Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.874 views

Fahira: Negara Perlu Beri Penghargaan kepada Petugas KPPS yang Wafat

JAKARTA (voa-islam.com)--Gelaran Pemilu 2019 atau pemilu kelima pascareformasi meninggalkan catatan yang menyesakkan dada. Pasalnya, sudah ratusan jiwa lebih Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menghembuskan nyawa dan ribuan yang harus tergeletak sakit akibat kelelahan karena menjalankan tugas mulia melayani hak pilih rakyat.

Gelaran pemilu serentak (pemilu presiden dan pemilu legislatif) yang tidak disertai analisis beban kerja KPPS serta manajamen pemilu yang belum ramah terhadap KPPS dianggap menjadi salah satu faktor terjadinya ‘musibah’ ini.

Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris yang membidangi persoalan hukum, politik, dan HAM mengungkapkan, salah satu cara negara ini bertanggung jawab dan memberi penghormatan serta penghargaan kepada KPPS yang meninggal adalah mengevaluasi total manajemen penyelenggaraan Pemilu 2019.

Harusnya, saat Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa pada Pemilu 2019 harus digelar serentak, para pengambil kebijakan di negeri ini terutama para pembuat undang-undang (Pemerintah dan DPR) dan penyelenggara pemilu terutama KPU memikirkan beban kerja yang akan ditanggung KPPS akibat pemilu digabung.

Putusan MK (pemilu serentak) yang diputus tahun 2014, atau lima tahun sebelum Pemilu 2019 digelar, lanjut Fahira, harusnya menjadikan analisis beban kerja yang bakal dihadapi KPPS kerena harus melaksanakan pemilu serentak dalam satu hari, sebagai salah satu referensi utama dalam setiap penyusunan regulasi, aturan teknis, dan manajemen pemilu 2019. 

“Menggelar pilpres dan pileg bersamaan pasti menguras fisik dan psikis KPPS. Tidak hanya membuat proses di TPS menjadi lebih lama, tetapi pasti lebih banyak detil yang harus diperhatikan. Dan ini sangat melelahkan. Oleh karena itu, pemilu 2024 dan seterusnya analisis beban KPPS harus jadi prioritas pelaksaanan pemilu dan saya berharap pemilu selanjutnya, pilpres dan pileg dipisah saja,” ujar Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (29/4).

Menurut Fahira, menjadi KPPS tidak hanya menguras tenaga tetapi juga pikiran atau psikis. Jika merujuk ke Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan berbagai Peraturan KPU, tanggung jawab dan beban yang harus dipukul petugas KPPS begitu detail dan komprehensif serta harus berhadapan langsung dengan pemilih. Belum lagi begitu banyaknya deretan aturan sanksi hukum bagi petugas KPPS dalam UU Pemilu.

“Sedikit aja ada kekeliruan sanksi hukum menanti. Hal-hal teknis yang bagi kita kecil, misalnya logistik terlambat sampai ke TPS, menjadi beban pikiran besar bagi KPPS. Belum lagi berbagai protes yang mereka harus terima dari pemilih. Mereka itu ujung tombak pemilu kita. Karena mereka, pemilu ini terselenggara. Sudah sepatutnya beban KPPS menjadi rujukan kita dalam menyusun aturan sehingga kejadian ini menjadi yang terakhir,” pungkas Senator Jakarta ini.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X