Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.352 views

I'm Proud To Be Moslema, Why? Coz Islam Ennoble Moslema!

Isu dan wacana jender sekarang ini bak komoditi yang sedang laris manis. Dimana-mana seminar dan workshop tentang jender digelar. LSM penyandang dana dari luar negeri berebut memberikan sponsor, sedangkan LSM lokal berebut pula untuk menjadi event organizer atau bahasa kerennya EO sebagai penyelenggara perhelatan tersebut. Memang, isu jender seperti mawar merah yang sedang diperebutkan kumbang. Tak kurang beberapa lembaga seperti intitusi pemerintah yang mengurusi agama, serta lembaga pendidikan tinggi dan menengah yang berbau Islam maupun yang umum, sepertinya kurang afdhal kalau belum mendirikan Pusat Kajian Wanita yang mengurusi masalah jender ini.

Apa sih jender ini? Jender berasal dari bahasa Inggris gender yang secara bahasa artinya jenis kelamin.  Namun secara istilah, definisi jender sangat bervariasi. Ada yang mengartikannya sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan”, ada pula yang mengartikan sebagai “suatu konsep kultural yang berupaya membedakan antara  laki-laki dan perempuan dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional yang berkembang di masyarakat (Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender:Persperktif al-Qur’an, Jakarta, Paramadina, 1999, hlm.33-34).

Jadi intinya laki-laki dan perempuan tidak saja berbeda secara biologis, tapi juga berbeda pula peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosionalnya. Seorang perempuan atau ibu, misalnya mempunyai sifat lembut dan penyayang, sebaliknya seorang bapak mempunyai sifat tegas, keras, berani, dan sejenisnya, karena secara jender keduanya berbeda, sehinga dibedakan antara feminin dan maskulin.

Konsep jender semula adalah gagasan dan wacana yang diimport dari Barat, kemudian diusung dan disertai pemaksaan kepada dunia Timur, termasuk dunia Islam. Karena berasal dari Barat, dengan cara pandang (worldview) Barat, maka ketika berhadapan dengan wacana al-Qur’an dan as-Sunnah, maka tafsir al-Qur’an dan hadith pun disesuaikan dengan dengan worldview Barat. Maka tidak aneh kalau kemudian muncul adanya ayat-ayat dan hadith yang dianggap misoginis (merendahkan dan membenci perempuan). Padahal menurut pandangan orang-orang Islam ayat-ayat dan hadith tersebut tidaklah bermaksud demikian. Tuduhan tersebut sama sekali penuh distorsi (kebohongan data), a-historis (tidak faktual, tidak sesuai dengan fakta sejarah), dan provokatif (mengada-ada dan membesar-besarkan).

Pada intinya, wacana jender sebenarnya merupakan bagian lain dari isu feminisme yang menginginkan adanya kesetaraan jender antara laki-laki dan perempuan. Kalau laki-laki bisa bekerja mencari nafkah di luar rumah, mengapa perempuan juga tidak? Kalau laki-laki bisa menjadi politikus, perempuan juga harus bisa. Kalau laki-laki jadi pemimpin negara, perempuan why not? Nah kira-kira seperti itulah yang dituntut oleh isu kesetaraan jender. Hanya, seperti feminisme yang akhirnya kebablasan, tidak tahu lagi kemana arah perjuangannya, para pegiat wacana kesetaraan jender pun akhirnya ikut-ikutan kebablasan. Seperti yang digaungkan oleh sebuah LSM di Jogyakarta, akhirnya mereka mempertanyakan hal-hal yang nyeleneh, mengapa shaf sholat laki-laki harus di depan, sedangkan perempuan di belakang, mengapa laki-laki bisa menjadi imam shalat bagi laki-laki dan perempuan, sedangkan imam perempuan hanya bisa mengimami kaum perempuan saja. Mengapa cara berpakaian ihrom dalam umrah dan haji harus dibedakan antara laki-laki dan perempuan, mengapa perempuan harus ada masa iddah apabila bercerai, sedangkan laki-laki tidak, dan lain-lain pertanyaan yang sangat mengada-ada dan menggelikan.

