Ahad, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 15 Agutus 2010 08:25 wib
  2.549 views
								
							
								
								Hadapi ABG Suka Ngabuburit dengan Dakwah Kreatif
								Ramadhan memang bulan ibadah. Tetapi bagi sebagian ABG Ramadhan malah dijadikan bulan “hura-hura”
Hidayatullah.com--Di  bulan penuh berkah ini mestinya umat Islam, khususnya generasi muda  bahu-membahu menguatkan iman dan memperdalam ilmu dengan berbagai  aktivitas keilmuan, baik di masjid, sekolah, ataupun tempat-tempat  strategis lainnya.
 
Tetapi  entah kenapa, setiap Ramadhan, khususnya menjelang buka puasa, ABG di  negeri ini lebih suka jalan-jalan atau nongkrong di pinggir jalan tanpa  kegiatan positif yang jelas. Ironisnya tidak sedikit yang berboncengan  antar lawan jenis.
 
“Saya  tidak mengerti dari mana kultur seperti itu muncul dan berkembang  sampai sekarang,” ungkap Muhammad Ridho, Ketua Umum PB PII  kepada 
hidayatullah.com. 
 
 
Menurut  Ridho, yang juga mahasiswa semester akhir Ilmu Sosial dan Politik UGM  ini, kultur jalan-jalan atau populer dengan istilah ngabuburit itu  merupakan tantangan pelajar muslim yang bergelut di bidang dakwah.
 
“Ini  tantangan ya. Jadi bagaimana kawan-kawan muda di seluruh pergerakan  pelajar atau mahasiswa muslim dapat menemuka solusi terbaik dan turun ke  medan guna menyelesaikan budaya yang tidak semestinya itu,” ungkapnya.
 
Menurutnya,  selain membutuhkan kematangan konsep untuk mengajak para  ABG yang hobi  jalan-jalan sore itu, aktivis dakwah pelajar juga dituntut mental dan  keberaniannya plus kreasi dalam dakwah.
 
“Ya  kita kan tidak bisa melarang mereka dengan marah-marah. Apalagi ngajak  mereka langsung pindah ke masjid, beratlah. Jadi harus ada konsep yang  jelas dan paling penting juga punya mental dan keberanian untuk  berdakwah kepada para ABG itu. Selain itu ya perlu kreasilah agar mereka  bisa tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif lagi.”
 
“Misalkan  dengan nimbrung ke tempat dimana ABG itu ngumpul, kemudian kita  melantunkan lagu nasyid di sana. Bahkan kalau perlu adatenda-tenda kecil  kita buat dengan berbagai kegiatan positif yang dapat mengalihkan  perhatian mereka ke kita,” katanya.
 
Fenomena  ABG jalan-jalan di sore hari menunggu waktu berbuka puasa, menurutnya  selain menjadi tanggung jawab aktivis dakwah juga mesti dipikirkan oleh  tokoh masyarakat dan pemerintah.
 
“Mestinya  pemerintah tidak berpangku tangan dengan fenomena ABG kita yang  demikian apalagi tokoh masyarakat. Soalnya mereka itu aset, pejuang  bangsa masa depan. Lha kalau dibiarin apa jadinya. Apalagi ini kan  Ramadhan.”
 
“Kenapa  tidak, pemerintah bekerja sama dengan aktivis dakwah pelajar untuk  mengarahkan ABG yang seperti itu menjadi lebih baik. Toh jelas gak semua  bisa diatasi pemerintah sendirian. Tapi ngomong-ngomong, mau nggak  pemerintah ngeluarin dana untuk kegiatan seperti itu, itu masalahnya”  tuturnya. [imam/
hidayatullah.com]
 
 
foto: pemandangan ngabuburit remaja Bandung
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!