Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
21.081 views

Cacat Logika Kaum Amoral-Liberal dalam Kasus Randi-Novia

 
 
Oleh: Aisha Rara
 
Saya pikir tidak adil jika Randy hanya dijadikan tersangka atas kasus aborsi ilegal dengan tuntutan 5 tahun penjara. Kemana larinya kasus tuduhan pemerkosaan yang telah dilakukannya? Apakah segitu sulitnya membuktikan bahwa ia telah memperkosa korban? Ya, tentu saja sekarang sulit karena korban sudah wafat. 
 
Maka saya geram sekali saat mengetahui fakta bahwa Novia sudah pernah melaporkan tindakan Randy ke propam, namun laporannya tidak digubris. Kenapa seolah terlihat sulit sekali bagi anggota kepolisian untuk mengusut laporan pelanggaran anggotanya saat kasus masih dini bergulir?
 
Saya memang mengapresiasi tindakan kapolri beserta jajarannya yang sudah menahan Randy dan memecatnya saat ini, tapi kalau saja, Ya Allah, kalau saja ini dilakukan saat Novia masih hidup, maka banyak kegetiran hati para perempuan dan ibu yang kini bisa terelakkan. Setidaknya, ada nyawa yang masih berharap bisa diselamatkan.
 
SUNGGUH TIDAK ADIL!
 
Seperti juga orang-orang yang kini menghujat para kaum moralis-religius yang bereaksi "negatif" terhadap kasus ini. Manusia yang menghujat Novia dengan kata-kata kurang iman, lemah, sedari awal murahan, tukang pacaran, pezina yang kena batunya, bla..bla...bla... Itu memang sangat memuakkan. Banyak kok di temlen saya! Bukan main bikin sepet mata dan pedih hati membacanya.
 
Tapi kenapa kesinisan hanya kita lontarkan kepada para MORALIS-RELIGIUS tersebut? Padahal akar dari permasalahan seperti ini timbul dari perilaku kaum AMORAL-LIBERAL!
 
Siapa yang terus mendorong wacana bahwa perilaku seks di luar nikah itu sah-sah saja asalkan suka sama suka?
Siapa yang begitu ngotot mengaburkan norma bahwa urusan ranjang manusia yang satu tidak boleh diganggu gugat oleh manusia yang lainnya?
Siapa yang sangat permisif dengan perilaku seks bebas dengan lagi dan lagi mendengungkan frasa suka sama suka?
Ranjangku urusanku?
 
Tapi begitu asas suka sama suka itu berubah menjadi sebuah paksaan yang melahirkan tragedi, apa bisa kamu masih menyebutnya sebagai urusanmu?
Sadar gak kalo frasa "suka sama suka" yang amoral-liberalis dengungkan setiap hari itu justru semakin mengaburkan delik pemerkosaan.
 
Contoh kasus:
Ada yang pacaran lalu melakukan seks suka sama suka. Pertama kali ok. Kedua kali masih ok. Lalu entah yang keberapa kali mulai ada pemaksaan. Dan pemaksaan dalam hubungan seksual inilah yang disebut pemerkosaan. Bisa kejadian sekali, bisa juga berulang.
 
Lantas korban melapor ke polisi. Polisi memanggil pelaku. Pelaku bilang tidak ada pemerkosaan karena mereka pacaran. Jadinya semua dilakukan atas dasar suka sama suka. Bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka memang pacaran. Jejak digital menerangkan bahwa mereka sering bepergian, liburan dan chek-in sekamar. Pelaku pun menyatakan bahwa sebelumnya juga sudah sering melakukan hubungan seksual atas persetujuan bersama.
 
Kalau sudah begini kira-kira bagaimana kesimpulan akhirnya? Apakah korban akan mudah mendapat kepercayaan dan keadilan?
Bisa jadi malah keluarlah pertanyaan keparat dari pihak penyidik kepada korban:
 
"Waktu diperkosa anda rasanya bagaimana? Sakit gak? Menikmati gak? Koq kalau gak suka masih mau diajak-ajak pergi bersama?"
 
Apa rasanya jadi korban saat itu?
Terintimidasi? Jelas!
Merasa tidak dipercaya? Sudah pasti!
Merasa bodoh dan terpedaya? Tentu saja!
Merasa tidak lagi berharga? Ini yang berbahaya dan bisa memicu depresi seperti apa yang dialami oleh Novia.
Lalu bagaimana publik menilainya?
 
Saya pikir sebuah hal yang masih bisa dimaklumi jika kaum moralis-religius mulai kembali mengumandangkan nasihat-nasihat religi. Mereka yang turut mencerca pelaku namun turut menyanyangkan perilaku korban di masa hidup. Berharap iman dan pemahaman agama dapat membentengi para perempuan agar tidak mengalami kepedihan yang menimpa Novia.
 
Tapi memang penyampaiannya berbeda-beda. Ada yang santun, halus dan bergelimang retorika. Ada juga yang to the point nabrak dan melabrak ke sana-sini. Tapi inti pesannya sih sama. Jangan pacaran, jauhi zina dan hanya berhubungan seksual jika sudah menikah.
 
Justru herannya, saya belum menemukan komentar mendalam mengenai solusi preventif dari kaum amoral-liberal tentang kasus ini. Mereka yang mencerca pelaku dan turut berduka atas kepergian Novia tanpa mau melihat akar bagaimana tragedi ini terjadi sekarang mau bilang apa ke anak-anaknya?
 
