NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Somalia, Al-Shabaab hari Senin (4/3/2013) mendesak Muslim memboikot pemilihan presiden Kenya.

Al-Shabaab Somalia mengatakan kepada Muslim Kenya, yang berjumlah sekitar 11 persen dari penduduk negara itu, bahwa pemerintah Nairobi "memperlakukan mereka sebagai orang asing dan warga kelas dua", lapor Reuters.

"Daerah-daerah anda merupakan kawasan paling tidak berkembang di Kenya dan fasilitasnya paling sedikit. Anda telah disesatkan oleh janji-janji palsu calon presiden dan janji yang sama diulangi lagi pada setiap kampanye pemilihan umum," kata Al-Shabaab dalam sebuah pernyataan yang dikutip Senin oleh organisasi pengamat intelijen SITE yang berpusat di AS.

"Yang wajib anda lakukan sekarang adalah... memboikot pemilihan umum Kenya dan memerangi militer Kenya karena mereka tidak bisa terus melakukan invasi dan tidak mampu mengatasi konflik internal di dalam negeri," katanya.

Sementara itu di Garissa, kota yang memiliki penduduk Muslim dan Somalia dalam jumlah besar, dua warga sipil tewas ditembak pada Ahad larut malam, kata sejumlah pejabat setempat. Sebuah bom juga meledak di daerah Mandera dekat perbatasan, mencederai empat orang.

Kenya, negara ekonomi terbesar Afrika timur, dilanda serangan-serangan bom, granat dan penembakan sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober 2011 untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.

Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut.

Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia. (st/ant)