Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.597 views

Hacker Turki Serang Situs Kementerian Luar Negeri Austria

WINA, AUSTRIA (voa-islam.com) - Website Kementerian Luar Negeri Austria telah mengalami serangan DDoS besar-besaran, yang kabarnya dilakukan oleh sekelompok hacker Turki. Serangan itu diduga dipicu oleh sikap keras Austria pada Turki.

Serangan DDoS berlangsung pada Jum'at (25/11/2016) malam, ketika situs kementerian itu mencatat "ribuan" permintaan online yang dengan cepat membuat halaman web tidak dapat diakses. Situs ini kemudian offline sementara dari pukul 18:30-11:00 (waktu setempat) karena serangan itu, juru bicara kementerian mengatakan kepada Austria Press Agency (APA).

Sebuah kelompok hacker Turki disebut Aslan Neferler Tim mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dengan mdmposting screenshot dari situs yang tidak dapat diakses tersebut di Facebook dan mengatakan bahwa itu adalah pembalasan atas keputusan parlemen Austria untuk mengadopsi gerakan memaksakan embargo senjata terhadap Turki.

"Kami memberlakukan embargo terhadap website [Kementerian Luar Negeri Austria ini] untuk sementara waktu," kata kelompok itu dalam postingan Facebook-nya.

Kementerian itu awalnya membantah bahwa masalah yang terjadi dengan website mereka disebabkan oleh hacker. Juru bicara Kementerian, Thomas Schnoell, menepis rumor tentang serangan itu dan mengklaim bahwa penyedia website memiliki beberapa "masalah teknis."

Pada hari Sabtu (27/11/2016), kementerian akhirnya mengakui bahwa mereka telah menjadi korban serangan hacking "dari luar negeri." Juru bicara kementerian mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu "dilaporkan" dilakukan dari Turki, meskipun tidak ada organisasi tertentu yang disebut.

Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz mengutuk insiden itu dan mengatakan bahwa Austria "tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengintimidasi dengan serangan tersebut" dan "akan memegang erat-erat sikap mereka terhadap Turki."

Serangan itu terjadi hanya sehari setelah parlemen Austria dengan suara bulat mengadopsi mosi yang menyerukan larangan menjual senjata serta penggunaan produk ganda untuk militer atau polisi tujuan ke Turki. Langkah ini memicu gelombang kemarahan di kalangan para pejabat Turki.

"Kami sangat mengutuk keputusan Austria," kata Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik, seperti dikutip oleh kantor berita Anadolu. Dia menambahkan bahwa tindakan tersebut hanya akan "memberikan [Turki] motivasi lebih serius dalam mengembangkan senjata nasional dan adat di industri pertahanan Turki."

Keputusan Austria jatuh pada hari yang sama di mana Parlemen Eropa memutuskan untuk menyetujui mosi yang tidak mengikat mendesak Uni Eropa untuk menghentikan pembicaraan aksesi dengan Ankara, yang juga disambut baik oleh menteri luar negeri Austria.

Sebagai tanggapan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa Turki bisa membuka perbatasannya dan memungkinkan migran mengalir ke Eropa jika Uni Eropa menghentikan pembicaraan keanggotaan dengan Ankara.

Berdasarkan kesepakatan antara Uni Eropa dan Ankara pada bulan Maret, Turki setuju untuk membantu menghentikan aliran pengungsi melintasi perbatasan dan mengambil kembali para imigran yang ditolak suakanya di Eropa dalam pertukaran untuk miliaran bantuan pengungsi dari Uni Eropa dan mempercepat pembicaraan menjadi anggota dari blok tersebut.

Namun, hubungan antara Uni Eropa dan Turki menjadi tegang setelah kudeta gagal 15 Juli terhadap Erdogan diikuti dengan tindakan keras masal pada sejumlah figur oposisi Turki, termasuk guru, wartawan, dan pegawai negeri sipil yang dianggap bersimpati kepada cendekiawan yang berbasis di Pensylvania Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang dituduh Turki mendalangi upaya kudeta.

politisi Eropa berulang kali mengutuk "tindakan represif yang tidak proporsional" yang "melanggar hak-hak dasar dan kebebasan yang dilindungi oleh Konstitusi Turki."

Erdogan balas mengkritik tajam posisi negara-negara Eropa dengan mengatakan bahwa Eropa tidak memiliki hak untuk mendikte apa yang harus dilakukan Turki dan bahkan menuduh beberapa negara Eropa "membantu teror."

Hubungan antara Turki dan Austria, lawan gigih keanggotaan Uni Eropa Turki, juga telah tegang. Pada akhir Agustus, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu memanggil duta besar Turki untuk Austria kembali "untuk konsultasi" dan mengatakan bahwa "dasar untuk hubungan bilateral dan kerjasama kita untuk terus berlanjut seperti biasa telah menghilang."

Sebelumnya, Kanselir Austria Christian Kern secara tajam mengkritik Turki dan mengatakan bahwa Turki tidak dapat menjadi bagian dari Uni Eropa. Dia juga menyebut negosiasi keanggotaan Uni Eropa Turki "fiksi."

Sebagai tanggapan, Cavusoglu melabeli Wina dengan sebutan "ibukota rasisme radikal." (st/RT)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X