Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 9 Juli 2010 20:30 wib
  46.857 views
								
							
								
								Amin Djamaluddin: Ajaran ESQ Ary Ginanjar tentang Asma Allah Jelas Menyimpang
								RAMAINYA kontroversi ESQ Model Ary Ginanjar  Agustian setelah difatwa sesat oleh Mufti Malaysia, tak luput dari  perhatian H Amin Djamaluddin. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Pusat ini memang telah menjadi rujukan informasi berbagai aliran dan  paham sesat di Indonesia. Hampir setiap aliran sesat yang merebak di  nusantara, Aminlah yang menjadi saksi ketika kasusnya disidang di  pengadilan.
Bulan lalu, tepatnya 1 Juni 2010 tokoh bersahaja yang  akrab disapa Pak Amin menjadi saksi ahli dalam sidang penodaan agama  yang dilakukan oleh aliran sesat Surga Eden Cirebon, Jawa Barat. Aliran  Surga Eden yang dipimpin oleh Nabi Palsu Tantowi ini divonis sesat  karena ajarannya menyimpang dari Islam, antara lain: pimpinannya, Ahmad  Tantowi mengaku sebagai Tuhan semesta alam yang menjanjikan surga bagi  pengikut wanitanya dengan satu syarat: mau ML (bersetubuh) dengannya.  Sebagai tuhan sekte, Tantowi melarang pengikutnya mengamalkan syariat  agama Islam, seperti shalat lima waktu, puasa ramadhan, dan mengaji  Al-Qur’an.
Ditemui wartawan voa-islam.com, Kamis malam (8/7/2010)  di kantor Lembaga 
Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) kawasan  Tambak, Jakarta Pusat, pakar dan pemerhati aliran sesat ini bicara  blak-blakan tentang ESQ. Dengan bahasa yang gamblang, tanpa tedeng  aling-aling, Pak Amin yang juga pengurus Dewan Dakwah Islamiyah  Indonesia (DDII) Pusat ini menyatakan penyimpangan ajaran ESQ Ary  Ginanjar dalam buku resmi ESQ. Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana tanggapan Pak Amin tentang kontroversi ESQ Ary Ginanjar.
Bagi saya, setelah membaca buku “Rahasia Sukses Membangun  Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ” yang ditulis oleh Ary Ginanjar,  pemahaman tentang Asmaul Husna itu jelas sangat menyimpang.
Sebab  dalam ayat itu kan disebutkan “walillahil asmaa`ul Husna  fad’uuhu bihaa.” Begitu perintah Allah dalam Al-Qur'an. Terjemahan Depag  disebutkan, “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah  kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.”
Di situ ada kata  “hanya.” Asmaul Husna itu hanya milik Allah. Kita diperintahkan 
“fad’uhu  biha” bermohonlah kepadanya dengan menyebut Asmaul Husna itu, yaitu  berdoa dengan menyeru: Ya Allah, ya Rahman, ya Ghaffar, dan seterusnya.
Tapi Asmaul Husna dalam buku ESQ diartikan menyimpang. Misalnya  “Al-Majid” diartikan saya bersifat mulia. “Al-Majid”nya Allah diartikan  Ary Ginanjar dengan makna “saya bersifat mulia.” Mengaku sebagai orang  yang mulia itu adalah sifat yang angkuh dan sombong. Kalau orang lain  yang menilai kita mulia, itu ndak masalah. Tapi kalau kita  sendiri yang mengaku mulia, ini kan pengakuan yang angkuh dan sombong.
Contoh lainnya, Asmaul Husna “Huwal awwalu wal-akhir” diartikan  menjadi “saya bersikap selalu menjadi  orang pertama dan terakhir.” Ayat  “Huwal awwalu wal-akhir” itu disamakan dengan kita.
Tidak bisa  manusia masuk menyerupai asma Allah, kekuasaan Allah, kebesaran Allah,  dan Rahman Rahimnya Allah. Tidak bisa! Jangan dibandingkan manusia  dengan Allah. Apa sih artinya manusia, kok dibandingkan dengan  kebesarannya Allah?
Apa saja yang dinilai  menyimpang dalam buku ESQ tersebut?
Menurut saya, kesalahan yang paling mendasar dalam  buku ESQ ini adalah penyimpangan makna Asmaul Husna, karena ini adalah kunci  dan inti buku ini. Dalam buku ini, masalah Asmaul Husna merupakan  kesimpulan akhir.
Asmaul Husna “Al-Muqsith” diartikan saya adil  dalam menghukum. Bagaimana mungkin menyamakan keadilan Allah dengan  keadilan manusia?
Ini adalah penyimpangan yang ingin menyaingi  Allah SWT. Sama kayak HMA Bijak Bestari yang dulu sering tampil  di televisi tiap Sabtu mengobati orang. Bijak Bestari mengaku dirinya  tuhan tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar setingkat di bawah  dia. Hampir sama ESQ dengan HMA Bijak Bestari.
...kesalahan yang paling mendasar dalam  buku ESQ ini adalah penyimpangan  makna Asmaul Husna. Ini adalah penyimpangan yang ingin menyaingi  Allah SWT...
Bagaimana dengan  doktrin ESQ Ary Ginanjar yang menjadikan suara hati sebagai sumber utama  kebenaran?
