Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.654 views

Surat Abu Muhammad Al-Maqdisi untuk Seluruh Kelompok Jihad Suriah

Ya Allah, Sesungguhnya Aku Berlepas diri kepada-Mu dari Apa Yang Mereka Perbuat..

Dari Abu Muhammad Al-Maqdisi

Kepada saudara-saudaranya mujahidin di Suriah khususnya, dan kaum muslimin secara umum.

Assalamu alaikum wa rahmatullahi.

Sesungguhnya saya memuji Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan selain-Nya. Saya menghaturkan shalawat dan salam kepada penutup para nabi dan rasul, yang diutus Allah sebagai rahmat untuk semesta alam. Allam Ta'ala berfirman:

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون * واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمة الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون

"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan benar-benar janganlah kalian mati secuali dalam keadaan muslim * Dan berpegang teguhlah kalian semua pada tali Allah, dan janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian saat kalian dulu bermusuhan lantas Dia (Allah) mempersatukan hati kalian, sehingga dengan karunia-Nya kalian menjadi bersaudara, dan kalian dulu berada di tepi jurang neraka, lalu Dia (Allah) menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan kepada kalian ayat-ayat-Nya agar kalian mendapat petunjuk."

Sungguh kami telah mendengar berita yang membuat kami sakit. Kami mendengar bahwa sebagian kelompok-kelompok mujahidin di Suriah bertempur satu sama lain. Kompas mereka telah terbalik. Senapan-senapan dan peluru-peluru mereka tidak lagi mengarah kepada kaum Nushairiyyah pendosa, tapi kini berbalik menjadi ke arah dada-dada saudara-saudara mereka sesama Islam. Mereka melakukan hal itu berdasarkan tuduhan-tuduhan yang sama sekali tidak bisa dijadikan dasar untuk membolehkan darah yang haram dan menjustifikasi berubahnya sasaran peperangan tersebut.

Ketahuilah wahai saudara-saudara kami, bahwa mujahidin di medan Syam pada hari ini adalah pemeluk Islam pilihan. Jika keharaman darah umat Islam secara umum, bahkan yang paling rendah tingkatannya di antara mereka lebih besar daripada keharaman Ka'bah, maka bagaimana dengan darah-darah ahli Tauhid pilihan dan mujahidin pilihan…

Saudara-saudara kami yang terpercaya menyampaikan berita-berita yang membuat kami sakit. Kami sangat heran dengan beberapa orang yang membolehkan dirinya membunuh saudara-saudara mereka sesama mujahidin atas dasar persangkaan, alasan-alasan yang tidak bisa dibenarkan dan sebab-sebab yang tidak sah untuk menjadi dasar bolehnya membunuh orang kafir musta`min, apalagi menumpahkan darah umat Islam pilihan.

Mereka merasa boleh membunuh saudaranya sendiri karena tuduhan bahwa ia punya hubungan dengan beberapa kelompok. Sikap ini tidak bisa dibenarkan. Bahkan, seandainya kelompok-kelompok itu digolongkan sebagai muafiqin, sikap mereka tersebut tetap tidak benar. Rasul kita sendiri pernah berhubungan dengan orang-orang munafiqin, berlaku lembut kepada mereka dan memaafkan mereka. Beliau juga memaafkan orang-orang musyrik, para penyembah berhala, orang-orang Yahudi dan selain mereka, sebagaimana hal itu tercatat dalam sirahnya. Maka, dasar penghalal darah macam apa hal ini?!

Wahai para pemilik akal?! Mereka menghalalkan darah orang muslim dengan alasan 'setiap yang berperang dari pergerakan-pergerakan yang berangkat dari tempat tertentu namun tidak bersama aku berarti musuhku', atau dengan alasan bahwa 'ia dulu bersama kami lalu merusak baiat kami', atau 'dia berpindah ke kelompok mujahidin yang lain', atau dengan alasan bahwa 'ia tidak mendengar dan taat kepada kami dan tidak berbaiat kepada jama'ah kami yang bagi kami seperti khilafah dan negara yang punya kekuasaan'!! Hal ini sebagaimana yang disuarakan dengan sembarangan oleh sebagian orang-orang yang nampak seperti pelajar. Mereka yang membesar-mbesarkan perkara-perkara dan meletakkannya di selain ukurannya yang sebenarnya. Ini adalah bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang dilarang dan diwanti-wanti Rasul kita –Saw- . Ghuluw adalah melampau batas-batas Allah yang Ia tentukan untuk kita, dan berlebihan dalam mengukur hal-hal sehingga mengeluarkannya dari sifat aslinya. Beliau bersabda saat mewanti-wanti dari sikap berlebihan dalam soal (ukuran) batu-batu kerikil untuk melempar (jumroh) dalam ibadah haji:

إياكم والغلو في الدين، فإنما هلك من كان قبلكم بالغلو في الدين

"Hindarilah oleh kalian sikap berlebihan dalam soal agama ini. Karena sesungguhnya orang sebelum kalian binasa karena sikap berlebihan dalam soal agama."

