Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
24.304 views

Pesta Ultah di Dalam Gedung Senayan, Tertawa di Atas Penderitaan Rakyat

 

Oleh: Nurhayati, S.S.T.

(Pemerhati Kebijakan Publik)

Penolakan kenaikan BBM terus terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Rakyat memadati Gedung Senayan Selasa lalu (6/9/2022) pada aksi demontrasi menyatakan tidak menginginkan kenaikan BBM. Di sisi lain, di dalam Gedung tersebut ada wakil rakyat sedang melakukan rapat paripurna. Ironisnya, beredar cuplikan video bahwa sedang terjadi keriuhan di dalam gedung tersebut disebabkan ada ucapan “Selamat hari ulang tahun” yang ditujukan kepada Ketua DPR RI, diikuti oleh semua anggota sidang yang turut bernyanyi bersama.

Hal ini mendapatkan kritikan dari peneliti Formappi, Lucius Karus yang mengatakan momen perayaan ulang tahun Ketua DPR Puan Maharani di rapat paripurna saat demo buruh terkait kenaikan adalah sesuatu yang memalukan. Lucius juga menyoroti wakil rakyat justru tidak memberi simpati kepada pendemo yang notabene juga sebagai rakyat yang ikut merasakan kenaikan BBM ini (detik.com, 7/9/2022).

Jika saja wakil rakyat itu mau bijaksana sedikit, seharusnya mereka menemui rakyat. Bila perlu terjadi diskusi di sana. Bukankah wakil rakyat telah dipilih oleh rakyat sebagai sarana mereka untuk menyampaikan aspirasi? Namun jika sudah seperti ini, kita patut bertanya.  Wakil rakyat itu sebenarnya memperjuangkan apa dan siapa saat duduk di Gedung Senayan?

Watak Pemimpin Demokrasi: Krisis Empati

Gambaran yang terjadi di dalam dan di luar Gedung DPR RI, seharusnya menjadikan kita membuka mata dan hati bahwa elite politik negeri ini memang sedang mengalami kemiskinan, miskin akan rasa simpati terhadap penderitaan rakyat. Mereka mengaku wakil rakyat tapi justru kesulitan dan penderitaan rakyat tidak terwakilkan dalam musyawarah mereka.

Kenaikan BBM yang menjadi pukulan telak bagi rakyat di tengah kondisi sulit hari ini seharusnya menjadikan pemerintah memutar kepala bagaimana menanggulangi kemiskinan di negeri ini.

Parahnya pemegang kebijakan justru mengatakan jika BBM tidak dinaikkan justru pemerintah yang akan disulitkan. Sebenarnya, pemerintah membutuhkan rakyat hanya saat kontes politik saja, tak ubahnya meraih simpati rakyat hanya lima tahun sekali. Setelah terpilih pemerintah seolah menutup mata dengan keluh kesah beban rakyatnya. Sungguh ironi!

Di tengah kesulitan hidup hari ini penguasanya harusnya menajamkan simpati mereka, sebaliknya justru terjadi “sense of crisis”.

Padahal sense of crisis” merupakan penjabaran dari surat At-Taubah ayat 128, “a`zizuna`laihi ma a`nittum.

Seorang pemimpin harus tahu apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Rasa sakit seorang warganya menjadi rasa sakit bagi diri pemimpin yang punya sifat empati. Kebahagiaan rakyat menjadi kebahagiaan dirinya. Rasa kepekaan atau empati untuk bisa mengetahui keadaan masyarakat yang dipimpin menjadi idaman setiap penduduk di negeri ini terhadap pemimpinnya.

Namun rasa empati ini hanya terjadi pada momen tertentu saja. Yakni, kala Pilkades, Pilkada, Pileg, atau Pilpres. Hingga masuk ke gorong-gorong pun rela dilakukan demi pencitraan.

Setelah semuanya berakhir, rakyat hanya menelan pepesan kosong dari janji-janji politik. Himpitan ekonomi, kelaparan, biaya pendidikan yang tidak terjangkau, krisis pangan, dan terakhir kenaikan BBM yang sudah dipastikan berimbas pada kenaikan baran dan jasa lainnya.

Inilah hasil dari tipu-tipu politik demokrasi yang melanggengkan kekuasaan yang tidak bertanggung jawab. Rakyat lupa ditemui karena mereka lebih sibuk dengan sorak sorai ulang tahun. Memalukan!

Sosok Pemimpin Ideal dalam Islam

Berbeda dengan potret demokrasi, Islam sangat menaruh perhatian khusus kepada kepemimpinan tersebab amanah yang luar biasa diemban oleh penguasa.

Jika kita membaca sejarah kekhilafahan yang berlangsung selama 1400 tahun memimpin dunia, para khalifah itu memiliki sense of crisis tanpa terkecuali.

Hal ini karena Islam sangat mendorong agar para pemimpin/penguasa selalu bersikap amanah dan tidak zalim terhadap rakyatnya. Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah al-Hathamah (mereka yang menzalimi rakyatnya dan tidak menyayangi mereka)." (HR. Muslim)

Sayangnya, pemimpin yang peka dan memiliki empati tidak mungkin lahir dari rahim sistem demokrasi sekuler. Sistem sekuler ini hanya bisa menghasilkan para pemimpin zalim, tidak amanah, dan jauh dari sifat empati. Pemimpin yang benar hanya lahir dari rahim sistem yang benar juga. Yaitu, sistem Islam di bawah naungan Khilafah Islam. Wallahu ‘alam bishowab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: kompasiana

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X