Rabu, 7 Rabiul Akhir 1446 H / 28 Oktober 2009 09:05 wib
3.515 views
Karadzic Si Pembantai Muslim Bosnia Absen Lagi Dalam Persidangan
Pada sidang pengadilan kedua, Radovan Karedzic sang pembantai Muslimin Bosnia ini juga tidak muncul di Tribunal Yugoslavia, di Den Haag.
Mantan pemimpin Serbia-Bosnia itu berpendapat bahwa ia menerima waktu yang sangat kurang untuk mempersiapkan sidang pengadilan. Toh ketidakhadirannya tidak menghalangi Hakim untuk memulai pengadilan dan meminta jaksa penuntut membacakan pernyataan pembuka.
"Dalam perkara ini, meskipun tuduhan sudah disampaikan sebagaimana mestinya dalam persidangan, ia tetap memilih untuk tidak menggunakan haknya untuk hadir. Ia juga sudah diberitahu kemarin bahwa kita akan memperdengarkan pernyataan pembuka untuk hukumannya. Sidang berpendapat bahwa hal itu bisa dilakukan meskipun ia tak hadir."
Perencanaan Matang
Penuntut Alain Tieger lalu mulai membacakan tuduhan melawan Karadzic yang menjadi terdakwa genosida dan kejahatan perang. Tuduhan terpenting terhadap Karadzic adalah pembunuhan 8000 lelaki muslim di desa Srebrenica, Bosnia, dan penembakan di ibukota Sarajevo.
Selain itu, ia juga telah mengadakan kampanye yang sangat kejam. Kampanye ini bertujuan membersihkan Bosnia dari penduduk non-Serbia. Dalam kampanye tersebut, menurut penuntut, sekitar 250.000 orang dibunuh. Pada pernyataan pembukaannya penuntut Tieger menyatakan, penduduk Serbia memang secara sadar bertujuan membunuh orang-orang tersebut.
"Panglima tertinggi menjelaskan di bulan Oktober 1991 apa yang akan datang bagi Sarayevo. "Mereka pasti tahu, ada 20.000 warga Serbia bersenjata di seputar Sarayevo. Itu gila, mereka akan menghilang. Sarayevo akan menjadi KARAKAZAN, kawan hitam, tempat 300.000 muslim akan mati.""
Menunggu Sampai Pekerjaan Selesai
Pada pernyataan pembukanya, penuntut Tieger juga mengutip reaksi Karadzic mengenai kemungkinan sanksi internasional terhadap kaum Serbia di Bosnia:
"Seperti dikatakan bulan Oktober 1991, guna mengantisipasi reaksi internasional terhadap apa yang direncanakannya. "Bilang sama Eropa jangan kembali sampai pekerjaan selesai. Tanda kutip tutup."
Pesan Politik
Setelah pembacaan tuduhan, Hakim Gon O Kwon menjelaskan bagaimana proses ini akan berlanjut. Jika Karadzic tetap menolak hadir di persidangan, Hakim akan menunjuk pengacara untuk mewakilinya. Pengacara tersebutlah yang akan membela Karadzic, jadi Karadzic tidak akan lagi berbicara sendiri di persidangan. Toh hampir semua berpendapat, Karadzic tidak akan membiarkan hal itu dan akan muncul pada persidangan berikutnya minggu depan ketika saksi pertama diinterogasi oleh penuntut.
Seperti juga presiden Slobodan Milosevic yang kini telah lama mati, Karadzic mencoba membuat persidangan ini jadi sebuah proses politik, dengan pesan jelas untuk kaum Serbia dan seisi dunia. Jelas, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menceritakan kisah ini dari sudut pandangnya di podium internasional.
Adalah kekecewaan besar bagi anggota organisasi Ibu Srebrenica -- yang berbondong-bondong datang dari Bosnia ke Den Haag untuk menghadiri awal proses persidangan ini -- karena Karadzic tidak menghadiri persidangan.
Mereka ingin memandang Karadzic dengan mata kepala sendiri dan menuntut pertanggungjawabannya atas kematian para suami dan putra mereka. Toh, nampaknya, mereka akan masih punya kesempatan untuk itu, karena rencananya proses persidangan ini akan memakan waktu tiga tahun.
[voa-islam/rnw]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!