Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Juli 2017 20:05 wib
11.729 views
Keutamaan 'Lailatul Qadar' Ada di Hari Jum'at!
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Sebagian kaum muslimin telah sungguh-sungguh mencari keutamaan lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan yang lalu. Ada yang beri’tikaf di masjid di sepuluh hari terakhir tersebut; siang dan malam. Ada yang hanya ihya’ (menghidupkan) malam-malamnya saja dengan qiyam, tilawah, istighfar, dzikir, dan doa; sementara siang harinya masih bekerja. Tujuannya, untuk mendapatkan keutamaan malam itu yang satu amal di dalamnya, nilainya, lebih baik daripada seribu bulan.
Tahukah kita bahwa keutamaan yang serupa dengan lailatul Qadar, ternyata, ada di setiap pekan kita. Yaitu di hari Jum’at. Sayyidul ayyam. Hari terbaik dalam satu pekan. Hari terbaik yang disinari matahari.
Diriwayatkan dari Aus bin Aus al-Tsaqafi Radhiyallahu 'Anhu, dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
“Siapa yang mandi dan mencuci kepalanya di hari Jum’at, lalu bersegera ke masjid dan mendapati awal khutbah, berjalan kaki dan tidak naik kendaraan, mendekat ke imam lalu menyimak khutbahnya dan tidak tidak sibuk sendiri; maka dicatat untuknya dengan setiap langkahnya amal satu tahun; pahala puasanya dan shalat malamnya.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Nasai. Syaikh Al-Albani menyatakan haditsnya shahih)
Keutamaan dalam hadits ini bersyarat dengan adab-adab pergi shalat Jum’at. yaitu: Pertama, mandi besar dan mencuci kepala. Sebagian ulama menghukuminya wajib. Lebih utama dengan memakai shampoo, sabun, dan yang membuat tubuh menjadi harum.
Kedua, pergi ke masjid lebih awal sehingga bisa mendapati tempat terdepan dan menyimak khutbah imam dari awal.
Ketiga, pergi ke masjid dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan. Yakni sejak keluar dari pintu rumah menuju masjid dengan berjalan kaki. Setiap langkah kaki akan terhitung pahala amal setahun yang berupa puasa di siang harinya dan tahajjud di malam harinya.
Keempat, masuk masjid dan memillih tempat terdekat dengan imam.
Kelima, menyimak khutbah imam dengan seksama.
Keenam, tidak sibuk sendiri sehingga tidak menyimak khutbah dengan khidmat; baik dengan berbicara ke yang lain atau memainkan kerikil, handphone, dan semisalnya.
Penutup
Hari jum’at memiliki keistimewaan dari Allah untuk kita semua. Bahkan keutamaan-keutamaan musim amal tahunan seperti Ramadhan terdapat di hari Jum’at. Pahala berlipat atas amal, ampunan dosa dan kesalahan, dan terkabulnya doa. Bahkan keistimewaan ‘Lailatul Qadar’ –satu amal semalam lebih baik daripada amal itu dikerjakan selama seribu bulan- ada di hari Jum’at. yaitu, setiap lanngkah kaki ke masjid terhitung amal setahun; puasa di siang harinya dan tahajjud di malam harinya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!