Bahkan, kami mendengar sebagian mereka membolehkan para pengikutnya untuk meledakkan diri-diri mereka di tempat-tempat dan markas-markas saudara-saudara mereka sesama mujahidin. Saya tidak tahu di mana perginya akal-akal mereka, akal-akal para syeikh dan mufti mereka. Sesungguhnya para ulama pilihan zaman dulu dan sekarang yang berfatwa bolehnya dilakukan operasi-operasi semacam ini dengan tujuan membunuh musuh-musuh Allah sebanyak-banyaknya, mereka membolehkan hal itu dengan berat hati dan mengikatnya dengan syarat-syarat berat. Mereka membolehkannya untuk mencegah mafsadah-mafsadah yang hakiki, darurat dan pasti, di mana mafsadah-mafsadah itu tidak bisa dicegah kecuali dengan operasi-operasi semacam ini.

Karena itu, hanya orang yang tidak punya akal, ilmu, pemahaman, penglihatan dan rasa terbakar dengan tumpahnya darah-darah kaum muslimin, yang berani berfatwa kepada para pengikutnya untuk mengarahkan kepada sesama muslim operasi-operasi yang pada asalnya diharamkan ini. Padahal bolehnya operasi-operasi itu menurut sebagian ulama hanyalah pada kondisi sempit dengan syarat-syarat yang berat.

Siapakah yang berani berfatwa bolehnya mengarahkan operasi-operasi itu kepada kaum muslimin, bahkan orang-orang pilihan mereka!! Bagaimana mungkin fatwa-fatwa semacam ini ditaati?! Bukankah para eksekutor memiliki akal yang mencegahnya untuk melakukan hal yang membahayakan darah-darah kaum muslimin, sementara mereka tengah datang menghadap Allah Ta'ala?!

Sungguh kami mendengar dan membaca pidato sebagian mereka yang isinya sikap bangga dengan 'minum darah' dan hidup di antara ceceran anggota tubuh. Pidato semacam ini hanya bagus dan dibenarkan jika terhadap musuh-musuh agama, bukan terhadap kaum muslimin. Alangkah disayangkan orang yang tidak bisa mengetahui hakekat jihad namun ia berani memberi pengarahan dan fatwa, bagaimana mungkin ia tidak tahu bahwa jihad adalah sarana untuk tujuan yang agung. Jihad ibarat pembantu yang berkhidmat kepada tuan yang mulia, yakni Tauhid, meninggikannya dan memasukkan manusia ke dalamnya. Jika pembantu dan sarana ini ternyata menjadi sebab yang membuat tujuan buruk citranya, merusaknya dan menghalangi manusia darinya, maka Allah tidak memberkati sarana menyimpang yang membuat tujuan agung gagal tercapai. Allah juga tidak memberkati pembantu yang bersikap kurang ajar kepada tuannya, memusuhinya dan memburukkan citranya…

Sungguh, demi Allah, saya juga menjadi sakit, jika beberapa situs-situs dakwah kami yang penuh berkah ikut-ikutan dalam menyebarkan fatwa-fatwa ganjil dan pendapat-pendapat terbalik semacam ini. Saya tidak tahu apakah hal ini terjadi karena kelalaian, atau lupa untuk tujuan apakah situs-situs itu didirikan. Situs-situs ini dibuat tidak lain untuk menjadi minbar untuk seluruh mujahidin, di mana situs-situs tersebut menyatukan dan tidak memecah belah, netral dan tidak memihak. Saya ingatkan mereka agar mereka tetap berkomitmen untuk menjadi kunci-kunci kebaikan, persahabatan dan persatuan di antara mujahidin. Janganlah mereka menyebarkan materi apa saja yang yang memihak kepada sebuah kelompok dalam fitnah ini yang berakibat dihalalkannya darah-darah kaum muslimin. Hendaklah kita mengajak sebagaimana yang diajarkan Pemelihara kita, berupa do'a para tabi'ien yang mengikuti (shahabat) dengan baik:

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم

"Wahai Pemelihara kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Kau tanamkan pada hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya Kau adalah Dzat Yang Maha Penyantun, Maha Penyayang."

Kami tidak malu atau merasa berdosa untuk mengumumkan bahwa kami berlepas diri dari perbuatan orang-orang yang berani menumpahkan darah-darah kaum muslimin, siapa pun dia. Sungguh sikap kami ini sudah dilakukan orang yang lebih baik dari kami terhadap orang yang lebih baik dari mereka, saat beliau mengatakan kepada Khalid, si pedang Allah, setelah membunuh beberapa orang yang berlindung diri dengan cara bersujud dan mengatakan 'shoba`na..', mereka tidak bisa mengatakan 'aslamna' (kami masuk Islam). Beliau berkata dua kali: "Ya Allah sesungguhnya aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang diperbuat Khalid". (Hadits ini ada di dalam kitab Shahihul Bukhari).

