Jum'at, 7 Jumadil Akhir 1446 H / 26 September 2014 18:54 wib
37.571 views
Ahok : FPI Organisasi Abal-Abal dan Tak Terdaftar
JAKARTA (voa-islam.com) - Bukan Ahok kalau tidak bermulut besar. Ahok dengan beraninya melecehkan siapa saja, termasuk Front Pembela Islam (FPI) dinilai sebagai organisasi masyarakat (Ormas) yang abal-abal alias tidak terdaftar atau tidak resmi, tegasnya.
Penilaian itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok, di Balai Kota, Rabu (24/9/2014).
Untuk itu, Ahok tak mau menanggapi soal tuntutan FPI yang menolaknya menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Organisasi enggak resmi belum terdaftar gimana mau ditemuin," kata Ahok.
Dia tidak mempermasalahkan tuntutan FPI yang menolaknya menjadi Gubernur DKI. Sebab menurut Ahok, posisinya sekarang adalah pelaksana tugas (Plt) yang setingkat dengan gubernur.
"Bagus dong, enggak jadi gubernur juga tidak apa-apa, pelaksana tugas (Plt) sama gubernur cuma beda gajinya dikit. Paling hampir Rp 6 sama Rp 7 juta," katanya.
Sementara itu, DPRD DKI Jakarta menyanggupi permintaan Front Pembela Islam (FPI) untuk menolak pelantikan Ahok menjadi orang nomor satu di Ibukota Jakarta.
Hal itu dikatakan Ketua FPI DPD DKI Jakarta, Habib Salim Alatas, usai melakukan pertemuan dengan pimpinan DPRD DKI, di Gedung DPRD DKI, Rabu (24/9/2014).
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut seluruh fraksi di DPRD DKI menolak pelantikan mantan politikus Partai Gerindra itu menjadi gubernur.
"Anggota dewan semua fraksi dan bekerja menolak pelantikan Ahok. Hari ini kita cukup dan sampaikan aspirasi kita kepada DPRD," kata Habib Salim.
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
"Beliau berjanji akan meminta dukungan kepada masyarakat untuk menolak Ahok jadi Gubernur," katanya.
Ahok yang dikatakan oleh Prabowo sebagai 'kutu busuk' dan 'kutu loncat' sangat sombong. DKI Jakarta seperti milik 'moyangnya' dengan gayanya yang arogan memerintah di Jakarta. Kaum pribumi dan Muslim dihinakan oleh Ahok. [jj/dbs/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!