Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.117 views

Perayaan Tahun Baru Masehi dan Rapuhnya Kita sebagai Umat

Oleh: Emma Lucya F

Syariat Islam bukan sekadar simbol, tapi merupakan kumpulan aturan praktis dan realistis yang sangat mungkin untuk diterapkan (kembali) di tengah-tengah masyarakat secara kaffah. Jangan sampai engkau mengatakan Allahu Akbar (Allah Mahabesar), namun di hatimu masih ada sesuatu yang lebih besar dari-Nya (Emma Kaze, 2012)

Umat Islam yang Rapuh

Umat Islam saat ini hidup dalam kondisi paling lemah dan mengalami perpecahan. Umat-umat lain memperebutkan kaum Muslim seperti segerombolan semut yang memperebutkan remah-remah roti tak berbentuk. Musuh-musuh Islam telah mendominasi kaum Muslim serta memaksakan kehendak dan keinginannya.Mereka menggiringnya bagai menggiring binatang ternak menuju kehancuran, sedangkan di sisi lain umat Islam bersikap pasrah, lemah tak berdaya.

Pada akhirnya, umat mengubah identitas keislamannya dan menyusupkan secara perlahan-lahan pemikiran Barat penjajah, sistem peraturan dan gaya hidupnya. Generasi muda tak lagi mengenal Islam kecuali sekadar nama, tidak mengetahui Al-Quran kecuali hanya tulisannya. Islam hanya dipahami sebagai ajaran ritual, ibadah dan akhlak.

Masih banyak yang tak tahu dan tak mau tahu bahwa Islam sebenarnya juga memiliki solusi untuk masalah muamalah maupun interaksi-interaksi antarmanusia. Suka atau pun terpaksa, generasi muda justru bertahkim kepada sistem peraturan Barat yang kafir.Mereka berpikir seperti cara Barat berpikir, berorientasi seperti orientasi mereka, bahkan dengan bangga berguru kepada mereka. Itu semua dengan alasan demi pemikiran dan ilmu yang akan menjadi pedoman hidupnya, dan yang berhak mengeluarkan perintah dan larangan.

...Banyak dari kaum muslim sendiri yang meremehkan bahaya perusakan akidah umat. Ide-ide sekuler masih terasa manis di ujung lidah, padahal di pangkalnya tersembunyi racun yang mematikan...

Racun Tahun Baru Masehi

Secara historis, penentuan 1 Januari sebagai tahun baru, awalnya diresmikan Kaisar Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM). Lalu tahun 1582 diresmikan ulang pemimpin tertinggi Katolik, Paus Gregorius XIII, yang kemudian diadopsi hampir seluruh negara Eropa Barat Kristen sebelum mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752 (www.en.wikipedia.org; www.history.com).

Perayaan tahun baru Masehi di Barat dirayakan secara beragam, baik berupa ibadah seperti layanan ibadah di gereja, maupun aktivitas non-ibadah, seperti parade/karnaval, menikmati berbagai hiburan, berolahraga seperti hockey es dan American football (rugby), menikmati makanan tradisional, berkumpul dengan keluarga, dan lain sebagainya (www.en.wikipedia.org).

Berdasarkan fakta di atas, sejatinya perayaan tahun baru Masehi adalah bagian dari hadharah (peradaban) di luar Islam. Sehingga kaum muslim, sebagaimana penjelasan para ulama, dilarang ikut serta memeriahkannya. Dalil keharamannya ada 2 (dua); Pertama, dalil umum yang mengharamkan kaum muslimin menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bi al-kuffâr). Kedua, dalil khusus yang mengharamkan kaum muslimin merayakan hari raya kaum kafir (tasyabbuh bi al-kuffâr fi a’yâdihim) (M. Shiddiq Al Jawi, 2013).

Namun faktanya, banyak dari kaum muslimin sendiri yang tumpah ruah ikut memeriahkan pergantian malam tahun baru Masehi. Berbagai atribut tahun baru seperti terompet, topi kerucut sanbenito, kembang api dan yang lainnya sudah menjadi kelaziman  untuk dikenakan dengan tanpa beban. Dan ini dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan. Momen pesta kembang api menjadi bisnis gurih beromset triliunan rupiah.

Mirisnya lagi, pada malam pergantian tahun baru angka kemaksiatan melambung tinggi. Free sex, mabuk-mabukkan, dan aktivitas amoral lainnya menghiasi momen tahunan tersebut. Dan ini sudah menjadi rahasia umum.

Banyak dari kaum muslim sendiri yang meremehkan bahaya perusakan akidah umat. Ide-ide sekuler masih terasa manis di ujung lidah, padahal di pangkalnya tersembunyi racun yang mematikan. Umat masa bodoh, asalkan bisa happy.

Bagaimana mungkin umat muslim akan bangkit jika masih terus membebek budaya Barat dan tidak melek hadharah (peradaban) kufur? Maka benarlah sabda Rasulullah SAW “Sungguh kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai jika mereka masuk ke dalam lubang biawak gurun tentu kalian akan mengikutinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wallahu a’lam bish-shawab. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X