Pada hadits tersebut terdapat pelajaran untuk para taqlider dari kalangan pengikut yang melakukan hal itu karena patuh kepada para pemimpin mereka dalam kemaksiatan kepada Allah. Sesungguhnya Kholid menyuruh setiap tentaranya untuk membunuh tawanannya, lantas Abdullah bin Umar enggan mematuhinya dalam hal itu. Ia mengatakan: "Demi Allah, aku tidak membunuh tawananku dan tak seorang pun sahabat-sahabatku yang membunuh tawanannya". Mereka tidak patuh saat disuruh melakukan kesalahan, padahal pemimpin mereka, si pedang Allah, adalah orang yang lebih baik dari seluruh pemimpin mujahidin di zaman kita…

Hendaklah para mujahid tahu bahwa mengangkat panji Tauhid dan menunjuki orang-orang kepada Tauhid dengan mengeluarkan mereka dari penyembahan para thaghut kepada penyembahan Allah saja, adalah tujuan mereka keluar berperang dan berkhidmat. Jika ternyata jihad mereka menjadi sarana yang menghalangi tujuan mulia ini, membuat lari orang darinya, membuat citranya jelek, maka hendaklah mereka meninjau kembali sarana ini dan membetulkan arahnya. Hendaklah mereka ingat bahwa Nabi Saw. saat memberikan bendera kepada Ali pada perang Khaibar, beliau berwasiat kepadanya dengan sabdanya: "Demi Allah, sungguh jika Allah memberi petunjuk seseorang melalui kamu, maka itu lebih baik dari pada onta-onta merah".

Pada saat fathu Makkah, saat sebuah peleton Anshor melewati Abu Sufyan yang saat itu sudah masuk Islam, Sa'd bin Ubadah yang waktu itu menjadi komandan mereka dan membawa bendera berkata kepadanya: "Hai Abu Sufyan, hari ini adalah hari malhamah (peperangan besar), hari ini ka'bah akan dihalalkan". Saat Abu Sufyan mengabari Nabi Saw. ucapan Sa'd tersebut, beliau bersabda: "Sa'd salah, tapi ini adalah hari di mana Allah mengagungkan ka'bah, dan hari ka'bah akan diberi penutup".

Kemudian Nabi Saw. mengambil bendera dari Sa'd. Beliau menyerahkan bendera itu kepada Ali dan menyuruhnya untuk diserahkan kepada Qais bin Sa'd bin Ubadah karena khawatir berubahnya perasaan Sa'd. Namun Sa'd khawatir anaknya melakukan sesuatu yang diingkari Nabi Saw. Ia lantas meminta Nabi Saw. untuk mengambil bendera itu darinya. Nabi lalu memberikannya kepada Zubair…

Maka perhatikanlah ucapan Nabi Saw. kepada orang-orang yang dulu mengganggu, mengusir dan menyiksanya, lalu beliau memaafkannya dan melepas mereka agar mereka masuk ke agama Allah dengan berbondong-bondong. Inilah tujuan itu; membuka hati-hati manusia kepada kebenaran dan Tauhid sebelum menaklukkan negeri-negeri. Perhatikan pula kepada Sa'd dan betapa inginnya ia mendapatkan keridhaan Rasulullah Saw, kepatuhan, sambutan dan taubatnya. Semoga Allah meridhainya…

Hendaklah para aktifis jihad seluruhnya mengingat-ingat pelajaran ini. Hendaklah mereka mengambil pelajaran-pelajaran darinya. Hindarilah jangan sampai sarana melampau batas terhadap tujuan, atau menghalangi tujuan itu atau memburukkan citranya. Sebab, hal itu terdapat pemahaman fiqih yang terbalik..

Namun, saya tidak mengurangi hak mujahidin atau menyembunyikan kebaikan-kebaikan mereka yang saya ketahui. Saya mendapatkan berita-berita baik tentang beberapa kelompok dari mereka, yang membuat kita gembira. Mereka berangkat untuk menjalankan operasi-operasi dari satu ruang operasi yang dipakai bersama, padahal mereka dari kelompok-kelompok yang berbeda. Mereka mendapatkan penerimaan di antara rakyat secara umum. Rakyat mencintai mereka dan berkumpul kepada mereka untuk mempelajari agama dan membantu mereka. Dakwah Tauhid telah tersebar di antara rakyat karena kecintaan mereka kepada akhlak mujahidin dan berkat kasih sayang mujahidin kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya ini kemenangan nyata, bukan apa yang dibanggakan sebagian orang berupa kecintaannya 'minum darah' dan hidup di antara ceceran anggota tubuh. Kita diutus hanyalah untuk mempermudah bukan untuk mempersulit. Seandainya pidato tentang 'minum darah' dan hidup di antara ceceran anggota tubuh tersebut dilakukan di hadapan musuh-musuh millah, kami tidak mengingkarinya. Namun, pidato itu diarahkan kepada dada-dada mujahidin dan kaum muslimin. Karena itu, kami mengingkarinya dan kami tidak peduli, baik orang senang atau marah.

