Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
104.371 views

Jokowi Rela 'Korbankan' Leher Pada Negara Asing, Apa Pantas Jadi Presiden?

JAKARTA (voa-islam.com) - Pengkhianat atau nasionalis gelar yang pantas diberikan pada Jokowi yang rela 'korbankan' leher untuk kepentingan negara asing. Apakah rakyat pantas mengusungnya menjadi Presiden RI ke 7?

Setidaknya fakta ini terkuak dalam tiga blunder Jokowi dan PDI-P belakangan ini. Langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bakal calon Presidennya, Jokowi, yang bertemu Dubes Amerika Serikat (AS), Robert Blake, di rumah pengusaha Jacob Soetoyo, melontarkan beragam pendapat. Salah satunya Jokowi dinilai akan menyerahkan leher kepada pihak asing.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, mengatakan langkah Ketua Umum PDIP Megawati dan Jokowi bertemu Dubes AS untuk membahas calon Wakil Presiden sungguh tidak elok. Menurutnya, langkah tersebut malah mengakibatkan blunder pada tiga hal.

"Pertama, blunder ideologi. Ideologi PDIP sangat identik dengan nasionalisme Bung Karno yang tidak mau didikte oleh bangsa asing. Sekarang, Megawati-Jokowi justru menyerahkan leher partai ke bangsa asing," cetus Agung lewat pesan singkatnya, Selasa (15/4/2014).

Blunder kedua, kata Agung, adalah blunder positioning. Ia menjelaskan PDIP adalah partai oposisi yang kerap bersebrangan dengan kebijakan penguasa yang notabene Presidennya berkiblat ke Amerika Serikat. "Sekarang PDIP justru partai yang pertama berkiblat ke Amerika utk membahas cawapres," tuturnya.

Blunder ketiga, menurut Agung, adalah blunder pencitraan. Agung mengatakan tim sukses capres-cawapres PDIP tidak memiliki sensivitas politik Indonesia yang khas, dimana hal-hal yang vulgar seperti yang disebutkan tadi semestinya tidak perlu diblow up media.

"Saya tidak mengatakan bahwa tim ini bekerja amatir. Tetapi tim ini harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang politik Indonesia yang khas. Dengan tiga blunder ini, maka orang-orang ideologis seperti orang-orang PNI lama di republik ini bisa jadi akan menggeser pilihannya dalam pilpres," tandasnya.

7 Negara Asing Menyandera Jokowi, Mana Pro Nasionalisme ?

 PDI Perjuangan (PDIP) membuktikan bahwa Jokowi sebagai calon presiden (capres) mendapat dukungan internasional atau negara asing. Ini tergambar sejumlah Dubes di Jakarta yang melakukan pertemuan dengan Mega dan Jokowi.

Sejumlah wakil negara asing sudah melakukan pertemuan tertutup dengan Mega dan Jokowi. Tujuh negara yang bertemu itu, diantaranya, Dubes Amerika Serikat, Dubes Vatikan, Dubes Myanmar, Dubes RRC, Dubes Meksiko, Dubes Turki, dan Dubes Peru, Senin, 14/4/2014.

Pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Jokowi dengan tujuh dubes itu berlangsung  di rumah pengusaha Jocob Soetoyo. Pertemuan itu pun menimbulkan spekulasi politik jelang Pilpres 2014. Ini bisa dilihat siapa-siapa yang berada di belakang Jokowi, dan mulai melakukan konsolidasi, termasuk adanya kemungkinan 'deal' politik antara Mega, PDIP, dan Jokowi dengan 'Tujuh' negara yang sudah bertemu itu.

Megawati sudah 'prepare' melakukan kerja sama guna mendapatkan dukungan dunia internasional. Megawati meminta masukan soal cawapres pendamping Jokowi. Jadi Mega, PDIP, dan Jokowi hanya menjalankan agenda kepentingan asing. Bukan menjalankan agenda kepentingan nasional Indonesia. Termasuk Mega, PDIP, dan Jokowi minta 'petunjuk' siapa yang bakal menjadi cawapres Jokowi.

Negara yang paling berkepentingan terhadap Indonesia Amerika,Vatikan, Cina, Myanmar, Tukri, dan Meksiko. Amerika paling besar kepentingan terhadap Indonesia. Banyak perusahaan raksasa Amerika beroperasi di Indonesia, seperti Mc.Moran yang mengelola Free Port, dan sejumlah perusahaan minyak di Indonesia.

RRC sama dengan Amerika memiliki kepentingan yang besar terhadap Indonesia. Karena, Indonesia pemasok terbesar gas dan batubara kepada Cina, sejak zamannya Mega. Selain itu, RRC ingin memastikan jaminan keamanan bagi komunitas Cina di Indonesia yang sudah menguasai 80 persen asset ekonomi Indonesia.

