Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.060 views

Misteri Hilangnya Kapolri

Kapolri tidak hadir dalam berbagai acara penting Jumat lalu. Berbagai spekulasi merebak setelah muncul berbagai dalih yang saling bertabrakan. Benarkah Kapolri mutung gara-gara mutasi perwira tinggi diintervensi Presiden?

Puluhan bintang yang menghiasi Aula Rupatama Mabes Polri, Jumat pagi (13/8) mendadak buyar. Padahal, sudah sejak pukul 7.30 WIB mereka mulai berkumpul di aula termegah di markas kops baju coklat ini. Maklumlah, hari itu Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, hendak memimpin upacara serah terima jabatan lima pejabat di Mabes Polri. Sertijab ini adalah rangkaian dari mutasi besar-besaran yang melibatkan 555 perwira tinggi dan menengah Polri.

Lima kursi teras yang akan diserahterimakan pagi itu adalah posisi Kadiv Humas Mabes Polri dari Irjen Pol. Edward Aritonang kepada Brigjen Pol. Iskandar Hasan, Deputi Operasi Kapolri dari Irjen Pol. SY Wenas kepada Irjen Pol. Sunarko, Kepala Divisi Pembinaan Hukum dari Irjen Pol. Badrodin Haiti kepada Brigjen Pol. Mudji Waluyo, Kepala Divisi Telematika Polri dari Irjen Pol. Yudi Sushariyanto kepada Brigjen Pol. Robert Aritonang, dan Deputi Logistik Polri dari Irjen Pol. Joko Sardono kepada Irjen Pol. Hariyanto.

Seharusnya, upacara serah terima jabatan digelar tepat pukul 08.00 WIB. Tapi, sang Kapolri belum juga datang. Sejak pagi, mobil dinas Kapolri memang tidak terlihat parkir di depan kantornya. Karena itu, meski sebagian sudah mulai berbaris, beberapa perwira tinggi masih terlihat santai dan bahkan masih mengobrol di ruang tunggu. Adapun Brigjen Pol Iskandar Hasan, calon Kepala Divisi Humas Polri yang baru, tampak mematut-matut seragam yang telah dihiasi emblem Divisi Humas.

Tunggu punya tunggu, hingga pukul 09.15 WIB, tidak tampak tanda-tanda acara serah terima jabatan akan dimulai. Kapolri tak juga tampak batang hidungnya, sementara satunya orang yang bisa mewakili dirinya dalam acara serah terima jabatan seperti ini, Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Yusuf Manggabarani, sedang umrah ke tanah suci sejak sepekan sebelumnya. Maka setelah molor hingga satu setengah jam, barisan pun membubarkan diri. Satu per satu perwira tinggi itu meninggalkan aula Rupatama.

Tentu saja puluhan wartawan yang juga menunggu kehadiran Kapolri dan siap mengabadikan jalannya acara sertijab itu terperangah. Sebab, peristiwa seperti ini tak pernah terjadi sebelumnya. Apalagi baru belakangan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang menjelaskan bahwa acara sertijab ditunda. “Ditunda karena Kapolri dan Wakapolri ada tugas luar,” ujarnya.

Informasi Simpang-Siur

Untuk memperjelas keterangan Edward dan kelanjutan rencana serah terima jabatan yang tertunda itu, para wartawan lalu mengejar Wakadiv Humas Kombes Pol Ketut Untung Yoga. Keterangan agak jelas keluar dari mulutnya. “Kapolri hari ini harus menghadiri rapat mendadak dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena itu serah terima pejabat utama Mabes Polri ditunda,” ujarnya.

Namun saat dicegat di Istana, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha membantah keterangan Ketut. Julian memastikan bahwa tidak ada pertemuan antara Presiden SBY dengan Kapolri. SBY hanya memanggil sejumlah menteri untuk membahas persiapan pidato kenegaraan 16 Agustus. “Tidak benar berita yang mengatakan bahwa Kapolri dipanggil Presiden. Dari pagi, Bapak Presiden di kantor Presiden. Tidak ada pertemuan dengan Kapolri,” kata Julian dengan tegas.

