Politisi: Kelihatannya Pak Jokowi Masih Menggunakan Buzzer Bayaran, dari TT Kelihatan Sekali

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu politisi Demokrat menduga bahwa Joko Widodo menggunakan buzzer bayaran di ranah media sosial. Namun demikian, politisi ini tidak menyebut, misal trending topic (TT) apa sehingga dia bisa menduga demikian.

“Kelihatan Pak Jokowi masih menggunakan buzzer-buzzer bayaran, dari TT kelihatan sekali. Ini sebagai upaya kita hormati, tapi ini sumber hoax nantinya. Sebagian besar akun anonim,” kata Andi Arief, Senin (26/3/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.

Bahkan menurut Andi, buzzer-buzzer demikian terlihat banyak. Partai Demokrat menurut dia merasakannya. “Masih banyak akun-akun anonim yang dibayar saat ini. Partai Demokrat dan SBY masih merasa ada ‘pemain-pemain lama’ anonim yang menyerang dengan akurasi data yang parah. Bahasa dan langgam konten sulit diubah.”

Andi pun berharap Jokowi membaca cuitannya. Walau dianggapnya hal biasa, namun potensi untuk hoax juga kemungkinan tak bisa dielakan.

“Sekali lagi. mudah-mudahan Pak Jokowi dan tim membaca tuit ini. Menggunakan buzzer-buzzser bayaran sebagai upaya ‘branding’ hal biasa, tetapi kecenderungan akan membuat kerusakan informasi di timeline sangat tinggi. Hoaks.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Komentari Amien Rais tanpa Substansi, Anak-anak Muda Muhammadiyah Keluarkan "Fatwa Haram" Pilih PSI
• Jangan Pilih Capres yang Andalkan Citra melalui Buzzer dan Abai pada Perut Rakyatnya
• Yusril: Partai Bulan Bintang Berada di Garda Terdepan Bela Islam dan Bela Bangsa
• KPK Ditantang Tindaklanjuti "Nyanyian" Setnov yang Sebut Nama Puan Maharani di Sidang e-KTP
• Prediksi Bubar 2030 karena Ada Negara yang Tidak Ingin Indonesia Kuat
• Indonesia Diharapkan Tidak seperti Uni Soviet, Bubar menjadi Belasan Negara
• Din Syamsuddin: Jangan Paksakan Pancasila jadi Agama, Islam tetaplah Lebih Mulia
• PBNU dan Muhammadiyah Ingatkan Pemerintah Perihal Kualitas Hidup dan Kurangi Angka Kemiskinan