Bagi seorang muslimah, tanpa mengetahui atau mengecap pendidikan tentang jender, melalui ajaran Islam yang mulia ini, ia sudah tahu mana batas-batas yang halal dan haram, yang wajib dan sunah, yang boleh dan makruh. Islam sudah menetapkan peran seorang muslimah sebagai hamba Allah, sebagai seorang anak, sebagai seorang istri, seorang ibu, anggota keluarga, anggota masyarakat, semua dengan jelas ada dalam al-Qur’an dan Hadith. Tidak ada satu agamapun di dunia ini yang dengan gamblang membicarakan peran dan status muslimah secara terperinci.

Untuk itulah seorang muslimah bangga dengan hal ini. Bagaimana tidak? Karena Islam memuliakanmu, wahai para muslimah! Sebagai hamba Allah, kedudukan muslimah adalah sederajat dengan muslimin, seperti tertuang dalam firman Allah Swt dalam QS 49:13. Yang membedakan keduanya adalah ketaqwaannya di sisi Allah Swt. Islam memberikan hak dan kewajiban yang proporsional kepada perempuan (QS. 2: 228). Namun demikian meskipun adanya hak dan kewajiban yang bersifat proporsional, perlu diakui pula kelebihan yang dimiliki laki-laki dan ada kelebihan yang dimiliki perempuan ”wa lirrijâl ’alayhinna darajah” (QS. 2:228) dan kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki “al rijalu qawwamuna ‘ala an nisa’ (QS 4:34) . Menyamakan seratus persen antara laki-laki dan perempuan tentulah bukan sesuatu yang benar. Dalam banyak hal, perempuan dapat melakukan apa-apa yang dilakukan laki-laki, sementara dalam beberapa hal ada kekhasan yang dimiliki laki-laki atau perempuan saja. Itulah keadilan dari Allah, bukan keadilan versi para pengusung kesetaran jender

Demikian pula sebagai seorang anak terhadap orang tuanya, baik muslimin dan muslimah memiliki kewajiban yang sama dalam berkhidmat terhadap kedua orangnya, seperti dalam QS 2: 83 dan 2:215,  4:36, 6:151, 17:23-24, 29:8, 31:14-15, dan 46:15-16.

Sebagai seorang ibu, hanya Islam yang menempatkan martabat ibu tiga tingkat di atas ayah, dan bahwa surga berada di ”telapak kaki” ibu. Jadi, muslimah mana yang tidak bangga dengan hal ini? Sementara peran-peran lain sebagai anggota masyarakat banyak kita dapati dari sirah shahabiyah, misalnya Ummul Mu’minin ‘Khadijah sebagai pedagang yang baik terhadap anak buahnya , ‘Aisyah ra, yang kerap menjadi sumber ilmu (mufti, tempat meminta fatwa) bagi shahabat dan shahabiyah lainnya. Zainab binti Jahsi yang berkarya dengan keterampilan tangannya dan dengan itu ia bersedekah, Ummu Haram binti Milhan yang ikut syahid dalam sebuah pertempuran, serta banyak contoh muslimah lainnya yang memberikan andil dalam kehidupan bermasyarakat. Jelas Islam tidak melarangnya, dan bahkan memberikan dukungan sesuai kodrat dan kemampuan muslimah itu sendiri.

Adanya kesalahpahaman terhadap Islam, sehingga muncul anggapan adanya ayat-ayat dan hadith yang misoginis dan cenderung membatasi hak-hak perempuan, seperti dijelaskan di atas, lebih disebabkan penafsiran yang dangkal dan tidak bersandar pada kaidah ilmu.
Sayangnya, para pegiat feminisme atau kesetaraan jender, alih-alih mempelajari  ajaran Islam yang murni dengan hati yang ikhlas tanpa pretensi apapun, atau bertanya kepada pihak-pihak yang memiliki kompetensi dan otoritas dalam bidang agama Islam, mereka yang ”kurang tahu” tapi “sok tahu” justeru menjelek-jelekan Islam dengan cara “carmuk” alias cari muka dihadapan bos-bos kafir yang menyuplai dolar dalam jumlah yang “waah”. Entah mereka terkena penyakit minder atau rendah diri yang akut mengakui diri sebagai muslimah, atau terkena penyakit “matre” atau hubbud dunya, wallahu a’lam. Yang pasti, kita jelas bangga menjadi muslimah sejati. (Kemang Pratama Bekasi, Rajab 14,1430/Anita Masduki)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X