi teknis (level 1) tetapi juga harus mampu memberikan solusi strategis yang bersifat jangka menengah (level 2) atau bahkan memberikan solusi yang tuntas (total solution) bagi setiap permasalahan (level 3). Ketika seorang intelektual mampu memberikan solusi sampai tingkat berfikir level 3  maka bisa dikatakan solusi yang ditawarkan pasti bersifat ideologis dimana solusi yang ditawarkan bersifat jangka panjang.

Sebagai contoh misalnya bagaimana menyelesaikan masalah penurunan nilai tukar mata uang Rupiah. Jika menggunakan metode berfikir level 1 maka solusi yang ditawarkan adalah bagaimana agar dolar Amerika masuk ke Indonesia dengan cara meningkatkan ekspor bahan-bahan baku terutama sumber daya alam ke luar negeri. Sedangkan kalau menggunakan solusi berfikir level 2 maka yang dilakukan adalah justru sebaliknya berusaha melemahkan nilai tukar mata uang Rupiah. Sehingga harapannya produk-produk dalam negeri diminati oleh negara-negara luar. Hal ini juga dilakukan oleh Cina. Maka jika yang diinginkan adalah solusi yang tuntas maka diperlukan level berpikir tiga yaitu dengan cara mengganti mata uang Rupiah dengan mata uang perak dan emas. Dengan mata uang perak dan emas dapat dipastikan negara lain tidak akan bisa mempermainkan nilai mata uang negara.

Contoh permasalahan lain misalnya bagaimana mengatasi macetnya lalu lintas di ibukota khususnya ibukota Jakarta. Jika menggunakan solusi pemikiran level 1 maka secara teknis yang ditawarkan adalah pembangunan jalan-jalan tol dan angkutan transportasi massal. Namun jika menggunakan solusi dengan level pemikiran level 2 maka yang ditawarkan adalah memindahkan pusat pemerintahan dari pusat kota. Seperti yang dilakukan oleh mantan PM Malaysia Dr. Mahatir Mohammad dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya. Sedangkan jika menggunakan solusi level 3 maka yang dilakukan adalah melarang atau menghapuskan berdirinya bank-bank di ibukota.

Mari para tokoh-tokoh intelektual di seluruh Indonesia berkumpul untuk mempresentasikan sistem Islam sebagai satu-satunya model pemerintahan yang mampu mengakhiri kondisi menyedihkan dari beban eksploitasi kapitalisme ini. Untuk itulah maka sudah seharusnya intelektual muslim memberikan solusi bagi setiap permasalahan umat ini dengan solusi ideologis. Solusi yang menjamin terselesaikannya problematika umat secara tuntas. Kewajiban intelektual muslim memberikan kontribusi bersama-sama dalam sebuah jamaah untuk mengubah masyarakat menuju masyarakat yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala hingga terwujudnya Islam sebagai rahmatan lil alamin. (riafariana/voa-islam.com)

*(Dosen Teknik Material ITS)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X