Myanmar, juga ingin mendapatkan jaminan dari Jokowi, terhadap dampak kekejaman kaum Budha di Myanmar agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi Myanmar. Turki mewakili negara Muslim yang ingin melihat bagaimana kebijakan Mega dan Jokowi di masa depan. Jokowi seorang Muslim 'abangan', pasti lebih akomodatif kepada kepentingan asing dan barat.

Sementara itu, Vatikan ingin mendapatkan jaminan bagi warga Katolik di Indonsia, tidak seperti terjadi di Malaysia. Di mana kelompok Kristen dilarang menyebarkan agama mereka kepada kelompok Muslim, termasuk larangan kegiatan di telivisi, dan bahkan di Malaysia orang kristen tidak boleh menggunakan kata 'Allah'.

Sejatinya, "Pertemuan itu uji publik figur cawapres lewat pendekatan internasional, manakah cawapres Jokowi yang cocok mendampingi kekurangan beliau yang potensial untuk menang," kata salah seorang fungsioanaris PDIP.

Betapa nasib Indonesia diserahkan kepada asing, bukan Mega sebagai Ketua Umum PDIP, yang selalu mengatakan dirinya anak Bung Karno, dan memiliki jiwa patriot dan nasionalisme. Ternyata palsu. [jabir/tr/mhd/voa-islam.com]

PDI Perjuangan (PDIP) membuktikan bahwa Jokowi sebagai calon presiden (capres) mendapat dukungan internasional atau negara asing. Ini tergambar sejumlah Dubes di Jakarta yang melakukan pertemuan dengan Mega dan Jokowi.

Sejumlah wakil negara asing sudah melakukan pertemuan tertutup dengan Mega dan Jokowi. Tujuh negara yang bertemu itu, diantaranya, Dubes Amerika Serikat, Dubes Vatikan, Dubes Myanmar, Dubes RRC, Dubes Meksiko, Dubes Turki, dan Dubes Peru, Senin, 14/4/2014.

Pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Jokowi dengan tujuh dubes itu berlangsung  di rumah pengusaha Jocob Soetoyo. Pertemuan itu pun menimbulkan spekulasi politik jelang Pilpres 2014. Ini bisa dilihat siapa-siapa yang berada di belakang Jokowi, dan mulai melakukan konsolidasi, termasuk adanya kemungkinan 'deal' politik antara Mega, PDIP, dan Jokowi dengan 'Tujuh' negara yang sudah bertemu itu.

Megawati sudah 'prepare' melakukan kerja sama guna mendapatkan dukungan dunia internasional. Megawati meminta masukan soal cawapres pendamping Jokowi. Jadi Mega, PDIP, dan Jokowi hanya menjalankan agenda kepentingan asing. Bukan menjalankan agenda kepentingan nasional Indonesia. Termasuk Mega, PDIP, dan Jokowi minta 'petunjuk' siapa yang bakal menjadi cawapres Jokowi.

Negara yang paling berkepentingan terhadap Indonesia Amerika,Vatikan, Cina, Myanmar, Tukri, dan Meksiko. Amerika paling besar kepentingan terhadap Indonesia. Banyak perusahaan raksasa Amerika beroperasi di Indonesia, seperti Mc.Moran yang mengelola Free Port, dan sejumlah perusahaan minyak di Indonesia.

RRC sama dengan Amerika memiliki kepentingan yang besar terhadap Indonesia. Karena, Indonesia pemasok terbesar gas dan batubara kepada Cina, sejak zamannya Mega. Selain itu, RRC ingin memastikan jaminan keamanan bagi komunitas Cina di Indonesia yang sudah menguasai 80 persen asset ekonomi Indonesia.

Myanmar, juga ingin mendapatkan jaminan dari Jokowi, terhadap dampak kekejaman kaum Budha di Myanmar agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi Myanmar. Turki mewakili negara Muslim yang ingin melihat bagaimana kebijakan Mega dan Jokowi di masa depan. Jokowi seorang Muslim 'abangan', pasti lebih akomodatif kepada kepentingan asing dan barat.

Sementara itu, Vatikan ingin mendapatkan jaminan bagi warga Katolik di Indonsia, tidak seperti terjadi di Malaysia. Di mana kelompok Kristen dilarang menyebarkan agama mereka kepada kelompok Muslim, termasuk larangan kegiatan di telivisi, dan bahkan di Malaysia orang kristen tidak boleh menggunakan kata 'Allah'.

Sejatinya, "Pertemuan itu uji publik figur cawapres lewat pendekatan internasional, manakah cawapres Jokowi yang cocok mendampingi kekurangan beliau yang potensial untuk menang," kata salah seorang fungsioanaris PDIP.

Betapa nasib Indonesia diserahkan kepada asing, bukan Mega sebagai Ketua Umum PDIP, yang selalu mengatakan dirinya anak Bung Karno, dan memiliki jiwa patriot dan nasionalisme. Ternyata palsu.

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/04/15/29868/tujuh-negara-asing-dibelakang-megajokowi/#sthash.XI8V4BBT.dpuf

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X