Kamis, 17 Syawwal 1445 H / 6 Agutus 2009 05:00 wib
53.725 views
Archery Equipment : Arrow
Anak panah merupakan salah satu bagian dari kelengkapan senjata panah, selain busur tentunya.
Anak panah terdiri atas 5 bagian dasar:
Kepala Panah / Arrow Head
Merupakan bagian yang menabrak target dan juga merusak, bentuknya selalu runcing dan banyak di antaranya terbuat dari logam.
Sisipan masuk-keluar / Insert-Outsert Arrow
Merupakan bagian dimana anak panah dan mata panah di ikat/gabung.
Batang / Shafts
Merupakan badan dari panah,panjangnya berkisar antara 65 cm sampai 200 cm, tergantung dari daerah mana asal panah tersebut, panah modern atau tradisional.
Fletching
Ini dalah bulu-bulu yang menjaga jalannya anak panah tetap stabil di udara bila di luncurkan dari busur. Biasanya terbuat dari bulu unggas atau juga bahan lainnya
Nock
Ini adalah bagian yang menahan panah pada tali busur
Batang Panah / Arrow Shafts
Saat ini di dunia internasional ada 4 bahan utama yang di gunakan untuk bagian badan atau bodi panah, Yaitu: kayu, fiber glass, alumunium, carbon atau grafite.
Bodi Panah Kayu / Wood Arrow Shaft
Kayu adalah bahan asli yang di gunakan untuk membuat anak panah. Bodi kayu di gunakan oleh pemburu dahulu dan mereka juga menggunakannya sebagai senjata. Menemukan kayu panah yang berkualitas sekarang ini bisa jadi sangat sulit, jika anda ingin menggunakan panah kayu, maka anda butuh belajar tentang berat,urat kayu, batang dan kelurusannya. Kayu panah akan sangat berpengaruh dalam menghubungkan dari satu bagian panah dengan bagian yang lain. Kayu, bagaimanapun sebuah bahan yang sangat tahan lama untuk menembak dari sebuah busur.
Bodi Panah Fiberglass / Fiberglass Aroow Shaft
Ringan, tepat sekali, mudah disiapkan untuk tarikan panjang dan berat, sulit untuk di dapatkan, besar kemungkinan mengenai sasaran
Bodi Panah Alumunium / Aluminum Arrow Shaft
Ukuran jangkauan tembak bagus, bobot ringan, lebih tepat sasaran, kepala panah dapat di ganti-ganti. Panah Alumunium di gunakan oleh mayoritas pemburu dan penembak target hari ini. Panah alumunium pertama di kembangkan oleh Doug Easton (Panah Easton). Panah Alumunium sangat konsisten dalam hal ukuran berat, bodi, dan kelurusannya. Panah Alumunium sangat tahan lama kecuali kalau di salah gunakan. Fletching atau baling-balingnya sangat mudah di ganti ketika terjadi kerusakan. Panah ini tersedia lebih dari 4 lusin ukuran. Alasan untuk banyaknya ukuran (berat) adalah bahwa setiap busur (dan pemanah) memerlukan berat dan panjang anak panah tertentu untuk mendapatkan kecepatan maksimum dan efesiensi. Selain itu, berat Panah Almunium yang lebih ringan, normalnya di gunakan untuk menembak target dan kecepatan. Anak panah yang lebih berat, kebanyakan, biasanya digunakan oleh pemburu.
Bodi Panah Karbon / Carbon Arrow Shaft (Grafite)
Tahan lama,lebih tepat sasaran, ringan, dapat dengan mudah mengganti bagian kepala panah. Panah karbon sedang meningkat poplaritasnya saat ini. Ada 2 atau 3 macam bodi panah karbon, yaitu: pultrued dan yang di bungkus silang. Bodi Pultrude mempunyai urat yang melintasi panjang panah. Jenis ini di haruskan penggunaannya mula-mula untuk mencegah pemisahan dimana dasar titik sasaran di tembakan. Bodi pultrude, dimana merupakan jenis pertama panah karbon dan mempunyai sebuah reputasi untuk memecah ketika mengahantam sebuah objek keras seperti batu, pohon atau tulang. panah karbon yang di bungkus silang sedikt lebih besar diameternya tetapi masih kurang dari 5/16hs dalam diameter inchi. secara umum, panah karbon sangat ringan beratnya. Panah karbon yang di bungkus silang lebih kuat dari pultruded. Tidak pula dapat di tekuk secara permanen.
Panah Tradisional
Untuk panah tradisional, setiap daerah atau Negara juga memiliki ukuran dan bentuk anak panah yang berbeda-beda antara daerah yang satu dan daerah yang lainnya. termasuk di Indonesia.
Di pulau Jawa anak panah pada umumnya berukuran panjang 55-75 cm, ujung mata panahnya pipih dan runcing, terbuat dari logam. Batang panahnya selain dari bambu kadang-kadang juga terbuat dari sejenis batang gelagah, atau kayu. Agar mata panah itu melayang stabil saat di luncurkan, kadang-kadang di depan mata panah di beri pemberat yang terbuat dari timah atau kuningan ,di tindikan ke batang panah itu, sedangkan bulu panahnya di buat dari bulu itik manila atau angsa.
Di pulau Bali, bentuk panahnya hampir sama dengan di pulau jawa,tapi di sana tidak akan di temukan batang panah yang terbuat dari rotan atau gelagah, karena mereka membuat batang panah dari kayu atau bambu, sedangkan buntutnya dari bulu ayam.
Di pulau Sumatra, suku-suku yang tinggal di daerah pinggiran pantai, bentuk panahnya serupa dengan panah buatan dari pulau Jawa, kecuali mata panahnya saja, karena anak panahnya bulat, bukan pipih dan juga mata panahnya terbuat dari besi atau kuningan seperti anak panah dari pulau Bintan.
Di pulau Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, ukuran anak panahnya berkisar antara 80-120 cm, mata panahnya sebagian terbuat dari logam, sebagian lagi dari kayu keras yang di runcingkan. Pada leher batang panahnya, seringkali di beri rumbai- rumbai terbuat dari benang warna warni.
Di Maluku Tenggara dan Papua, anak panah umumnya panjang, ada yang panjangnya sampai lebih dari 2 meter, dan hampir tidak ada panah yang ukuranya kurang dari 1 meter. Selain untuk berburu, di daerah tersebut anak panah juga di gunakan untuk berperang. Dan hampir tidak ada panah yang terbuat dari logam di daerah ini.
Mata Panah
Mata panah merupakan bagian paling ujung dari sebuah anak panah. Bagian ini selain runcing juga sering kali di bentuk menjadi semacam kait atau gerigi.
Di tinjau dari bahan pembuatannya, mata panah ada dua macam, yakni yang langsung merupakan ujung panah itu sendiri, hanya di raut sedemikian rupa sehingga runcing atau bergerigi, atau terbuat dari bahan logam. Yang ini kemudian di sambungakan pada ujung anak panah. Di pedalaman Kalimantan, Papua dan beberapa daerah lain, mata panah sering kali di beri racun yang terbuat dari ramuan bisa binatabg dan racun tumbuh-tumbuhan. Racun ini gunanya untuk melumpuhkan binatang buruan.
Khusus pulau Jawa, Bali dan Sulawesi Selatan, pada masa silam, sebagian mata panah terbuat dari besi dan baja. Mata panah yang baik harus runcing pada ujungnya, keras dan ringan, karena itu mata panah yang terbuat dari logam tidak di buat terlalu tebal.(aa/voa-islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
