#2019GantiPresiden Penyemangat Parpol Koalisi Pendukung Prabowo

JAKARTA (voa-islam.com)- Momen #2019GantiPresiden nampaknya betul-betul akan dimanfaatkan partai koalisi pendukung Prabowo Subianto menjelang Pilpres mendatang. Sebab, tagar tersebut dianggap representasi atau keinginan rakyat luas dan kebanyakkan demi menuju perubahan.

“Hasil survei sejumlah lembaga, menunjukan Pamor Kampanye 2019 Ganti Presiden terus meningkat. Sebelum Pilkada, hanya 50 persen. Setelah Pilkada serentak, persentase dukungan 2019 Ganti Presiden menjadi 60,5 persen. Arus emosi dan semangat masyarakan ini, yang ingin ditangkap dengan baik oleh Koalisi Gerindra Demokrat-PKS-PAN,” kata Fadli Zon, Selasa (7/8/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.

Tagar tersebut juga dianggap olehnya sebagai gerakan sosial yang lahir dari masyarakat atas keadaan saat ini.

Pemilu 2019 khususnya Pilpres, bukan hanya kontestasi partai politik untuk mengganti Presiden.  Semangat #2019GantiPresiden, justru saat ini banyak didorong oleh gerakan Sosial, yang sifatnya organik, inclusive (lintas partai), dan partisipatif.” 

Jadi, menurut Fadli, semangat ganti Presiden 2019, sebenarnya bukan lagi sekedar gerakan politik dari para partai politik. Namun telah meluas menjadi sebuah gerakan sosial yang massif. 

“Sehingga, setiap keputusan dalam koalisi, diputuskan atas kesepahaman koalisi dan mewakili gelombang semangat #2019GantiPresiden. Termasuk aspirasi dari Ijtima Ulama.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Eksistensi Ulama di Indonesia menjelang Pilpres Buah dari Persekusi dan Kriminalisasi
• Cawapres, Fadli Zon: Elektoral UAS Menjanjikan
• [VIDEO] Mudzakarah Seribu Ulama di Tasikmalaya Hasilkan Manifesto Politik
• Eggi Sudjana: Ijtima Ulama GNPF Bukan Politisasi Agama
• Eggi Sudjana: Dalam Dimensi Jihad, UAS Tak Boleh Tolak Cawapres
• DSKS Kirim Relawan Bencana Gempa ke Lombok
• FUIB Sulsel Kecam Rencana Penghadangan Neno Warisman
• (Video) Irfan S Awwas: Islam Nusantara Sesungguhnya Bukan Islam