Pidato tersebut dikhawatirkan menyebabkan para pelakunya terjatuh pada kondisi orang-orang yang para ulama salaf menta'wil firman Allah berikut ini berkenaan dengan mereka:

قل هل ننبئكم بالأخسرين أعمالا * الذين ضل سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا

"Katakanlah, maukah kami beritahu kalian tentang orang-orang yang paling rugi perbuatan-perbuata mereka? * (yaitu) orang-orang yang sesat perbuatan mereka di kehidupan dunia namun mereka menyangka bahwa mereka berlaku baik."

Sesungguhnya manusia yang paling rugi adalah orang yang menyangka bahwa ia di atas petunjuk yang melakukan kebaikan dalam dakwah, jihad atau ibadahnya, namun ternyata di Hari Kiamat ia termasuk orang-orang yang tersesat. Yang lebih rugi dari orang itu adalah orang yang Allah firmankan:

لا جرم أنهم في الآخرة هم الأخسرون

Pantaslah bahwa mereka di Akherat adalah orang-orang yang paling rugi.

Allah mengkhususkan kesesatan mereka karena sebagaimana disebut pada ayat-ayat sebelumnya, mereka tidak hanya tersesat tapi juga melakukan penyesatan terhadap manusia dan menghalangi dari jalan Allah, membelokkan dan membengkokkan jalan kebenaran, sama saja dengan ucapan atau perbuatan-perbuatan mereka.

Hendaklah seorang mujahid yang keluar mengharapkan keuntungan yang ada di sisi Allah, menghindarkan dirinya dari posisi orang-orang rugi atau paling rugi yang sesat jalannya, menghalangi orang dari tujuan disyari'atkannya jihad serta mengharapkan tujuan itu menyimpang. Hendaklah ia berkemauan keras untuk menjadi bagian dari orang-orang yang memberi petunjuk dan mereka di atas petunjuk itu. Orang-orang yang selalu memandang tujuan agung yang karenanya jihad disyari'atkan. Tujuan yang berupa Tauhid dan mengeluarkan hamba dari penyembahan sesama hamba kepada pengabdiankepada Allah saja.

Waspadalah dari sikap yang membuat tujuan ini menjadi buruk citranya. Hindarilah sikap menghalangi orang dari tujuan itu serta membuat musuh senang karena peperangan antar para pejuangnya dan sikap menghalalkan darah kaum muslimin, atau dengan menyelisihi wasiat-wasiat dan akhlak-akhlak Nabi Saw. Hendaklah mereka merangkul orang-orang awam dari kaum muslimin, berkasih sayang kepada orang-orang yang bermaksiat di antara mereka, lebih-lebih lagi orang-orang pilihan dan para mujahid mereka. Sebab, jika mereka tidak sukses dalam soal ini, maka bagaimana mungkin mereka akan sukses memimpin manusia saat berkuasa nanti?!

Hendaklah mereka tahu, bahwa persengkongkolan terhadap jihad mereka besar. Para thaghut Arab dan Ajam bersatu dalam memusuhi mereka. Hal ini seharusnya membuat mereka menanggalkan ambisi pribadi dan mencairkan seluruh sebab perselisihan dan perpecahan. Hendaklah mereka mengingat bahwa Nabi Saw. Bersabda:

من شاقّ شقَّ الله عليه يوم القيامة

"Barangsiapa yang membuat (orang) bercera berai, Allah akan membelahnya pada Hari Kiamat."

Aku meminta Allah Ta'ala untuk menyatukan barisan-barisan mujahidin, mengumpulkan kalimat mereka di atas kalimat Tauhid, melembutkan di antara hati-hati mereka, dan mengumpulkan mereka di atas hati orang yang paling bertaqwa di antara mereka, serta memberikan kekuasaan kepada panji Tauhid dan menumbangkan panji-panji syirik dan penyembahan berhala.

Semoga shalawat Allah tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad, keluarga dan para shahabatnya semuanya.

Abu Muhammad Al-Maqdisi (Rabi'ul Awwal 1435 H)

Sumber: www.tawhed.ws (Abu Hamzah/Abu Fatih/voa Islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

International Jihad lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X