Jum'at, 7 Zulqaidah 1445 H / 4 April 2014 19:25 wib
5.481 views
Taliban Pakistan Perpanjang Gencatan Senjata Hingga 10 April
PESHAWAR, PAKISTAN (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) telah memperpanjang gencatan senjata dengan pemerintah sampai 10 April, juru bicara kelompok tersebut, Shahidullah Shahid mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa syura Taliban akan mengadakan pertemuan setelah tanggal tersebut untuk memutuskan suatu program aksi masa mendatang.
Perpanjangan ini datang sehari setelah kementerian dalam negeri mengumumkan bahwa mereka telah membebaskan 19 non - kombatan Taliban sebagai isyarat niat baik untuk memperkuat proses perdamaian dengan TTP.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kepada media, Shahid mengatakan kelompok itu menunggu jawaban pemerintah terhadap tuntutannya.
Shahid mengatakan syura Taliban telah memperpanjang batas waktu dan akan bertemu setelah tanggal 10 April untuk memutuskan tentang masa depan pembicaraan tersebut.
Dia mengatakan Taliban masih menunggu jawaban dari pemerintah mengenai tuntutan kelompok itu, termasuk pelepasan non-kombatan kelompok itu, tetapi meskipun tiga hari berlalu dari batas waktu gencatan senjata, pemerintah belum menanggapi tuntutan TTP.
Shahid mengatakan TTP telah memerintahkan pejuangnya untuk tidak melakukan serangan apapun terhadap pemerintah dan lembaga penegak hukum sampai perintah lebih lanjut.
Penyataan yang dikeluarkan dalam bahasa Urdu juga mengatakan bahwa TTP ingin menjelaskan posisinya sebelum bangsa itu serius tentang pembicaraan tapi respon dari pemerintah belum menggembirakan.
Ia menambahkan bahwa meskipun fakta komite perdamaian pemerintah telah bertemu pimpinan Taliban dengan dengan tangan kosong, Taliban telah menunjukkan kesediaannya untuk membicarakan perdamaian.
Taliban, yang para pejuangnya paling aktif di barat laut negara itu, mengumumkan gencatan senjata selama sebulan pada tanggal 1 Maret lalu, tapi para komandan kelompok itu terpecah pada apakah untuk memperpanjang gencatan senjata atau tidak, mengatakan pemerintah telah gagal memenuhi tuntutan mereka.
Mereka telah memberikan daftar 800 tahanan yang mereka inginkan untuk dirilis dan telah menuntut tentara Pakistan menarik diri dari daerah perbatasan yang tidak ditentukan dekat Afghanistan dalam rangka menciptakan sebuah "zona aman" bagi mereka.
Masih belum jelas apakah 19 orang yang dirilis baru-baru ini berada di daftar 800 tahanan yang diajukan oleh Taliban. Shahid mengatakan Taliban masih memeriksanya.
Perdana Menteri Nawaz Sharif mengambil alih kekuasaan tahun lalu menjanjikan untuk mencari negosiasi untuk mengakhiri pemberontakan mematikan Pakistan.
Taliban berjuang untuk menerapkan syariah Islam di Pakistan dan mengatakan mereka tidak mengakui pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
Ini adalah putaran kedua perundingan damai antara Taliban dan pemerintah. Sebuah putaran pertama pada bulan Februari rusak setelah sepekan, ketika Taliban membom sebuah bus penuh polisi kemudian dieksekusi 23 sandera dari anggota paramiliter Korps Perbatasan Pakistan. (by/dawn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!