Selasa, 4 Rabiul Akhir 1446 H / 22 Desember 2009 05:00 wib
7.597 views
Militan Islam Berhasil Hack Pesawat Serang Tanpa Awak AS
Amerika - Pesawat predator drone yang digunakan oleh CIA untuk memerangi umat Islam telah di hack oleh para pejuang Islam dengan menggunakan software yang tidak lebih canggih, seharga $25,95. Hal itu diungkapkan pada Jum'at (18/12) malam.
Meskipun para pejuang belum mampu mengendalikan pesawat seharga 20 juta dolar, yang biasanya dilengkapi dengan rudal Hellfire dan terbang diatas medan pertempuran seperti Irak, Afghanistan, dan Pakistan, mereka dapat menyaksikan video secara langsung dengan mengarahkan kembali kepada stasiun kontrol Amerika melalui "bola mata" elektronik.
Para hacker dari pejuang Islam sukses meningkatkan kemungkinan merusak Predator, mengambil alih dan menggunakannya untuk menyerang pasukan Amerika dan Inggis, bahkan mungkin target-target domestik
Para hacker dari pejuang Islam sukses meningkatkan kemungkinan merusak Predator, mengambil alih dan menggunakannya untuk menyerang pasukan Amerika dan Inggis, bahkan mungkin target-target domestik. Meskipun pesawat Predator biasanya di terbangkan dengan remote control dari ribuan mil jauhnya, beberapa dari mereka ada yang disimpan untuk latihan di pangkanan Angkatan Udara Amerika Serikat seperti di Creech, dekat Las Vegas.
Berbicara off the record, pejabat pertahanan senior Amerika mengkonfimasi bahwa Predator telah disusupi dan diakui bahwa video feed dapat memberikan pejuang Islam informasi kritis tentang target-target Amerika di luar negeri, termasuk gedung-gedung, jalan-jalan dan fasilits lainnya.
Wall Street Journal melaporkan bahwa hacker-hacker di Irak menggunakan software yang dapat didownload dengan mudah seperti SkyGrabber, untuk merebut video feeds, yang tidak di lindungi oleh enkripsi militer.
Wall Street Journal melaporkan bahwa hacker-hacker di Irak menggunakan software yang dapat didownload dengan mudah seperti SkyGrabber, untuk merebut video feeds, yang tidak di lindungi oleh enkripsi militer.
Diperkirakan bahwa militer Amerika telah mengetahui kelemahan Predator untuk di susupi selama lebih dari satu dekade yang lalu, namun mereka berasumsi behwa pemberontak tidak akan cukup canggih untuk memanfaatkan itu. Hingga kemudian pada Desember 2008, militer menahan seorang militan di Irak yang laptopnya berisi file-file menyadap video feeds. Tujuh bulan kemudia mereka menemukan feeds di bajak lagi oleh komputer-koputer lain di Afghanistan. Kini Pentagon berjuang keras untuk memproteksi seluruh video Predator dari Irak, Afghnistan, dan Pakistan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kembali penyusupan terhadap pesawat serang tanpa awak tersebut. (aa/TO)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!