Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.617 views

Slow Count

Oleh: Rizal Fadillah

Skenario Quick Count terganjal reaksi keras publik, sehingga kredibilitasnya merosot dan sangat diragukan. Arah perhatian pada Real Count KPU.

Tapi perjalanan "counting" KPU dinilai janggal pula sehingga seorang Mahfud MD mempertanyakan kinerja KPU yang lambat dalam menginput data. Banyak kesalahan yang setelah dikritisi baru diperbaiki. Sementara di bawah data 'dibuat' amburadul.

Ada salah angka, kotak suara disimpan bukan di Kecamatan, formulir C1 dirampok,  hingga terjadi peristiwa pembakaran gudang penyimpan kotak suara.

Sengajakah dibuat dari kardus yang mudah untuk 'dirusak'? Sayang penyelenggaraan Pemilu 2019 dinilai jauh dari asas jujur dan adil.

Berandai masuk di ruang skenario atau disain, maka pantasnya untuk menyesùaikan Quick Count adalah dengan Slow Count. Penyesuaian data mesti dilakukan dan itu sudah seharusnya dan konsekuensinya adalah lambat. 

Adakah KPU tersandera oleh kekuatan "invisible hand" yang sangat berkepentingan dan menentukan? Kita masih berharap tidak, meskipun ada khawatir dan skeptik. Terlalu kuat tekanan pada KPU untuk menjadi lembaga independen.

Skimnya adalah produk KPU hasil setting,  jika tak  puas silahkan lakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Lalu kuatkah  Mahkamah Konstitusi menjaga independensi melawan tekanan kekuasaan? Atau bukti yang diinterpretasi bebas oleh Hakim?

Nah akhirnya seperti nuansa rezim kini dimana hukum hanya jadi alat legitimasi bukan sarana penegakkan keadilan. Akibatnya hasil Pemilu 2019  kehilangan daya dukung publik, rakyat kecewa. Predikat melekat adalah inilah  Pemilu terburuk dengan kecurangan yang sangat terstruktur, sistematis, vulgar dan  masif.

People power baru suara memercik belum menggema, aparat keamanan sudah demonstratif bersiaga. Semua berkumpul di Jakarta. Suasana dibuat mencekam. Padahal aksi demo masyarakat belum terlihat. Negara sedang menakut nakuti demokrasi. Memang Pemilu bukan sarana demokrasi melainkan alat legitimasi.

Jika target tak tercapai maka proteksi mesti dilakukan. Sejak awal kompetisi politik licik sudah dijalankan. Bagaimana seorang Presiden yang beratribut lengkap kepresidenan berkompetisi dengan lawan yang miskin fasilitas. Yang terjadi akhirnya adalah warga lawan negara. Dan ketika "sang Negara" nyatanya akan kalah, berbagai upaya dilakukan. Plan A hingga plan Z.

Kini entah sudah plan mana yang diambil. Hanya tim "invisible" yang tahu. Yang jelas pola memukul dan merangkul sedang dijalankan. Pasukan disiapkan pendekatan dilakukan. Sasarannnya yaitu perpanjangan yang dipaksakan. 

Rakyat tentu sudah muak dengan kebohongan dan rekayasa. Ketika memang dipaksakan untuk tetap berkuasa, yang terjadi adalah ketidakpercayaan. Gumpalan "untrust" ini akan mencari bentuk yang efektif dan tak tertahankan.

Hatta dibawah ancaman moncong senjata. Masih banyak perwira dan prajurit yang berhati nurani. Tak akan mau berhadapan dengan rakyat yang realitanya membayar pajak untuk makan sehari harinya bersama anak dan istri. 

Slow Count adalah buying time untuk penetapan yang disesuaikan Quick Count. Ini bisa masuk kejahatan hukum. Penyesatan yang disengaja. 

Moga saja hasil dari Real Count di seluruh Indonesia yang direkap KPUD seluruh Indonesia bisa menjawab permasalahan krusial yang ada, benarkah Prabowo-Sandi harus dihambat untuk memimpin bangsa dan negara. Atau benarkah apapun yang terjadi Jokowi mesti jadi Presiden lagi? Bila perlu dengan membeli atau mengeliminasi demokrasi. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X