Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
Komisi III: Masa Lalu Susno Jadi Sasaran Tembak Polri

Berita Terkait

2.531 views

Komisi III: Masa Lalu Susno Jadi Sasaran Tembak Polri

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Komjen Susno Duadji ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi terkait penggunaan anggaran Pilkada Jawa Barat. Susno mengaku mendukung pengusutan kasus ini, namun dia meminta kepolisian bertindak adil dengan mengusut penggunaan dana serupa di tempat lain.

"Secara adil dan tidak hanya terbatas Jawa Barat saja," kata Susno dalam keterangan tertulis.

Pria kelahiran Sumatera Selatan ini menilai justru Polri perlu mendahulukan penyelidikan dan penyidikan penggunaan dana Pilpres dan pemilu legislatif. "Sebagai pertanda bahwa Polri sudah transparan dalam penggunaan dana APBN, KE (Kredit Ekspor), dan Dana Hibah Pemda khususnya untuk membiayai operasional dan pengadaan barang dan jasa agar diutamakan," tambahnya.

Susno sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pengunaan dana Pilkada Jabar. Kasus ini diduga melibatkan Susno saat dia menjabat sebagai Kapolda Jabar pada 2008.

Susno ditengarai memotong dana anggaran Pilkada. Namun jumlah kerugian belum bisa dipastikan.

"Kita masih melakukan penyelidikan dan penyidikan," ujar Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel.

Sebelumnya, Pengacara Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Iza Fadri mengatakan, penahanan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji adalah sah. Sebab dilakukan dengan alat bukti yang cukup. Penahanan pun sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan Iza dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta . Sidang beragendakan penyampaian tanggapan Mabes Polri terhadap gugatan tim kuasa hukum Susno.

Dalam kesempatan itu kuasa hukum Susno, Hendry Yosodiningrat langsung memberi tanggapan. Ia menilai penangkapan kliennya tidak sah. Sebab Susno ditangkap berdasarkan satu alat bukti yang sah. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, bukti minimum yang diperlukan untuk memproses seseorang dalam perkara pidana yakni dua alat bukti.

Sidang akan dilanjutkan hari ini dengan agenda sidang mendengarkan duplik dari tim Mabes Polri.

Sedangkan anggota Komisi III DPR Nasir Jamil kecewa Polri kembali menetapkan Susno menjadi tersangka kasus Pilkada Jabar. Nasir menilai ada upaya menghabisi Susno hingga tak berkutik.

"Saya lihat Susno memang sudah mau dihabisi. Polri sudah tidak fairplay lagi dalam penegakan hukum," kata Nasir.

Nasir menilai Polri sangat tergesa-gesa memproses kasus hukum Susno. Belum juga satu kasus selesai, sudah ditumpuk kasus yang lain.

"Sudah tidak ada lagi transparansi, akuntabilitas, dan objektifitas dalam menangani kasus Susno," keluhnya.

Menurut Nasir, sebagai lembaga penegak hukum seharusnya Polri melindungi Susno sebagai saksi pengungkapan mafia hukum. Namun yang terjadi malah sebaliknya.

"Kenapa seperti menutupi," keluh Nasir.

Nasir Jamil menilai Polri dan Komjen Pol Susno Duadji sudah saling membumihanguskan. Tinggal siapa yang lebih kuat bertahan, Susno atau jajaran petinggi Polri lainnya yang disebut mafia hukum.

"Polri dengan Susno sudah memainkan politik bumi hangus. Kalau sudah begini  tinggal siapa yang duluan saja, Susno atau petinggi Polri lain yang lebih dulu hangus," ujar Nasir.

Menurut Nasir, politik bumi hangus dijalankan Polri karena pengakuan Susno tentang mafia kasus di tubuh Polri. Susno yang mau menjadi pahlawan pun justru berhadapan dengan teman-temannya sendiri di tubuh Polri, akibatnya kasus demi kasus menimpa Susno.

Kasus yang terakhir, Nasir menyampaikan, Susno dijadikan tersangka kasus Pilkada Jabar tanpa diperiksa terlebih dahulu. Hal ini dinilai Nasir sebagai pintu masuk Polri untuk membalas pengakuan Susno Duadji.

"Susno bisa jadi punya masa lalu yang seperti itu dan itu jadi sasaran tembak balik dari Polri," papar Nasir.

Sementara itu, Nasir yakin Susno tidak akan bungkam begitu saja hanya karena ditahan. Apalagi kalau Susno terlepas dari kasus Arwana yang kini membuatnya meringkuk di Mako Brmob.

"Nanti pasti ada yang dibuka lagi, Susno kan cerdas. Apalagi kalau praperadilan dimenangkan Susno, kan posisi jadi seri," ujar Nasir.

Nasir meyakini pada akhir drama keributan di kepolisian ini akan banyak memakan tersangka.  "LPSK dan Komisi III DPR tidak bisa menengahi. Saya kira semua akan kena, tergantung Susno atau petinggi Polri yang disebut Susno dulu yang kena," tutupnya. (fn/d3t/lp) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X