Maka ketika kembali dikonfrontir bahwa Juru Bicara Presiden Julian Pasha membantah pernyataannya tentang penundaan sertijab karena Kapolri dipanggil rapat mendadak dengan Presiden, Wakadiv Humas Ketut Untung Yoga tampak keheranan. “Wah, saya tidak tahu. Tapi itu informasi yang saya dapat,” ujarnya. Ketut juga mengaku tidak tahu apakah rapat yang dihadiri Kapolri itu digelar di kediaman Presiden di Cikeas atau Istana Negara.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto yang ikut menyusun naskah pidato presiden bersama beberapa menteri lainnya juga memastikan bahwa Kapolri tak hadir dalam acara itu. “Tidak ada (Kapolri),” ujarnya di Istana Negara. Menteri yang hadir pagi itu, kata Djoko, antara lain Menteri Keuangan Agus Martowardjojo dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Spekulasi makin berkembang ketika Kapolri juga tidak hadir dalam acara penting kenegaraan, yakni ketika Presiden SBY menganugerahkan bintang dan tanda jasa kepada para putra terbaik bangsa. Padahal, biasanya dalam acara ini Panglima TNI, Tiga Kepala Staf Angkatan dan Kapolri wajib hadir. Saat itu beredar kabar bahwa Kapolri dicopot. Namun kabar itu dibantah juru bicara Kepresidenan, Julian Pasha. “Itu spekulasi yang tak jelas sumbernya," ujarnya.

Tanda tanya semakin membesar ketika BHD, begitu Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri biasa dipanggil, juga tidak hadir dalam acara silaturrahmi dan buka puasa Presiden bersama para perintis kemerdekaan dan veteran. Maka, lagi-lagi Djoko Suyanto memastikan bahwa Kapolri tidak hadir. “Tidak ada. Saya tidak bohong, puasa lho ini," katanya di Istana Negara.

Pada saat yang sama, Edward Aritonang mencoba meluruskan, dan menerangkan versi lain tentang ketidakhadiran Kapolri. Menurut dia, Kapolri batal melantik bukan karena dipanggil Presiden SBY. “Penundaan bukan karena Kapolri dipanggil Presiden ke Cikeas, tapi karena suatu hal,” ujarnya dalam acara Lepas Sambut Kadiv Humas Polri di Gedung Bhayangkari, Mabes Polri, Jumat sore. Namun ia tak mau menjelaskan hal apa yang menyebabkan penundaan itu.

Karena tak puas dengan jawaban itu, wartawan terus mendesak. “Ada, lah, acara internal kepolisian,” kata Edward terus berkelit. Menurut dia, hari ini Kapolri mempunyai dua agenda yang waktunya berdekatan. Sebelum serah terima jabatan, Kapolri terlebih dahulu harus mendatangi acara yang pertama. Namun, jadwal molor sehingga tak sempat lagi memimpin upacara setelahnya, yakni sertijab yang sangat penting itu.

Sayang, kepada wartawan Edward tak mau menjelaskan acara sepenting apa yang telah membatalkan acara sertijab pejabat teras Mabes Polri itu. Ia hanya mengatakan bahwa acara internal Polri itu digelar di suatu tempat di Jakarta. “Ini internal Polri, kerjaan profesi,” ujarnya. Tapi, kata Edward, Jumat sore itu Kapolri telah berada di rumahnya, sementara upacara serah terima jabatan akan dilaksanakan pada hari Senin atau setelah tanggal 17 Agustus.

Tapi simpang-siur informasi belum usai. Sebab, pada saat yang hampir bersamaan, Staf Ahli Kapolri Dr. Kastorius Sinaga merilis penjelasan yang berbeda lagi. Menurut dia, upacara sertijab batal karena Kapolri sakit. Kastorius mengaku ditelepon Kapolri dan menyatakan bahwa Kapolri berada di rumah dinasnya di jalan Pattimura, Jakarta Selatan, dan tidak pergi ke mana-mana. “Bapak Kapolri istirahat di rumah dinas. Beliau kurang enak badan karena kelelahan bekerja," ujarnya, Jumat malam.

Menurut Kastorius, gejala kurang sehat ini dialami Kapolri sehabis sahur Jumat pagi. Karena itu, dalam satu dua hari ini ia harus beristirahat. “Perut saya tidak enak, sempat muntah dan kepala saya pusing,” kata Kastorius menirukan ucapan Kapolri, yang konon menelepon dirinya pada hari Jumat pukul 17.45 lalu. Ia pun menegaskan bahwa Kapolri tidak sedang bersembunyi untuk menghindari berbagai kontroversi yang belakangan melilit institusinya.

Namun, kecurigaan masih menggumpal ketika seorang reporter sebuah televisi swasta diusir oleh seorang prajurit brimob yang berjaga-jaga di rumah dinas Kapolri di jalan Pattimura, saat akan mengambil gambar suasana di depan rumah dinas Kapolri. Si reporter malang yang baru saja mengeluarkan handycamnya, langsung dikejar dan dibentak prajurit bersenjata laras panjang itu. “Ngapain kamu,” teriaknya.