Dalam buku tersebut Ary Ginanjar menulis imbauan:  “Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran,  yang merupakan karunia Tuhan” (Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan  Emosi dan Spiritual ESQ, hal. liv).
Ini tidak benar. Tidak  ada ukuran kebenaran dengan suara hati. Manusia tidak bisa menemukan  kebenaran kalau mengikuti suara hati. Karena kebenaran itu hanya dari  Allah dan Rasul-Nya. Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 147 Allah  menyatakan: “Al-haqqu min robbika.” Kebenaran itu hanya dari Allah. Jadi  tidak ada jaminan kebenaran berdasarkan suara hati.
Apa sih  artinya suara hati? Kebenaran menurut Islam, sumbernya adalah qolalloh dan qola rosululloh (apa kata Allah dan Rasulnya, red.). Jangan  jadikan suara hati sebagai sumber kebenaran, karena setan bisa  mengendalikan hati.
Apa ukurannya, rumusannya apa kalau suara  hati dijadikan kebenaran? Karena suara hati setiap orang itu  berbeda-beda. Jangan coba-coba jadikan suara hati sebagai sumber  kebenaran!
...ESQ tidak benar. Manusia  tidak bisa menemukan  kebenaran kalau mengikuti suara hati. Karena  kebenaran itu hanya dari  Allah dan Rasul-Nya. Jadi  tidak ada jaminan kebenaran berdasarkan  suara hati...
Tapi menurut Ary Ginanjar, Nabi Muhammad adalah pemimpin  yang mengandalkan logika dan suara hati.
Tidak benar! Rasulullah  itu bertindak sesuai dengan petunjuk dan wahyu Allah. Rasulullah itu  tidak menggunakan suara hati, tapi dibimbing wahyu.
Rasulullah  pernah memakai sepatu (khuf). Ketika bersuci, Rasulullah mengusap  bagian atas sepatu. Padahal menurut logika, seharusnya yang diusap  (dibersihkan) adalah bagian bawah sepatu, karena yang kotor adalah  bagian bawah sepatu. Makanya dalam hadits Ali radhiyallahu ‘anhu, ia  berkata:
“Seandainya agama itu dengan akal niscaya yang lebih  pantas diusap adalah bagian bawah khuf daripada bagian atasnya. Sungguh  aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap di atas  kedua khufnya.” 
Agama adalah wahyu, bukan logika dan suara  hati. Logika dan suara hati setiap manusia itu tidak sama.
...Agama adalah wahyu, bukan logika dan suara  hati. Logika dan suara  hati setiap manusia itu tidak sama...
Bagaimana  dengan klaim Ary Ginanjar bahwa mukjizat Nabi itu tidak bisa diterima  dengan akal?
Masuk akal atau tidak, mukjizat Nabi itu harus kita  terima dengan iman. Karena mukjizat itu memang tidak bisa diterima oleh  akal. Tapi iman bisa menerimanya. Jangan menolak mukjizat meskipun akal  tidak bisa menerimanya.
Makanya kayak aliran Isa  Bugis yang menolak mukjizat karena dianggap tidak sesuai dengan akal  pikiran.
...Jangan menolak mukjizat meskipun akal  tidak bisa menerimanya,  kayak aliran Isa  Bugis yang menolak mukjizat  karena dianggap tidak sesuai dengan akal  pikiran...
Apa sikap Pak Amin terhadap para tokoh Islam yang mendukung ESQ?
Saya akan temui MUI dan Dewan Dakwah yang mendukung ESQ Ary  Ginanjar. Juga kepada orang Depag yang membela ESQ akan saya temui, akan  saya jelaskan masalah ini.
Ini menegakkan aqidah. Ini bukan soal  Malaysia atau Indonesia, tapi masalah aqidah. Masalah aqidah tidak  terbatas wilayah negara. Orang kok diajak supaya menjadi seperti  sifatnya Allah, ini tidak benar.
Asma Allah “Al-Majid” diartikan  Ary Ginanjar dengan makna “saya bersifat mulia.” Hanya iblis saja yang  punya prinsip “ana khairun minhum” (aku lebih baik, red.) itu.
Karena  ini masalah akidah, siapapun yang bertanya akan saya jelaskan bahwa ESQ  ini menyimpang.
...Hanya iblis saja yang  punya prinsip “ana khairun minhum” (aku lebih  baik)...
Apa imbauan Pak Amin untuk ESQ Ary Ginanjar?
Saya berharap agar dia kembali kepada kebenaran, mudah-mudahan dalam  hal ini hanya khilaf karena kurangnya pemahaman tentang agama.  Mudah-mudahan sadar kembali kepada kebenaran, dan mau mengakui  kesalahannya. Namanya manusia itu bisa saja salah. Kita bukan cari  ribut, tapi kalau dia tetap bertahan, ya akan jadi masalah nanti.  Rujuklah kepada al-haqq. [taz, zak/voa-islam.com]
Baca    berita terkait:
- ESQ    Ary Ginanjar Difatwa Sesat Karena Merusak Aqidah dan Menghina Nabi
 
- Kutipan   Fatwa Mufti Malaysia tentang Kesesatan ESQ Ary Ginanjar
 
- 27  Penyimpangan ESQ Ary Ginanjar Versi Nahimunkar.com
 
- Amin Djamaluddin: Ajaran ESQ Ary Ginanjar tentang Asma Allah Jelas Menyimpang
 
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!