Selasa, 4 Rabiul Akhir 1446 H / 22 September 2020 22:13 wib
17.028 views
Doa-doa Saat Turun Hujan Sesuai Kebutuhan
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.
Allah yang menurunkan hujan. Tidak ada yang punya kuasa melakukan ini kecuali hanya Dia semata. Karena saat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan kesulitan air maka dianjurkan meminta hujan kepada Allah (istisqa’).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.” (QS. Luqman: 34)
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ
“Dialah (Allah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu.” (QS. Al-Baqarah: 22)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, beliau menceritakan: Ada seorang laki-laki memasuki masjid pada hari Jum’at melalui arah Darul Qodho’ ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdiri dan berkhutbah. Kemudian laki-laki tadi pun berkata, “Wahai Rasulullah, ternak kami telah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan (karena tidak ada pakan untuk unta, pen). Mohonlah pada Allah agar menurunkan hujan pada kami”. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengangkat kedua tangannya, lalu beliau pun berdo’a,
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
“Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami.”
Tidak lama kemudian datang mendug dan turunlah hujan hingga beberapa hari. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya hujan itu membawa rahmat dan kehidupan di bumi. Hujan menumbuhkan rerumputan dan tanaman, mengalirkan sungai, dan memenuhi sumber air sumur. Manusia mendapatkan kecukupan air minum dan kebutuhan mandi dan mencucinya. Ternak kembali mendapatkan sumber makanan sehat. Dengan hujan padang rumput kembali hijau dan hidup.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al-Anbiya': 30)
Karenanya, saat turun hujan, kaum muslimin disunnahkan berdoa memohon kepada Allah agar hujan yang turun membawa kebaikan dan menjadi rahmat.
Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
"Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat -kebaikan-." (HR. Al-Bukhari)
Terkadang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca rahmatun, artinya: ini adalah rahmat.
Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila terjadi angin kencang dan awan tebal maka beliau sangat khawatir yang dapat diketahui melalui wajah beliau.Beliau mondar-mandir. Dan jika turun hujan, maka beliau terlihat senang dan hilang kekhwatiran tadi. Lalu 'Aisyah menanyakan kepada beliau perihal tadi. Maka beliau menjawab, "Sungguh aku khawatir kalau itu menjadi azab yang ditimpakan kepada umatku." Dan apabila beliau melihat hujan, beliau bersabda: rahmatun (ini adalah rahmat). (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim menjelaskan tentang makna hadits di atas, "Di dalamnya terdapat anjuran bersiaga dengan mendekatkan diri kepada Allah dan berlindung kepada-Nya saat terjadi perubahan kondisi alam dan munculnya penyebab musibah. Kekhawatiran beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam kalau-kalau diazab dengan maksiatnya ahli maksiat. Dan gembiranya beliau karena hilangnya sebab kekhawatiran."
Demikian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa memperhatikan perubahan kondisi alam. Beliau sangat peka terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya, jika hujan itu rintik-rintik dan tidak merusak maka beliau berdoa kepada Allah meminta kebaikan dari hujan yang turun.
Sebaliknya, jika hujan yang turun sangat deras sehingga merusak dan menghancurkan kebun, sawah, dan menyebabkan banjir maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam meresponnya dengan berdoa yang lain.
Masih dalam riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, tentang seseorang yang meminta kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat khutbah Jum’at agar beliau berdo’a turun hujan. Maka hujan turun sampai 6 hari tanpa henti. Di Jum’at berikutnya orang tadi mengeluhkan, “Wahai Rasulullah, sekarang ternak kami malah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan. Mohonlah pada Allah agar menghentikan hujan tersebut pada kami.” Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengangkat kedua tangannya, lalu berdo’a,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Anas berkata, “setelah itu, hujan pun berhenti. Kami pun berjalan di bawah terik matahari.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hujan benar-benar berhenti di Madinah. Hujan turun di gunung, bukit-bukit, lembah, dan daerah sekitarnya. Hujan telah membuat subur rerumputan dan tanam-tanaman tanpa merusak dan menghancurkan kota Madinah.
Demikianlah pengajaran Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada kita terkait hujan. Di dalamnya ada pelajaran agar kita peka terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita sehingga kita bisa bersikap tepat terhadap perubah situasi dan kondisi. Kita menyesuaikan diri dengan perintah Allah sesuai tuntutan perubahan sikon tersebut. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!