Damaskus – PIP: Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Syaikh Shaleh Aruri menegaskan bahwa pelaksanaan pertukaran tawanan harus sudah dilakukan hingga 19 Desember tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Aruri dalam dialog khusus dengan koresponden Pusat Informasi Palestina di Damaskus, Selasa (29/11). Dia menyatakan bahwa poin khusus pelaksanaan tahap kedua, sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani, menyatakan secara harfiah bahwa Israel harus membebaskan 550 tawanan Palestina dalam dua bulan dari tanggap pembebasan tawanan tahap pertama sebanyak 450 tawanan, dengan berkoordinasi dengan pihak Mesir.

Di melanjutkan, “Dua bulan itu genap pada 19 atau 19 Desember 2011, sampai tanggal tersebut Israel harus telah membebaskan tahap kedua sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani.”

Dalam konteks lain, Aruri menegaskan bahwa kesepakatan dengan gerakan Fatah untuk menempuh perlawanan rakyat tidak membatasi gerakan Hamas untuk membalas setiap serangan yang dilakukan Israel. Dia menyerukan semua kader gerakan Hamas untuk berpartisipasi dalam semua benetuk perlawanan, sebagai imbalan dari harga yang dibayar.

Dia menambahkan, “Itu adalah kesepakatan untuk mengaktifkan bingkai yang kami sepakati dengan gerakan Fatah. Tidak ada hubungannya dengan pilihan-pilihan lain dan pandangan kami. Kami masih dengan sikap kami sebelumnya, bahwa semua bentuk perlawanan adalah hak dan wajib, tidak ada batasan pada perlawanan.” (asw)