Mesir Blokir YouTube Selama Sebulan Karena Video Anti-Islam

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pengadilan tinggi administratif Mesir memutuskan bahwa YouTube dilarang selama satu bulan atas video 2012 yang merendahkan Nabi Muhammad, lapor Reuters.

Pengadilan yang lebih rendah pada tahun 2013 memerintahkan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Mesir memblokir YouTube, yang dimiliki oleh Google, karena video tersebut.

Kasus itu diajukan banding dan larangan itu tetap ada selama proses banding selama bertahun-tahun.

Namun, kementerian pada saat itu mengatakan tidak akan dapat menegakkan larangan tersebut tanpa mempengaruhi Google, yang akan menampar biaya besar bagi Mesir dan bisnisnya.

Film itu, "Innocence of Muslims", adalah sebuah film pendek anti-Islam berbiaya rendah yang dibuat di California oleh orang Kristen Koptik Mesir Mark Basseley Youssef yang lahir di Mesir. Ini memicu protes anti-Amerika di Mesir dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya ketika dirilis.

Ratusan orang terluka dan lebih dari 50 tewas dalam protes atas film tersebut.

YouTube kemudian memblokir video itu di Mesir dan di negara lain sebagai tanggapan atas protes tersebut.

Pengacara yang mengajukan kasus ini pada 2013, Mohamed Hamid Salem, mengatakan putusan itu mengharuskan semua situs web yang menyiarkan film tersebut diblokir.

Putusan itu bersifat final dan tidak memenuhi syarat untuk banding lebih lanjut. (st/TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Qatar Larang Barang dari Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir di Jual di Toko-toko
• Menteri Israel: Kami Tidak Akan Biarkan Hamas Kembangkan Kemampuan Militer Mereka
• 109 Demonstran Palestina Terluka Oleh Tembakan Pasukan Israel hari Jum'at
• Rezim Assad Jatuhkan Selebaran di Daraa, Desak Pejuang Oposisi untuk Pergi
• Raksasa Konstruksi Saudi Binladin Group Akan Dirampingkan dan Berganti Nama
• Pasukan SDF Tangkap Komandan Islamic State (IS) Terkemuka asal Prancis
• Israel Setujui Pembangunan 3900 Pemukiman Ilegal Baru di Tepi Barat
• Sudan Akan Terus Dukung Saudi Perangi Pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman