Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.791 views

Ugur Sahin dan Ozlem Tureci, Pasagan Ilmuwan Muslim Penemu Vaksin Covid19

 
Oleh: Frida Nurulia
 
Ugur Sahin lahir di Iskanderun, Turki pada 1965. Keluarganya pindah ke Jerman saat usianya 4 tahun. Di Jerman sang ayah menjadi buruh di pabrik mobil Ford.
 
Sahin tumbuh di Jerman, dan menguasai bahasa Jerman sebagai bahasa keduanya. Setelah lulus SMA, Sahin kuliah di University of Cologne jurusan kedokteran dan melanjutkan sampai jenjang PhD di universitas yang sama. Sahin ini mungkin jenius. Dia mendapatkan gelar PhD hanya 3 tahun setelah lulus sarjana.
 
Selama 8 tahun Sahin menjadi residen di Saarland University Hospital sebelum akhirnya bergabung dengan University of Mainz pada tahun 2000, dan menjadi professor di universitas tersebut pada tahun 2006.
Selain aktif di rumah sakit kampus, Sahin juga terlibat di berbagai perusahaan. Salah satunya adalah Ganymed Pharmaceuticals, perusahaan yang didirikannya bersama temannya, seorang dokter dan ahli imunologi, Ozlem Tureci pada tahun 2001. Perusahaan ini mengembangkan immunoterapi untuk kanker. Tahun 2016 perusahaan ini dibeli oleh Astellas Pharma seharga USD 450 juta.
 
Tahun 2002 di tengah kesibukannya meneliti, Sahin menikah dengan Ozlem Tureci. Tureci adalah teman kerja dan teman satu lab Sahin. Sama seperti Sahin, Tureci adalah seorang dokter berdarah Turki. Bedanya, Tureci lahir di Jerman.
 
Mereka berdua sama-sama mencintai penelitian, bahkan dalam sebuah artikel, baju pernikahan mereka adalah jubah lab. Setelah aqad nikah dilaksanakan keduanya kembali ke lab untuk bekerja. Pernikahan mereka dikaruniai seorang putri.
 
Tahun 2008 Sahin dan Tureci mendirikan BioNTech, sebuah perusahaan di bidang bioteknologi. Fokus perusahaan ini juga meneliti imunoterapi untuk kanker dan penyakit-penyakit langka. Perusahaan ini dimodali oleh Struengmann bersaudara, dua pengusaha asal Jerman.
 
Saat ini Sahin menjabat sebagai CEO BioNTech dan istrinya sebagai CMO. Tahun lalu, Sahin menerima penghargaan Mustafa Prize di bidang kedokteran dan teknologi atas upayanya menemukan obat dan vaksin kanker. Jurnal Sains menyebut Mustafa Prize sebagai Muslim Nobel karena Prize ini hanya diberikan kepada muslim yang berkontribusi untuk kemanusiaan di berbagai bidang.
 
Pada Januari 2020, saat terjadi endemi di Wuhan, China, Sahin memutuskan seluruh peneliti di BioNTech, yang sedang fokus meneliti vaksin untuk kanker, banting stir untuk mencari vaksin untuk penyakit yang disebabkan nCov, belakangan disebut Covid-19. Penelitian ini membutuhkan biaya yang besar, dan untuk mendapatkan biaya tersebut BioNTech bekerjasama dengan perusahaan farmasi raksasa, Pfizer.
 
Pada 9 November 2020, Pfizer dan BioNTech mengumkan hasil dari uji tahap tiga vaksin buatan mereka: 90% efektif. Pengumuman ini membuat Pfizer dan BioNTech sebagai perusahaan pertama yang mengumumkan keberhasilan riset vaksin Covid-19. Disusul dengan pengumuman dari perusahaan Moderna seminggu kemudian.
 
Vaksin yang dikembangkan oleh tim Sahin dan Ozlem ini menggunakan teknologi terkini yaitu mRNA (messenger RNA). Jadi, ada cara klasik membuat vaksin yaitu: Pertama, dengan merusak RNA/ DNA virus dan virus mati ini dimasukkan ke dalam tubuh, lalu sistem imun tubuh membangun imunitas terhadap virus tersebut. Kedua, memotong si virus dan mengambil bagian tertentunya saja untuk dikenali oleh sistem imun, dan sistem imun membangun imunitas terhadap virus itu. Namun yang dilakukan oleh tim Sahin bukanlah keduanya.
 
Mereka membaca RNA novel coronavirus sepanjang 30.000an RNA dan meneliti RNA mana yang mengandung informasi 'mahkota' (corona), dari virus tersebut. Memotongnya, dan potongan RNA inilah yang jadi vaksin. Uji coba tahap III pada 45.000 manusia sudah membuktikan vaksin mereka efektif untuk mencegah infeksi Covid-19. Masih ada informasi lain yang akan mereka rilis akhir November 2020 ini. Kita tunggu saja ya!
 
Pada CNBC, Sahin mengatakan bahwa dia menargetkan perusahaannya bisa membuat 300 juta dosis vaksin per April 2021 dan bisa disuntikkan pada orang-orang setidaknya saat musim gugur 2021 (sekitar September, Oktober, November).
 
Nah, begitulah...
Saat seluruh ilmuwan di dunia sedang berlomba menemukan vaksin atau obat untuk Covid. Saat semua negara sedang berusaha menangani pandemi. Di saat bersamaan juga tingkat Islamophobia di Eropa semakin sengit. Tak disangka, ilmuwan yang pertama mencapai garis finish adalah sepasang ilmuwan muslim. Imigran. Kulit berwarna. Semuanya terjadi atas izin Allah.
 
Yang jelas tak ada vaksin yang siap pakai di bulan November. Pemimpin negara yang ngomong begitu sepertinya harus memecat pembisiknya dan mengganti dengan orang-orang yang mumpuni di bidang ini. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
 
 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X