
SOLO - Rabu, 6/10/2010, pukul 10.00 WIB, Markaz Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) yang berada di Kelurahan Cemani, Sukoharjo, tampak ramai oleh wartawan. Pagi itu, JAT mengadakan jumpa pers, terkait berita-berita yang menyudutkan JAT maupun Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan kasus kriminal.
Hadir dalam jumpa pers tersebut, Ustadz Abdul Rachim Ba’asyir (putra dari Ustadz Abu Bakar Ba’asyir), Ustadz Abdurrohim (Sekretaris JAT Pusat), dan Ustadz Muh. Sholeh Ibrahim (Ketua JAT Solo)
Demikian isi pernyataan sikap dari JAT:
Berkaitan dengan upaya-upaya pembunuhan karakter dan pembusukan institusi JAT melalui penggiringan oponi public, dengan pemberitaan segelintir media yang tidak lagi mengindahkan etika jurnalistik dan pendapat-pendapat orang-orang yang ‘mendadak’ menjadi pakar atau pengamat ‘terorisme’ serta ditambah lagi omongan ‘ngawur’ para mantan aktivis, maka perkenankanlah kami menyatakan beberapa hal berdasarkan fakta yang kami miliki:
1. Mengingatkan semua pihak dan lapisan masyarakat untuk mampu bersikap obyektif di atas landasan hati nurani serta kejujuran yang tersisa dalam menyimpulkan berbagai upaya pembentukan opini dari pihak – pihak yang memiliki kekuasaan dan sarana publikasi. Terutama segala hal yang terkait dengan rekayasa dan fitnah yang ditujukan kepada Islam dan kaum muslimin yakni upaya TERORISASI dan KRIMINALISASI Aktivis atau kelompok Islam.
2. JAT, sekali lagi dan untuk kesekian kalinya, menegaskan bahwa tidak ada sikap ataupun program JAT yang membenarkan apalagi melibatkan anggota atau lembaganya kepada hal-hal yang berbau kriminalisme. Justru kami membentuk laskar untuk memerangi hal-hal yang berbau kriminal dan menjadi penyakit dalam masyarakat.
3. JAT berpegang teguh pada Al Qur-an dan As Sunnah selaras pemahaman Salafus Sholeh berserta kaidah – kaidah fiqhiyah yang kokoh sesuai mazhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Maka kami menolak dengan tegas tindakan kriminal yang dibungkus dengan istilah-istilah Syar’i.
4. JAT memandang konsep Fa’i hanya berlaku di wilayah Perang dan Indonesia bukanlah wilayah Perang secara phisik. Indonesia adalah wilayah dakwah maka yang harus dilakukan adalah adu argumentasi / hujjah ‘perang’, nilai dan pemikiran.
5. JAT tidak menganut konsep Khawarij melakukan pengkafiran kepada kaum muslimin yang bukan golongannya secara sembrono tanpa dasar kaedah ilmiyah yang benar dan juga tidak menganut konsep Murji’ah yang mendiamkan berbagai kemunkaran bahkan membenarkan kekafiran.
6. Oleh karena itu, kami juga sangat perlu membantah pemberitaan TV One yang mewawancarai Khairul Ghazali sebagai salah satu korban penangkapan Densus 88 dalam acara Telusur tanggal 4 Oktober 2010 jam 22.00 malam dan Kabar Petang pukul 19.00 pada tanggal 5 Oktober 2010. Dalam acara itu disebut bahwa Alex dan Taufik Hidayat yang mati tertembak polisi yang disebut tersangka pelaku perampokan CIMB Medan, adalah anggota bahkan pengurus JAT Wilayah SUMUT.
Maka dengan ini kami tegaskan, bahwa :
a. Alex dan Taufik Hidayat sama sekali bukan anggota apalagi pengurus JAT.
b. JAT tidak memiliki anggota apalagi struktur kepengurusan wilayah Sumatra Utara.
c. Pemahaman orang yang keliru tentang aplikasi Fa’i, yakni menghalalkan perampokan harta bukan dalam wilayah perang, siapapun orang yang menganut paham menyimpang ini, sama sekali bertolak belakang dengan pemahaman yang kami ajarkan dalam Jama’ah Ansharut Tauhid.
d. Mendesak pemerintah RI dan jajaran keamanannya beserta seluruh media massa untuk segera menghentikan segala bentuk rekayasa yang mendiskreditkan JAT melalui fitnah keji sebagai pelaku Teror dan Kriminal. Dimana secara umum, hal ini pasti akan menyudutkan Islam dan kaum Muslimin.
Terkait pemberitaan TV One yang mewawancarai Khairul Ghazali sebagai salah satu korban penangkapan Densus 88, Ustadz Abdul Rachim Ba’asyir menyatakan, “Kita sudah mengutus anggota JAT ke TV One, kita menginginkan klarifikasi dan hak jawab.”
Beliau juga menambahkan, “Seharusnya TV One klarifikasi ke kita (JAT), bukan malah seolah-olah menyudutkan JAT dan Ustadz Abu. Lha wong alamat JAT kan juga pasti to.”
Ustadz Abdul Rachim juga menambahkan tentang pernyataan Marwan alias Wak Nong alias Wak Geng, salah satu tersangka perampok medan yang mengakui pernah menjadi pengawal Abu Bakar Ba'asyir.
“Ustadz Abu itu mubaligh, selalu mengisi di mana-mana, bisa saja Wak Geng orang yang pernah bertemu beliau (Ustadz Abu), tetapi mengaku-ngaku pengawal.” Kata Ustadz Abdurrohim.
“Kalau ia (Wak Geng) pengawal, pasti saya kenal. Lha wong lihat orangnya saja di media, terlihat asing, kok.” Jelas Ustadz Abdurrohim.[muslimdaily.net/Tedi]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com