Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.977 views

Wanita dalam Pusaran Feminisme, Dilema?

Oleh: Sri Rahmawati

Dalam acara Women’s Economic Empowerment: The Intersection with Domestic Violence, di @America, Jakarta, Rabu (23/1), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Yembise mengatakan perempuan di Indonesia masih belum “aman”. Mereka kerap mendapatkan kekerasan baik secara fisik maupun psikis dalam berbagai lingkungan seperti dalam berumah tangga, berpacaran, maupun dalam lingkungan pekerjaan.  Pemberdayaan ekonomi perempuan dinilai sebagai jalan keluar yang tepat. Para perempuan ini memulai industri rumahan dan menghasilkan uang, dan tidak sepenuhnya bergantung kepada suami sebagai kepala keluarga (voaindonesia.com, 24/1/2019). Selain itu, bekerja bagi wanita menjadi salah satu cara untuk aktualisasi diri, mengaplikasikan dan membagikan ilmu, menyebar kebermanfaatan.

Walaupun papah sudah mapan, mama mau kerja terus. Mama harus berkarya. Mama punya  ilmu dan kemampuan. Masa harus jadi ibu rumahan, apakata orang?  Ngga kebayang deh bisa stres mama. Capek-capek merintis dari nol hingga menjabat seperti sekarang. Gaji gede, kurang apa lagi mama ini, pah. Masalah anak-anak ngga usah dibikin pusing, lah. Ada si Mbak ini yang urus, atau mereka bisa kita titipin sekali-kali ke neneknya. Masa harus mama juga yang urus semuanya, ...”

Boleh jadi itu hanya terjadi pada saya atau banyak wanita juga merasakan hal yang sama. Wanita yang bekerja itu mulia. Mubah hukumnya. Apalagi didorong tuntutan tangggung jawabnya sebagai orangtua untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya. Dicarilah alasan lainnya semisal keterpaksaan, asal halal aktivitasnya, dan tidak menyalahi aturan Islam. Poin utama adalah tidak membuatnya menjadi lalai dalam menjalankan fungsinya mengurusi keluarga, karena mengurus keluarga wajib baginya. Mari kita telaah fenomena kekinian para wanita pekerja yang mulai meninggalkan fitrahnya sebagai ibu dan juga istri. 

Menyandang status bergengsi, punya uang sendiri, hidup tidak membosankan, mandiri, cepat kaya, dihormati banyak orang, punya mobil baru, modis, tabarruj karena tuntutan pekerjaan, mengikuti gaya hidup yang serba wah, para wanita diiming-imingi dengan itu semua. Walhasil, wanita merasa gerah berlama-lama berada di rumahnya.

Banyak wanita karir begitu menikmati dunia kerjanya. Secara psikologis beberapa diantara mereka belum siap menghadapi repotnya mengurusi rumah, dapur, suami, anak-anak, dan secara ekonomi mereka dituntut ikut berpartisipasi memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Bisa jadi tuntutan dan bisikan dari keluarga juga ikut berkontribusi. Biar lebih leluasa bekerja, tidak sedikit wanita karir mempekerjakan lebih dari 1 orang ART di rumahnya.

Apakah anda seperti saya dulu, yang menikmati rutinitas bangun pagi untuk siap pergi meninggalkan keluarga demi uang? Bahkan tak jarang saya pergi hingga berhari-hari atau berminggu-minggu lamanya. Padahal, agama saya, agama kita, Islam, sangat melindungi kaum wanita, berada dalam satu mobil dengan bukan mahromnya saja tidak boleh, apalagi kegiatan safar perjalanan dinas  luar kota, antar pulau, atau luar negeri. Tapi, apa yang terjadi sekarang?

Laki-laki dan perempuan bukan mahromnya bebas melakukan safar kemanapun. Jangan ditanya mengenai perilaku pegawai di tempat kerja, mereka mulai acuh dengan kondisi sekeliling, maksiat, korupsi, ghibah, perselingkuhan, saling menjatuhkan, hingga pelecehan seksual yang dibiarkan, semua itu dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja.

Mungkin anda yang membaca tulisan saya dari awal tadi  merasa biasa-biasa saja. Tidak ada yang salah. Tidak ada yang aneh. Ataukah anda merasa sangat prihatin dan iba dengan kondisi seperti itu? Begitulah potret wanita zaman now, wanita menjauh dari agama karena gencarnya isu-isu feminisme, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Bahkan oleh pemerintah dijadikan salah satu solusi bagi permasalahan ekonomi keluarga dan kekerasan.

Keluarga seharusnya mendukung wanita untuk kembali pada fitrahnya, dimana orangtuanya sendirilah yang mendidik anak-anaknya, menjadi ibu pencetak generasi yang berkepribadian islam, bukan untuk berkarir setinggi langit. Para suami juga seharusnya tidak membiarkan atau memaksa istrinya menjadi tulang punggung keluarga. Tidak hanya keluarga yang berperan dalam melindungi kaum wanita, tetapi juga lingkungan semestinya mendukung wanita untuk kembali pada fitrahnya.

Kita yang melihat ada tetangga wanita yang sibuk dengan gemerlapnya kehidupan malam semestinya tidak tinggal diam, tapi merangkul dan menasehatinya. Terakhir adalah pentingnya peran negara dalam melindungi kaum wanita, bukan sebaliknya dengan menggiatkan gerakan-gerakan feminisme.

Seorang muslimah itu adalah perhiasan dunia, wanita wajib menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan penuh ketaatan pada Robbnya. Wanita dalam Islam tidak dibebani kewajiban mencari nafkah. Ketika belum berkeluarga, wanita wajib dinafkahi oleh orangtuanya. Ketika orangtuanya tidak ada atau tidak mampu, maka walinya yang mengambil alih kewajiban ini. Saat wali pun tak ada atau tak mampu, maka negara yang berperan memenuhi kebutuhannya. Inilah keseriusan Islam menjaga dan memuliakan wanita.

Mari para perhiasan dunia, kembalilah kepada fitrahmu, karena yang ditanya kelak adalah bagaimana engkau membersamai anak-anakmu, melayani suamimu, mengurusi rumahtanggamu, sementara bekerja hanya satu kemubahan bagimu. Peluk iman dan islammu. Karena itulah bekalmu di kehidupan abadi nanti. 

Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X