Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.952 views

Menyikapi Pandemi Covid-19

 

Oleh:

Ainul Mizan

Pemerhati Sosial Politik

 

PANDEMI Covid-19 telah terjadi di lebih dari 170 negara di dunia. Covid-19 ini telah memakan korban dalam jumlah yang besar.  Di Indonesia, per 30 Maret 2020 yang positif Covid-19 ada 1.414 kasus dan 122 orang yang meninggal. 

Pandemi Covid-19 ini tentunya tidak bisa dianggap remeh. Termasuk tidak boleh panik berlebihan. 

Sebagai contoh, komentar Menkes Terawan yang menyatakan bahwa berkat kekuatan doa, Indonesia bebas corona (www.cnbcindonesia.com, 17 Februari 2020). Tidak salah dengan doa, hanya saja berakibat kurang antisipasi terhadap Covid-19 tentunya termasuk menggampangkan. 

Begitu pula, berita kematian Menkeu Jerman yang bunuh diri. Disinyalir karena sangat panik terhadap Covid-19. Langkah seperti ini justeru kontraproduktif dalam menyikapi pandemi Covid-19.

Yang patut jadi bahan perenungan bersama, lantas mengapa Indonesia masih juga terpapar pandemi Covid-19? Sementara doa di satu sisi sudah dipanjatkan. Pastinya ada yang salah dengan negeri ini sehingga doa tidak dikabulkan Allah SWT. 

Covid-19 telah mengkonfirmasi mengenai kepemimpinan nasional di negeri ini. Pemerintah pusat tidak mengambil langkah lockdown. 

Padahal IDI meminta agar presiden melakukan langkah lockdown (gridhealth, 25 Maret 2020). Adapun tanggapannya bahwa setiap negara berbeda - beda kebijakannya. 

Sesungguhnya dalam perkara nyawa rakyat tidak bisa dinegosiasi. Artinya berapapun besarnya biaya yang ditanggung demi melindungi rakyat. 

Anomali yang muncul, justru proyek ibukota baru terus berjalan. Pembangunan tahap awal ibukota baru telah menggunakan APBN sebesar Rp 500 milyar. Padahal kondisi pandemi Covid-19 ini membutuhkan kehadiran negara dalam melindungi rakyatnya. 

Perenungan kita agak ke belakang lagi. Kabinet ke-2 Presiden Jokowi dalam gebrakan - gebrakan programnya adalah memberantas radikalisme. Hingga Menag Fahrurrozi pun disebut sebagai Menteri anti radikalisme. Dari urusan cadar hingga revisi buku - buku pelajaran Agama Islam dari muatan Khilafah, yang dipandang sebagai paham radikal. 

Begitu pula, Menkopolhukam Mahfudz MD yang berstatemen tidak wajib mengikuti sistem pemerintahan Nabi Saw. Pendek kata, Khilafah itu seolah tertolak di Indonesia.

Sekarang keadaan telah berubah. Covid-19 telah membuat kepongahan tersebut jadi tidak berdaya. Masihkah bisa berteriak radikalisme? Sebelumnya pengajian dibubarkan dengan alasan radikalisme. Sekarang kerumunan massa termasuk pengajian dibubarkan dengan alasan Covid-19. 

Begitu pula dalam perekonomian. Ekonomi yang berbasis sektor non riil telah memukul nilai kurs rupiah dan ekonomi nasional. 300 trilyun digelontorkan guna menyelamatkan rupiah yang hanya mentok di angka Rp 15.700 per US dollar. Ditambah pula beban utang negara berbasis ribawi. Hasilnya tidak tersedianya dana yang mencukupi untuk mengambil kebijakan lockdown. Rakyat pun diminta untuk melakukan karantina mandiri. Tagar di rumah aja menjadi trending. Itu pun lagi - lagi terganjal kebutuhan pokok yang baru bisa dipenuhi dengan bekerja. Jadinya tidak mengherankan kasus positif Covid-19 semakin hari cenderung meningkat. 

Jangankan Indonesia, negara adidaya seperti AS saja tidak berdaya menghadapi pandemi Covid-19. Bahkan kasus positif di AS terbesar dunia yakni per 30 Maret 2020 ada 123 ribu, dengan 2.229 orang meninggal. 

AS yang selama ini dengan garang menyatakan War on Terorisme yang sejatinya memerangi Islam. Mengajak dunia ikut bersamanya dalam perang global tersebut. Sekarang diam oleh Covid-19. 

Semestinya hal demikian menyadarkan kita sebagai bangsa yang mayoritasnya muslim, agar melakukan introspeksi diri. Bahwa kehidupan sekuler selama ini menjadikan para petinggi negara lupa posisinya sebagai hamba Allah yang lemah. Seruan - seruan ketaqwaan harusnya terdengar, di samping seruan social maupun physical distancing. 

Pandemi Covid-19 harusnya menyadarkan kaum muslimin. Sekulerisme tidak berdaya menghadapi Covid-19. Berdoa kepada Alloh SWT tentunya harus dibarengi dengan taubat nashuha (taubat yang sesungguhnya). Membuang semua bentuk kesombongan manusia yang menyebabkannya menjauh dari Syariat Islam. Pandemi Covid-19 ini menjadi teguran dari Allah Swt agar bangsa ini meninggalkan sekulerisme dan kembali kepada penerapan Islam secara paripurna.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Zone lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Keutamaan Doa Saat Safar

Keutamaan Doa Saat Safar

Kamis, 25 Sep 2025 14:31

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 22 Sep 2025 13:08

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

Senin, 22 Sep 2025 12:23

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

Senin, 22 Sep 2025 11:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 25/09/2025 14:31

Keutamaan Doa Saat Safar