Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
21.879 views

Cacat Logika Kaum Amoral-Liberal dalam Kasus Randi-Novia

 
 
Oleh: Aisha Rara
 
Saya pikir tidak adil jika Randy hanya dijadikan tersangka atas kasus aborsi ilegal dengan tuntutan 5 tahun penjara. Kemana larinya kasus tuduhan pemerkosaan yang telah dilakukannya? Apakah segitu sulitnya membuktikan bahwa ia telah memperkosa korban? Ya, tentu saja sekarang sulit karena korban sudah wafat. 
 
Maka saya geram sekali saat mengetahui fakta bahwa Novia sudah pernah melaporkan tindakan Randy ke propam, namun laporannya tidak digubris. Kenapa seolah terlihat sulit sekali bagi anggota kepolisian untuk mengusut laporan pelanggaran anggotanya saat kasus masih dini bergulir?
 
Saya memang mengapresiasi tindakan kapolri beserta jajarannya yang sudah menahan Randy dan memecatnya saat ini, tapi kalau saja, Ya Allah, kalau saja ini dilakukan saat Novia masih hidup, maka banyak kegetiran hati para perempuan dan ibu yang kini bisa terelakkan. Setidaknya, ada nyawa yang masih berharap bisa diselamatkan.
 
SUNGGUH TIDAK ADIL!
 
Seperti juga orang-orang yang kini menghujat para kaum moralis-religius yang bereaksi "negatif" terhadap kasus ini. Manusia yang menghujat Novia dengan kata-kata kurang iman, lemah, sedari awal murahan, tukang pacaran, pezina yang kena batunya, bla..bla...bla... Itu memang sangat memuakkan. Banyak kok di temlen saya! Bukan main bikin sepet mata dan pedih hati membacanya.
 
Tapi kenapa kesinisan hanya kita lontarkan kepada para MORALIS-RELIGIUS tersebut? Padahal akar dari permasalahan seperti ini timbul dari perilaku kaum AMORAL-LIBERAL!
 
Siapa yang terus mendorong wacana bahwa perilaku seks di luar nikah itu sah-sah saja asalkan suka sama suka?
Siapa yang begitu ngotot mengaburkan norma bahwa urusan ranjang manusia yang satu tidak boleh diganggu gugat oleh manusia yang lainnya?
Siapa yang sangat permisif dengan perilaku seks bebas dengan lagi dan lagi mendengungkan frasa suka sama suka?
Ranjangku urusanku?
 
Tapi begitu asas suka sama suka itu berubah menjadi sebuah paksaan yang melahirkan tragedi, apa bisa kamu masih menyebutnya sebagai urusanmu?
Sadar gak kalo frasa "suka sama suka" yang amoral-liberalis dengungkan setiap hari itu justru semakin mengaburkan delik pemerkosaan.
 
Contoh kasus:
Ada yang pacaran lalu melakukan seks suka sama suka. Pertama kali ok. Kedua kali masih ok. Lalu entah yang keberapa kali mulai ada pemaksaan. Dan pemaksaan dalam hubungan seksual inilah yang disebut pemerkosaan. Bisa kejadian sekali, bisa juga berulang.
 
Lantas korban melapor ke polisi. Polisi memanggil pelaku. Pelaku bilang tidak ada pemerkosaan karena mereka pacaran. Jadinya semua dilakukan atas dasar suka sama suka. Bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka memang pacaran. Jejak digital menerangkan bahwa mereka sering bepergian, liburan dan chek-in sekamar. Pelaku pun menyatakan bahwa sebelumnya juga sudah sering melakukan hubungan seksual atas persetujuan bersama.
 
Kalau sudah begini kira-kira bagaimana kesimpulan akhirnya? Apakah korban akan mudah mendapat kepercayaan dan keadilan?
Bisa jadi malah keluarlah pertanyaan keparat dari pihak penyidik kepada korban:
 
"Waktu diperkosa anda rasanya bagaimana? Sakit gak? Menikmati gak? Koq kalau gak suka masih mau diajak-ajak pergi bersama?"
 
Apa rasanya jadi korban saat itu?
Terintimidasi? Jelas!
Merasa tidak dipercaya? Sudah pasti!
Merasa bodoh dan terpedaya? Tentu saja!
Merasa tidak lagi berharga? Ini yang berbahaya dan bisa memicu depresi seperti apa yang dialami oleh Novia.
Lalu bagaimana publik menilainya?
 
Saya pikir sebuah hal yang masih bisa dimaklumi jika kaum moralis-religius mulai kembali mengumandangkan nasihat-nasihat religi. Mereka yang turut mencerca pelaku namun turut menyanyangkan perilaku korban di masa hidup. Berharap iman dan pemahaman agama dapat membentengi para perempuan agar tidak mengalami kepedihan yang menimpa Novia.
 
Tapi memang penyampaiannya berbeda-beda. Ada yang santun, halus dan bergelimang retorika. Ada juga yang to the point nabrak dan melabrak ke sana-sini. Tapi inti pesannya sih sama. Jangan pacaran, jauhi zina dan hanya berhubungan seksual jika sudah menikah.
 
Justru herannya, saya belum menemukan komentar mendalam mengenai solusi preventif dari kaum amoral-liberal tentang kasus ini. Mereka yang mencerca pelaku dan turut berduka atas kepergian Novia tanpa mau melihat akar bagaimana tragedi ini terjadi sekarang mau bilang apa ke anak-anaknya?
 
Apa iya masih mau menganjurkan kebebasan perilaku boleh nge-seks asal kamu suka atau semakin giat nyuruh buah hati borong kondom dan letakkan di semua area yang mudah dijangkau biar kalau mendadak birahi tetap bisa safety? Ini saya nanya loh, bukan nuduh.
 
Atau malahan dalam hati ngegoblok-goblokin Novia karena gak safety sex jadinya bisa kebobolan hamil? Ini juga nanya lohh...
 
Ye kalik kalo kamu pergi sama pacarmu terus dibius, sambil pingsan bisa minta pacarmu pakai pengaman sebelum memperkosamu. Kalau kamu pacaran sudah kelewat batas doyan zina lalu tiba-tiba diperkosa, resikonya adalah baik aparat maupun publik bisa jadi sulit mempercayai pengakuanmu.
 
Makanya di USA itu ada tim SVU yang kerjaannya benar-benar meneliti kasus pemerkosaan. Ada jaksa khusus yang menangani kasus dan benar-benar berpihak kepada korban. Di SVU, semua cerita pelapor pemerkosaan dianggap bisa dipercaya sampai ditemukan bukti konkret yang menyatakan sebaliknya.
 
Di Indonesia kayaknya belum ada yang se-intens mereka menanggapi kasus pemerkosaan. Kamu bengak-bengok minta UU Kekerasan Seksual disahkan juga bakal tetap tumpul selama support system masih memiliki celah besar untuk membebaskan pelaku yang mempunyai uang, jabatan, koneksi dan perlindungan ataupun pembiaran dari instansi.
 
Jadi, akar masalahnya itu ada di kalian yang sedang berusaha mengumandangkan perilaku zina sebagai hal yang biasa asalkan suka sama suka. Bukan di orang-orang yang teguh dan kukuh menjalankan perintah agama dan terpantik sisi religiusnya ketika "kebebasan" yang kalian dengungkan justru menorehkan tragedi kepedihan. Camkan itu! (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X