Keesokanharinya, Sabtu, (14/8), Juru Bicara Presiden mengaku baru mendapat informasi tentang sakitnya Kapolri. “Saya dapat informasi, beliau memang sakit," kata Julian Pasha di Istana. Namun, ia tak mau menjelaskan lebih rinci tentang sakitnya Kapolri. Sebab, dia mengaku tidak mendapatkan informasi yang sangat detil tentang hal itu. “Saya tidak tahu sejak kapan,” ujarnya pula.

Anehnya, hari itu juga Kadiv Humas malah mengatakan bahwa Kapolri tidak sakit. “Saat ini Bapak hanya sedang istirahat di rumah,” kata Edward Aritonang. Namun, ia tak mau menyebut alasan Kapolri istirahat di rumah. Ia hanya mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir banyak kegiatan yang dijalani Kapolri, termasuk agenda yang bertabrakan dengan sertijab. “Beliau melaksanakan tugas lain,” ujarnya.

Lucunya, penjelasan Edward dibantah lagi oleh Kastorius Sinaga. Kastorius menegaskan kembali bahwa Kapolri memang benar-benar sakit. Namun, kini kondisinya sudah baik. “Saya dapat informasi dari sumbernya langsung, dan buat apa saya manipulasi data,” ujarnya. Menurut dia, kepentingan antara dirinya dengan Kadiv Humas mungkin berbeda sehingga ada perbedaan informasi.

Benarkah Kapolri Mutung?

Tentu saja keanehan dan kesimpangsiuran informasi tentang keberadaan Kapolri menuai kritik tajam dari berbagai penjuru. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, polisi tidak profesional ketika menjelaskan keberadaan bosnya. “Simpang siur informasi ini membuat Polri makin tidak kredibel,” ujarnya. Sementara anggota Komisi II dari PKS Nasir Jamil menilai keterangan awal polri sangat berbahaya. “Ini bisa disebut mencatut nama Presiden,” ujarnya.

Karena menanggapi isu penundaan pelantikan pejabatnya saja tidak beres, Tjahjo menyangsikan kemampuan Polri untuk dapat menyelesaikan berbagai kasus berat dalam upaya penegakan hukum yang belakangan marak. “Mengurus isu pelantikan pejabat Polri saja mereka nggak becus. Apalagi menghadapi soal berat seperti rekening gendut, markus, dan lain-lain... Kasihan!” ujarnya.

Tapi penjelasan berbeda muncul dari seorang sumber di lingkaran dalam istana. Menurut sumber itu, ada insiden serius di balik pembatalan acara sertijab yang merembet ke masalah lain. “Presiden belum memberikan persetujuan tertulis terhadap salah satu perwira tinggi yang akan dilantik,” ujarnya. Hal inilah yang menyebabkan tertundanya upacara sertijab dan saling bantah antar pejabat saat menerangkan di mana gerangan Kapolri berada sepanjang Jumat lalu.

Seorang narasumber lain mengatakan bahwa dirinya mendengar Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo telah mengadukan pencopotannya kepada Presiden SBY. Alex konon dicopot karena menghentikan pertandingan sepak bola antara Sriwijaya FC dan Arema Indonesia dan mengganti wasitnya. Peristiwa itu menjadi aib karena ditayangkan channel televisi olah raga dunia, ESPN. “Kapolri lalu menggeser Alex ke Staf Ahli, dan digantikan Edward,” kata sumber tadi.

Sebagai Deputi VII Kementrian Polkam saat SBY menjadi Menkopolkam, hubungan Alex dengan SBY cukup dekat. Apalagi Alex pun dikenal sebagai pendukung berat SBY dalam pemilu lalu. Maka, ketika perwira lulusan Akademi Kepolisian 1977 itu digeser dan hanya dijadikan Staf Ahli, SBY konon sempat mempertanyakan keputusan ini. “Gara-gara diintervensi Presiden, BHD mutung dan sertijab akhirnya ditunda,” ujar sumber tadi.

Namun, kabar bahwa Kapolri menghilang karena mutung akibat beberapa nama perwira tinggi yang dimutasi dalam Sertijab Polri itu tidak disetujui istana, dibantah Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. “Saya belum dengar, tidak ada informasi itu. Itu kewenangan kepolisian,” ujarnya. Sementara itu, Alex Bambang Riatmodjo tak dapat dihubungi.

Hingga berita ini ditulis, tak ada yang dapat memastikan keberadaan Kapolri dan alasan dia tak muncul di berbagai acara penting. Namun, untuk menjawab berbagai spekulasi yang berkembang, kata Edward, Kapolri akan menggelar jumpa pers di Mabes Polri Senin (16/8) sekitar pukul 08.00 pagi, saat berita ini naik cetak. “Di sana beliau akan menjelaskan sendiri kepada semua wartawan,” ujarnya.

Kenapa baru Senin ya?

Abu Zahra

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Islam Online lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X