Apa iya masih mau menganjurkan kebebasan perilaku boleh nge-seks asal kamu suka atau semakin giat nyuruh buah hati borong kondom dan letakkan di semua area yang mudah dijangkau biar kalau mendadak birahi tetap bisa safety? Ini saya nanya loh, bukan nuduh.
 
Atau malahan dalam hati ngegoblok-goblokin Novia karena gak safety sex jadinya bisa kebobolan hamil? Ini juga nanya lohh...
 
Ye kalik kalo kamu pergi sama pacarmu terus dibius, sambil pingsan bisa minta pacarmu pakai pengaman sebelum memperkosamu. Kalau kamu pacaran sudah kelewat batas doyan zina lalu tiba-tiba diperkosa, resikonya adalah baik aparat maupun publik bisa jadi sulit mempercayai pengakuanmu.
 
Makanya di USA itu ada tim SVU yang kerjaannya benar-benar meneliti kasus pemerkosaan. Ada jaksa khusus yang menangani kasus dan benar-benar berpihak kepada korban. Di SVU, semua cerita pelapor pemerkosaan dianggap bisa dipercaya sampai ditemukan bukti konkret yang menyatakan sebaliknya.
 
Di Indonesia kayaknya belum ada yang se-intens mereka menanggapi kasus pemerkosaan. Kamu bengak-bengok minta UU Kekerasan Seksual disahkan juga bakal tetap tumpul selama support system masih memiliki celah besar untuk membebaskan pelaku yang mempunyai uang, jabatan, koneksi dan perlindungan ataupun pembiaran dari instansi.
 
Jadi, akar masalahnya itu ada di kalian yang sedang berusaha mengumandangkan perilaku zina sebagai hal yang biasa asalkan suka sama suka. Bukan di orang-orang yang teguh dan kukuh menjalankan perintah agama dan terpantik sisi religiusnya ketika "kebebasan" yang kalian dengungkan justru menorehkan tragedi kepedihan. Camkan itu! (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Rabu, 22 Mar 2023 07:23

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

Rabu, 22 Mar 2023 06:36

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Selasa, 21 Mar 2023 21:30

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Selasa, 21 Mar 2023 21:01

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Selasa, 21 Mar 2023 15:45

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

Selasa, 21 Mar 2023 15:00

Doa Masuk Malam Ramadhan

Doa Masuk Malam Ramadhan

Selasa, 21 Mar 2023 11:00

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Selasa, 21 Mar 2023 09:46

Keyla Penderita Tumor Sinus Wafat di RS Moewardi, Ulurtangan Serahkan Santunan

Keyla Penderita Tumor Sinus Wafat di RS Moewardi, Ulurtangan Serahkan Santunan

Senin, 20 Mar 2023 22:43

Macet di Jambi Cermin Buruknya Birokrasi Sistem Demokrasi

Macet di Jambi Cermin Buruknya Birokrasi Sistem Demokrasi

Senin, 20 Mar 2023 22:23

Demi Konten, Nyawa Melayang

Demi Konten, Nyawa Melayang

Senin, 20 Mar 2023 22:11

3 Cara Mengetahui Masuknya Ramadhan

3 Cara Mengetahui Masuknya Ramadhan

Senin, 20 Mar 2023 19:49

Israel Perketat Langkah-langkah Keamanan Jelang Ramadhan

Israel Perketat Langkah-langkah Keamanan Jelang Ramadhan

Senin, 20 Mar 2023 17:05

Polisi India Interogasi Pemuda Muslim Yang Kumandangkan Adzan Selama Unjuk Rasa

Polisi India Interogasi Pemuda Muslim Yang Kumandangkan Adzan Selama Unjuk Rasa

Senin, 20 Mar 2023 13:15

Brigade Al-Quds Salahkan Israel Atas Pembunuhan Salah Satu Komandan Mereka Di Damaskus

Brigade Al-Quds Salahkan Israel Atas Pembunuhan Salah Satu Komandan Mereka Di Damaskus

Senin, 20 Mar 2023 10:53

Mantan PM Israel Desak Para Pemimpin Dunia Boikot Perdana Menteri Benyamin Netanyahu

Mantan PM Israel Desak Para Pemimpin Dunia Boikot Perdana Menteri Benyamin Netanyahu

Ahad, 19 Mar 2023 22:15

Taliban Larang Budidaya Ganja Di Afghanistan

Taliban Larang Budidaya Ganja Di Afghanistan

Ahad, 19 Mar 2023 21:48

Dukung Santri Belajar Menghafal Qur'an, Ketum Persis Resmikan Masjid Wadil Quran

Dukung Santri Belajar Menghafal Qur'an, Ketum Persis Resmikan Masjid Wadil Quran

Ahad, 19 Mar 2023 13:49

GAMMIS Desak DPR dan Pemerintah RI Segera Merancang UU Anti Islamophobia

GAMMIS Desak DPR dan Pemerintah RI Segera Merancang UU Anti Islamophobia

Ahad, 19 Mar 2023 10:09

PTWQ Persis Wisuda 270 Santri Hafidz Qur'an

PTWQ Persis Wisuda 270 Santri Hafidz Qur'an

Ahad, 19 Mar 2023 09:54


MUI

Must Read!
X