Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.182 views

Kritisi Pernyataan Wahabi-Salafi, Waketum PERSIS: Bangun Kesepahaman Melalui Dialog Ilmiah

JAKARTA (voa-islam.com) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) Dr. Jeje Zaenudin mengkritisi komentar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyatakan wahabi dan salafi tidak cocok di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut paham wahabi dan salafi tidak cocok di Indonesia. Dia menyebut paham-paham itu hanya cocok di daerah asalnya.

"Dibangun dengan wahabi salafi, enggak cocok di kita (Indonesia)," kata Mahfud dalam acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah “Menjaga Kedaulatan NKRI”, dikutip dari cnnindonesia.com, Kamis (21/04).

Mengenai penyebutan tersebut, Jeje menilai bahwa sampai saat ini tidak ada definisi dan batasan yang disepakati oleh yang pro maupun yang kontra tentang kempok paham tersebut.

“Apakah wahabi dan salafi itu merupakan mazhab atau aliran paham tersendiri, atau masih bagian dari paham dan mazhab ahlusunah?" Kata Jeje dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/04).

Ia menjelaskan tidak ada kelompok yang mengeklaim sebagai kelompok wahabi.

"Sehingga, lebih sering menjadi stigma negatif pada kelompok tertentu yang menganut paham atau mazhab yang berbeda, dari yang dianut mayoritas muslim Indonesia," ungkapnya.

Dirinya memberikan contoh, umpanya secara teologis menganut paham Ahlulhadits dan secara fikih lebih suka mengikuti mazhab Hambali.

Hal yang sama juga dengan kelompok Salafi. Apakah ia merupakan paham dan mazhab tersendiri yang menyempal dari ahlusunah, atau paham ahlusunah dengan penekanan pada aspek tertentu yang berbeda dari mayoritas muslim yang lain.  

“Hanya mereka secara terbuka menyebut dirinya sebagai salafi, yang artinya pengikut paham Islam yang dianut generasi awal Islam,” ucap Jeje.

Oleh sebab itu, Ia kritisi penyebutan kedua kelompok paham itu sebagai kelompok yang tidak cocok hidup di Indonesia secara general, tanpa penjelasan rinci aspek-aspek apa saja yang tidak cocoknya itu.

Jeje khawatir sangat rawan dan berpotensi dijadikan stigmatisasi kepada pihak-pihak yang tidak disukai, hanya karena berbeda dengan kelompok mainstream dalam beberapa aspek pemahaman dan pengamalan ajaran Islam.

“Padahal, bisa jadi paham itu sejatinya berbasis dalil Al-Qur’an dan Hadits serta diwarisi dari mazhab-mazhab rujukan generasi awal Islam, yang telah terbukti kebenaran dan kesalehan mereka,” terangnya.

Dengan adanya pesan seperti itu, paham keagamaan Islam (maupun agama lain di luar Islam) akan berbahaya, manakala telah menyimpang dari doktrin-doktrin dasar yang telah menjadi konsensus para pemimpin agamanya di sepanjang zaman.

“Apalagi jika sudah masuk pemikiran-pemikiran ekstrim yang mengarahkan kepada permusuhan, perpecahan, dan peperangan,” jelasnya.

Waketum PERSIS juga mempertanyakan, apakah dalam kelompok yang dituduh wahabi, atau kelompok yang mengeklaim salafi itu ada dogma dan doktrin yang menyimpang dari ijma', dan menyerukan ekstrimisme atau terorisme?

"Tentu saja susah membuktikannya," jawab Jeje.

Selain dalam kelompok yang disebut wahabi atau kelompok yang mengklaim salafi itu banyak varian dan sub kompoknya, juga kecenderungan sikap ekstrim itu selalu ada pada tiap kelompok paham.

Ia melanjutkan, sebagian pengamat ada yang berpendapat bahwa bahaya paham wahabi salafi itu dengan mencontohkan perpecahan dan perang saudara di Iraq, Suriah, Yaman, Libiya, dan sebagainya. Konon itu dipicu oleh gerakan wahabi salafi. Demikian pula munculnya kelompok Al-Qaidah, ISIS, dan lainnya, disebut- sebut bermula dari paham wahabi dan salafi.

“Akan tetapi, semua tuduhan itu terlalu terburu buru bahkan simplistis, bahkan terkesan mengikuti framing media Barat. Ada banyak faktor yang diabaikan, dan ada faham khowarij yang lebih bertanggungjawab terhadap doktrin trologi takfiri daripada sahabi-Salafi,” tuturnya.

Jeje menilai, dengan ada pesan seperti itu, justru bisa menjadi kesalahfahaman masyarakat dalam menyikapi perbedaan menjadi cara-cara tindakan persekusi pada kelompok tertentu.

“Menurut hemat saya, yang harus dibangun adalah bagaimana bisa saling memahami dan saling mengerti melalui dialog yang objek dan ilmiah, dengan semangat ukhuwah dan ilmiah untuk bisa bekerja sama dan saling menguatkan,” pesannya seperti dilansir laman resmi persis.or.id.

"Kemudian, menyingkirkan pemahaman yang absolutisme dan klaim  kebenaran mutlak sepihak pada masalah-masalah ijtihadiah," paparnya.

Jeje berpesan, justru yang harus kita lakukan adalah menekankan pentingnya pemahaman Islam yang wasathiyah dan kontekstual, dengan kebutuhan mengatasi problem kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjadi tanggungjawab bersama.

Oleh sebab itu, narasi bahwa wahabi dan salafi tidak cocok di Indonesia malah kontraproduktif dengan semangat berbangsa dan bernegara yang dibangun di atas pluralitas.

"Kemudian juga masyarakat akan balik bertanya, apakah paham keagamaan yang jelas-jelas keluar dari ahlusunah wal jamaah seperti Ahmadiyah dan Syiah akan dianggap cocok untuk Indonesia, hingga harus dibiarkan dan diterima?" Pungkas Waketum Persatuan Islam Dr. Jeje Zaenudin. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Rabu, 29 Mar 2023 20:21

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37


MUI

Must Read!
X