Namun, popularitas Sinterklas di Inggris tahun ini mendapatkan kritikan dari para orangtua, yang mengeluh terlalu banyak Sinterklas berkeliaran di tempat keramaian justru akan membuat anak-anak mereka bingung.
Salah satu jaringan toko moderen yang menanggapi keluhan para orangtua itu adalah Debenhams. Akhir Nopember kemarin, Dabenhams mengumumkan bahwa pada Natal tahun ini tidak akan memajang gua buatan ataupun menampilkan sosok Sinterklas di toko-toko mereka, untuk pertama kalinya dalam waktu beberapa tahun terakhir ini.
Dabenhams mengaku, tahun lalu mendapat keluhan dari pelanggan yang melihat 4-5 sosok Sinterklas di toko dalam sekali kunjungan belanja. Dan itu dinilai membuat daya tarik “magis” tokoh fiktif Natal tersebut menjadi hilang.
“Terdapat kenaikan jumlah Sinterklas di pusat-pusat perbelanjaan dan pusat kota beberapa tahun ini,” kata seorang jurubicara Debenhams dikutip The Telegraph (23/11/2012).
“Kami mendapat komplain dari para orangtua yang mengatakan jumlahnya terlalu banyak, sehingga membingunkan anak-anak kecil,” katanya.
Jurubicara Debenhams itu menyangkal dugaan bahwa keputusan itu terkait dengan masalah keselamatan anak.
Sementara Siobhan Freegard dari komunitas parenting online terbesar di Inggris, Netmums, mengaku terkejut dengan keputusan Debenhams yang tidak menampilkan Sinterklas pada Natal tahun ini. Menurutnya, kunjungan anak-anak ke toko-toko moderen seperti Dabenhams, Selfridges dan Harrods di saat Natal dan bertemu “Bapa Natal” adalah momen yang menyenangkan. Anak-anak, katanya, tidak berpikiran sinis atau mempertanyakan banyak hal seperti orang dewasa.
Rekan Freegard, Justine Roberts, mengaku anggotanya tidak ada yang pernah mengeluhkan jumlah Sinterklas yang dinilai terlalu banyak itu.
Menurut Hannah Perry, pemilik Encore Casting penyedia pemeran tokoh Sinterklas untuk berbagai jaringan toko moderen, termasuk Dabenhams, mengaku bahwa dua-tiga tahun terakhir ini permintaan Sinterklas menurun, khususnya yang menyewa Sinterklas untuk duduk tampil selama beberapa jam perhari.*
